6 October 2024 23:26
Berita Daerah

Warga CPI Soreang, Terpaksa Sahur di Tengah Banjir

Warga CPI Soreang, Terpaksa Sahur di Tengah Banjir

 
HIBAR PGRI – Warga komplek Cingcin Permata Indah (CPI), Kecamatan Soreang dan Kecamatan Katapang harus mengalami banjir dengan intensitas tinggi di hari pertama ibadah puasa. Bahkan mayoritas warga harus melaksanakan makan sahur dalam kondisi kebanjiran.
Warga CPI sekaligus Relawan Unit Cegah Siaga, Yaya Suhaya mengatakan warga CPI harus merasakan sahur dengan kondisi kebanjiran. Makanya para warga sahur dalam kondisi tidak tenang.
 
“Ya lumayan cukup kaget warga di sini, udah mah hari pertama, dikasih banjir, hujannya juga lumayan besar, sama petir juga, ya kaget. Jadi sahurnya juga gak jongjon (tenang),” ujar Yaya, saat dihubungi detikJabar, Kamis (23/3/2023).
 
“Soalnya pas jam 3, pas mau sahur udah banjir, jadi boro-boro memikirkan sahur, lebih baik memikirkan keselamatan juga kan. Sebagian sempat makan sahur yang rumahnya tidak terendam parah. Tapi kalau rumahnya yang kerendam parah, boro-boro mikirin sahur,” katanya.
 
Yaya mengungkapkan wilayah tersebut telah diguyur hujan sejak jam 12 malam. Kemudian intensitas hujan tersebut terus meningkat. Sehingga menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
 
“Terus pas jam setengah 1an, jam 2 mulai jadi besar hujannya. Nah mulai banjirnya dari jam 3an. Jadi waktunya dari hujan ke banjir gak terlalu lama,” ucapnya.
 
Dia menyebutkan banjir di wilayah tersebut memiliki ketinggian yang bervariatif. Rata-rata ketinggiannya adalah 160 cm sampai 170 cm.
 
“Ketinggian banjir di CPI RW 13 itu di ketinggian 160 sampai 170 cm. Malahan ada di satu RT blok B itu sampai pagar rumah terendam, tingginya 170an cm. Itu paling tinggi, soalnya posisinya di blok tersebut paling rendah,” kata Yaya.
“Yang terdampak ada sembilan RT, RW 13, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang. Ada juga yang masuknya ke Desa Cingcin, Kecamatan Soreang. Itu CPI lama, RW 11, blok D. Di RW tersebut bisa sampai dua meter,” bebernya.
 
“Karena kalau airnya dari Gading Tutuka 1, pasti yang kena pertama adalah blok D. Jadi dari Gading semua air gorong-gorongnya ke komplek kita,” tambahnya.
 
Yaya menambahkan saat ini hujan masih mengguyur wilayah tersebut. Namun saat ini kondisinya adalah komplek tersebut dimatikan lampunya.
 
“Hujan masih berlangsung, tapi intensitasnya rendah. Banjir masih tinggi sekarang teh. Malahan sekarang mati lampu, kayanya dimatiin sama PLNnya,” pungkasnya.***
 
Sumber Foto
 
 
 

“LIANG COCOPET”

“LIANG COCOPET” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA “Liang Cocopet” adalah ungkapan umum dalam kehidupan masyarakat. Tatar Sunda, yang intinya menggambarkan tempat

Read More »

Tanda Terimanya Sebuah Amal

MUHASABAH AKHIR PEKANMinggu, 6 Oktober 2024 TANDA DITERIMANYA SUATU AMAL BismillahirrahmanirrahiimAssalamu’alaikum wr wbrkt… Saudaraku,Perlulah kita ketahui bahwa tanda diterimanya suatu amalan adalah apabila

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *