Adakah Pensiun Dalam Islam?
Adakah Pensiun Dalam Islam?
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Altsalasa 3 dhulqidah 1444H 23 mei 2023M
bismillahirohmaniirohiim. ADAKAH PENSIUN DALAM ISLAM ?
ADAKAH PENSIUN DALAM ISLAM…?
Kebanyakan dari kita sudah terpola untuk berpikir ingin hidup tenang di hari tua, duduk-duduk tanpa beban, hanya bermain dengan cucu, reunian jalan-jalan ke sana ke mari.Kita ingin hidup di zona nyaman.Atau kita hanya berpikir menghabiskan masa tua, hanya dengan shalat dan membaca Quran dari waktu ke waktu, tanpa kegiatan lain…
Itulah mindset kita.Itulah fenomena yang terjadi di sekitar kita.Ketika kita belum memasuki usia pensiun pun,kita kerap sudah merasa bukan saatnya untuk aktif.
Kita kehilangan gairah.Bahkan mungkin kehilangan arah , Mau apa..? Mau ke mana..? Untuk apa…? Hanya ingin hidup tenang di zona nyaman.Hanya ingin bersenang-senang, tak ingin bergerak.Kita bahkan cenderung hanya ingin memikirkan diri sendiri. Makin tak peduli.Kita merasa sudah saatnya istirahat…Bukankah begitu?
Sebenarnya, adakah Islam mengajarkan pola pikir semacam itu tentang hari tua..?
Mari kita lihat dalam Al Qur’an Surah Al-Insyirah: 7-8, artinya :”Maka apabila engkau sudah selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh sungguh urusan yang lain. Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”.
Ingatlah……Rasulullah SAW memulai hidup baru dengan amanah kenabian di usia 40 tahun. Demikian pula sahabat-sahabat beliau, yang mengiringi dan mengakui ajaran Islam seperti Abu Bakar Siddiq yang lebih muda 2 tahun enam bulan dibanding Rasulullah SAW. Di usia itu,Rasulullah SAW dan para sahabat memasuki perjuangan baru, Meninggalkan kenyamanan yang selama ini mereka rasakan. Harta, mereka infaqkan.Martabat manusia mereka perjuangkan. Bukannya bersantai dan stagnan, tapi mereka makin aktif dan dinamis.
Di usia tua Rasulullah SAW tidak sibuk dengan shalat dan membaca Quran saja.
Mulai usia 53 tahun justru beliau makin aktif membina hubungan dengan sesama manusia. Membangun masyarakat madani (civil society) di Madinah. Tidak hanya hubungan dengan Allah, tapi juga hubungan dengan manusia.Beliau makin bermasyarakat, makin terlibat dalam kehidupan sosial. Artinya*memasuki usia pensiun bukan alasan kita untuk melepaskan diri dari kehidupan sosial dan hanya sibuk dengan diri sendiri.* Hingga akhir hayat, Rasulullah SAW tidak pernah diam dan tidak juga ingin beristirahat.Beliau juga tidak meninggal dalam keadaan kaya, tidak dalam keadaan pensiun karena beliau tetap memimpin umatnya. *Pensiun beliau adalah kematian…*
Begitu juga sahabat-sahabat Rasulullah yang lain.Mereka pensiunnya setelah wafat. Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, contohnya. Bahkan Abu Ayyub al-Anshari berangkat berperang menghadapi Byzantium pada usia 93 tahun.Konsep pensiun yang umum dipahami masyarakat membuat kita lupa bahwa bertambah usia itu berarti kesempatan hidup kita makin berkurang. Manusia sukses versi Islam itu menurut hadist adalah,”Manusia terbaik di antaramu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
*Bertambah usia, kita harus makin merambah dunia berbagi dan menjadi sosok bermanfaat. Bukan berpikir untuk hidup santai dan sekadar menghabiskan waktu dengan hal-hal tak jelas. Lagipula, makin pasif seseorang,makin cepat pikunlah dia
Alhasil, jika memang kita ingin mempersiapkan hari tua, selain menyiapkan uang agar tidak berkekurangan, yang lebih penting adalah menyiapkan apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bermanfaat bagi sesama di hari tua, sampai hari kita menutup mata…
Tak ada kata terlambat untuk memulai hidup baru. Tua bukan alasan untuk putus asa. Merasa tua dan berpikir bukan saatnya lagi untuk hidup aktif dan dinamis,sepertinya bukan pilihan yang tepat.Justru, kita harus lebih hidup dan bersemangat. Tidak ada kata pensiun untuk menjadi manusia sukses di mata Allah.Harta tidak kita bawa mati. Hanyalah amal kebaikan kita yang bisa menemani.Semoga menjadi pembelajaran
Perbanyaklah urusannya yang tercatat di akherat.
Kurangilah urusan yang tercatan didunia fana.
MATI SELALU MENGINTAI SEMUA MAHLUK YANG BERNYAWA.
Malaikat pencabut nyawa selalu menengok kita berapa menit sekali ?… coba siapa yang tau dan pernah membaca?
Ya Allah semoga akhir hayat kami
diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah Wallahu alam bishowab.
Aamiin Allahuma Aamiin
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Telkom University Anniversary 2024 “SDGs For Indonesia”, Ini Harapan Bupati Dadang Supriatna
HIBAR – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengucapkan selamat Ulang Tahun Telkom University. Semoga Tel-U terus menjadi pionir dalam mencetak generasi
Airlangga Pribadi : Cawe-Cawe Penguasa, Erosi Demokrasi
Airlangga Pribadi (threads) Cawe-cawe merupakan salah satu diksi dalam bahasa Jawa yang berarti ikut campur tangan. Sebenarnya untuk merujuk pada
Pelepasan Kontingen FTBI 2024 Kab Bandung, Berlaga di Tingkat Provinsi Jabar. Kadisdik: Selalu Berdoa dan Raih Kemenangan
HIBAR – Festival tunas bahasa ibu (FTBI) 2024 tingkat Provinsi mulai digelar 2-6 Desember 2024 di kota Garut. Kontingen FTBI
HGN 2024 dan HUT Ke-79 PGRI, Bupati Bandung: Guru menjadi contoh pendidikan karakter, jangan mudah meninggalkan ruang kelas
HIBAR -Peringatan HGN (Hari Guru Nasional) 2024 dan HUT Ke-79 PGRI tingkat kabupaten bandung dilaksanakan di Dome Balerame, Senin (2/12/2024).
Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI untuk Siswa Sekolah Dasar
HIBAR – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
“JANGJAWOKAN”
“JANGJAWOKAN” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Sehari setelah pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27/11/2024, penulis memdapat WA dari Juragan