2 July 2024 09:23
Editorial

SELAMAT DATANG, KURIKULUM MERDEKA

Kurikulumprototipe merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diterapkan satuan pendidikan mulai tahun ajaran (TA) 2022/2023.Kurikulum prot otipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (kurtilas).

Jika melihat dari kebijakan yang akan di ambil para pemangku kebijakan , nantinya sebelum kurikulum nasional dievaluasi tahun 2024, satuan pendidikan diberikan beberapa pilihan kurikulum untukditerapkan disekolah.

Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidjkan untuk melakukan pemulihan pembelajara n selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Kurikulum Paradigma Baru ini

akan diberlakukan secara terbatas dan ber tahap melalui program sekolah penggerak dan pada akhirnya akan diterapkan pada setiap satuan pendidikan yangada di Indonesia. Sebelum diterapkan pada setiap satuao pendidikan, marl kita mengenal 7 (tujuh) hal baru yang ada dalam Kurikulum Paradigma Barn.

Pertama, Struktur  Kurikulum,

Profil Pelajar Pancasila (PPP) menjadi acuan dalam pengembangan Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, atau Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran (CP), Prinsip Pembelajaran, danAsesmen Pembelajaran.

Secara umum Struktur Kurikulum Paradigma Baru terdiri dari kegia tan in t rak u r iku ler beru pa pembelajar an tatap muka bersama guru dan kegiatanproyek.

Selain  itu, setiap  sekolah juga di berikan   keleluasaan untuk mengembangkan program kerja tambahan yang dapat mengembangkan kompetensi

peserta didiknya dari program tersebut dapat disesuaikan dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia di sekolah tersebut

Kedua, Hal yang menarik dari Kurikulum Paradigma Baru yaitu jika pada KTSP 2013kita mengenal istilah KI dan K.D yaitu kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran , maka pada Kurikulum Paradigma Barukita akan berkenalan dengan istilah baru yaitu Capaian Pembelajaran (CP)  yang merupakan rangkaian pengetahuan , keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh.

Oleh karena itu, setiap asesmen pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru haruslah mengacu pada capaian pembelajaranyangtelah ditetapkan

Ketiga, Pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan tematik yang selama ini hanya dilakukan pada jenjang SD saja, pada kurikulum baru diperbolehkan untuk dilakukan pada jenjangpendidikan  Jainnya.

Dengan demikian pada jenjang SD kelas IV, V, dan VI tidak harus menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajaran , atau dengan kata lain sekolah dapat menyelengga rakan pembelajaranberbasis mata pelajaran

Keempat, Jikadilihat darijumlah jam pelajaran, Kurikulum Paradigma Baru tidak menetapkan jumlah jam pelajaran perminggu seperti yang selama ici berlaku pada KTSP 2013, akan tetapi jumlah jam pelajaran pada Kurikulum Paradigma Baru ditetapkan pertahun.

Sehingga setiap sekolah memiliki kemudahan untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajarannya.

Suatu mata pelajaran bisa saja tidak diajarkan pada semester ganjil namun akan diajarkan pada semester genap atau dapatjuga sebaliknya, misalnya mata pelajaran IPA di kelas VIII hanya diajarkan pada semester ganjil saja. Sepanjang jam pelajaran pertahunnya terpenuhl maka tidak menjadi persoalan dandapat dibenarkan

Kelima, Sekolah juga diberikan keleluasaan untuk menerapakan model pembelajarao kolaboratif antar mata pelajaran serta membuat asesmen lintas mata pelajaran, misalnya berupa asesmen sumatif dalam bentuk proyek atau penilaian berbasisproyek.

Pada Kurikulum Paradigma Barn siswa SD paling sedikit dapat melakukan dua kali penilaian proyek dalam satu tahun pelajaran. Sedangkan siswa SMP, SMA/SMKsetidaknya dapat melaksanakan

tiga kali penilaian proyek dalam satu tahun pelajaran. Hal ini bertujuan sebagai penguatan Profil Pelajar Pancasila

Keenam, Uotuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pada KTSP 2013 dihilangkan maka pada Kurikulum Paradigma Baru mata pelajaran ini akan dikembalikan dengan nama baru yaitu Informatika dan akan diajarkan mulai darijenjangSMP.

Bagi sekolah yang belu m memilili sumber daya/guru Informatika maka tidak perl u khawatir u ntuk menerapkan mata pelajaran ini karena mata pelajaran ini tidak harus diajarkan oleh guru yang berlatar belakang TIK/Informatika, namun dapat diajarkan olehguru umum.

Hal ini disebabkan karena pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mempersiapkan buku pembelajaran Informatika yang sangat mudah digunakan dan dipahami oleh pendidik danpeserta didik

Ketujuh, Untuk mata pelajaran IPA dan IPS pada jenjang Sekolah Dasar Kelas IV,V, dan VI yang selama ini bercliri sendiri,dalam Kurikulum Paradigma Baru kedua mata pelajaran ici akan diajarkan secara bersamaan dengan nama Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS).

Hal ini bertujuan agar peserta didik Jebih siap dalam mengikuti pembelajaran IPA dan IPS yang terpisah pada jenjang SMP. Sedangkan pada jenjang SMA peminatan atau penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan kembali dilaksanakan pada kelas XIdan XII.

Dalam implementasi Kurikulum Paradigma Baru ini Kemendikbud Dikti memberikan sejumlah dukungan kepada pihak sekolah. Kemendikbud Dikti menyediakan Buku Guru, modul ajar, ragam asesmen formatif, dan contoh pengembangan kurikulu m satuan pendidikan untuk membantu dan siswa dalampelaksanaan pembelajaran.

Mod ul lebih d ia nju rka n disiapkan oleh guru mata pelajaran masing-masirig. Akan tetapi kalau pada tahap awal guru belum cukup mampu untuk menyusun modul pembelajaran, maka dapat menggunakan modul yang tel ah disusu n oleh Kement erian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Selamat Datang Kurikulum Merdeka, semoga pendidikan kita lebih maju darisebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *