6 April 2025 04:03
Sentuhan Qalbu

WARA’ Pada KEKUASAAN Dan QANA’AH Pada HARTA

MUHASABAH DIRI
Kamis, 25 Juli 2024
 
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum wrm wbrkt
 
WARA’ Pada KEKUASAAN Dan QANA’AH Pada HARTA
 
Saudaraku,
Banyak orang beranggapan bahwa kekuasaan dan harta itu paling penting di dalam menjalani kehidupan 
 
Dengan kekuasaan maka seseorang akan mendapatkan kehormatan, fasilitas, dan keistimewaan lainnya. 
 
Dengan kekuasaan orang lain akan mengikuti kehendaknya. 
 
Dengan kekuasaan orang lain akan bisa dipaksa untuk melakukan sesuatu, hukum bisa diberlakukan dan bahkan bisa dipaksakan kepada seseorang. 
 
Dengan begitu kekuasaan menjadi sangat penting untuk diraih…
 
Saudaraku,
Demikian pula pentingnya harta. Orang yang memiliki harta melimpah, maka akan mendapatkan apresiasi, penghargaan, dan bahkan apa saja bisa dimiliki, termasuk kekuasaan sekalipun. 
 
Orang yang berharta akan bisa menikmati apa saja. Segala keinginannya bisa dipenuhi, bisa bergaul dengan siapapun, dan bahkan dengan hartanya itu orang lain bisa disuruh apa saja. 
 
Akhirnya harta dan kekuasaan dikejar dengan menghalalkan segala cara…
 
Namun sebaliknya, kekuasaan dan harta ternyata juga memiliki daya perusak, tidak terkecuali merusak pemiliknya sendiri. 
 
Tidak sedikit dalam sejarah kemanusiaan, orang yang berkuasa justru celaka hanya oleh karena kekuasaannya itu. 
 
Akibat tidak benar di dalam menjalankan kekuasaan, maka seseorang dicaci-maki, dihujat, didemo, dan disumpah-serapah…
 
Begitu pula, kekayaan bisa mengantarkan pemiliknya menjadi sengsara atau celaka. 
 
Dengan kekayaannya itu, maka sehari-hari, mereka memikirkan kekayaannya, khawatir berkurang atau hilang. 
 
Bekerja sehari-hari bukan untuk dirinya melainkan untuk kekayaannya. Kekayaan justru menjadi beban dan tempat pengabdiannya. 
 
Belum lagi, dengan kekayaannya, ternyata menjadikan orang lain menjauh dan memusuhi, dan bahkan merampok dan membunuhnya. 
 
Kekuasaan dan kekayaan memiliki potensi menyengsarakan, mengancam, dan bahkan benar-benar membinasakan pemiliknya…
 
Saudaraku,
Manusia sangat mencintai harta dan akan terus senantiasa mencarinya, tidak merasa puas dengan yang sedikit, manusia sangat tamak kepada harta dan panjang angan-angan. 
 
Allah Azza wa Jalla berfirman,
 
“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.” 
(QS. Al-Fajr: 20)
 
“Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.”
(QS. Al-Adiyat :8)
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
 
‎ قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَىٰ حُبِّ اثْنَتَيْنِ : طُوْلُ الْـحَيَاةِ وَحُبُّ الْمَالِ 
 
“Hati orang yang tua renta senantiasa muda dalam mencintai dua perkara: hidup yang panjang umur dan cinta terhadap harta.”
(HR. Al-Bukhari, no. 6420 dan Muslim, no. 1046)
 
Hikmah dari penyebutan dua hal tersebut yaitu bahwa yang paling dicintai oleh manusia adalah dirinya, ia ingin hidup kekal, maka itu ia mencintai panjang umur. 
 
Manusia juga mencintai harta, karena seolah-olah harta merupakan salah satu sebab panjang umur. Jadi setiap ia merasa hartanya akan habis, bertambah kuatlah kecintaannya kepadanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
 
‎اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَلَا يَزْدَادُ النَّاسُ عَلَى الدُّنْيَا إِلَّا حِرْصًا، وَلَا يَزْدَادُوْنَ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْدًا 
 
“Hari Kiamat semakin dekat, dan tidak bertambah (kemauan) manusia kepada dunia melainkan semakin rakus, dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allah melainkan semakin jauh.”
(HR. Al-Hakim, IV/324 dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu)
 
Allah Azza wa Jalla berfirman tentang manusia, :
 
“Manusia tidak jemu
 memohon kebaikan, dan jika ditimpa malapetaka, mereka berputus asa dan hilang harapannya.”
(QS. Fush-shilat: 49)
 
Al-Baghawi rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Manusia senantiasa meminta kebaikan kepada Rabb-nya, yaitu harta, kekayaan, dan kesehatan.” 
(Tafsir al-Baghawi, IV/71, cet. Daar Thaybah)
 
Allah Azza wa Jalla juga berfirman, :
 
“Tetapi manusia hendak berbuat maksiat terus menerus.” 
 
(QS. Al-Qiyamah: 5)
 
Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata, “Mereka cepat berbuat dosa dan menunda-nunda taubat. Mereka berkata, ‘Saya akan bertaubat, saya akan beramal.’ (Tetapi mereka tidak melakukannya) sampai akhirnya kematian datang kepada mereka dalam keadaan mereka yang paling jelek dan amalan yang paling buruk.”
(Tafsir al-Baghawi, IV/513, cet. Daar Thaybah)
 
Saudaraku,
Panjang angan-angan, merasa masih berusia panjang adalah penyakit berbahaya dan kronis bagi manusia. Jika penyakit ini menjangkiti seorang Muslim, maka ia akan mulai menjauhi perintah Allah Azza wa Jalla, enggan bertaubat, cinta kepada dunia yang fana, lupa akan kehidupan akhirat yang abadi, dan membuat hati menjadi keras. Allahul Must’an…
 
Manusia tidak akan pernah merasa puas terhadap apa yang sudah diperolehnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
 
‎لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
 
“Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah.’ Kemudian Allah mengampuni orang yang bertaubat.”
(HR. Al-Bukhari, no. 6439 dan Muslim, no. 1048)
 
 Allah Azza wa Jalla berfirman, :
 
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yg megah di dunia itu).” 
(QS. At-Takatsur: 1-8)
 
Saudaraku,
Kekuasaan yang berlebih-lebihan melahirkan anggapan bahwa orang lain yang sedang dikuasai bisa diberlakukan sesuai dengan kehendaknya, ditindas, diperlakukan semena-mena, dan juga digunakan untuk melampiaskan nafsu dengki, hasut, dan dendam. 
Orang lain yang berada di bawah kekuasaannya menjadi tertekan dan sengsara. 
Betapa banyak, sebagai akibat kekuasaan, menjadikan orang lain ditindas, dihukum tanpa salah, dan bahkan terjadi pertumpahan darah…
 
Saudaraku,
Kekuasaan dan harta dalam kehidupan memang diperlukan. Tetapi tidak sepatutnya adanya kecintaan terhadap kekuasaan dan harta secara berlebih-lebihan. Kekuasaan seharusnya tidak diperebutkan. Kekuasaan adalah amanah, sehingga harus diberikan kepada seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengembannya, tetapi tatkala diberi juga tidak boleh ditolak. Berbeda dengan kekuasaan, harta harus dicari. 
Tetapi harta harus dibelanjakan secara benar. Sebagiannya harus diberikan kepada mereka yang berhak. 
Harta tidak boleh menjauhkan pemiliknya dari orang orang fakir miskin, anak yatim, orang yang sedang berkesusahan. Manakala kekuasaan dan harta diperoleh dan dimanfaatkan dengan cara yang benar, maka di sanalah akan lahir keutamaan yang sebenarnya…
 
Saudaraku,
Kerakusan terhadap kekuasaan dan ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas, laksana serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya. Untuk menghindari sifat tamak senantiasalah meminta pertolongan Allah Azza wa Jalla agar dijauhkan dari sifat serakah.Biasakanlah hidup dengan sifat wara’ (hati-hati), qanaah (merasa cukup atas apa yang telah dianugerahkan Allah Azza wa Jalla), membiasakan berempati terhadap kehidupan masyarakat bawah, serta pandai mensyukuri segala karunia nikmat yang ada…
 
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa wara’ pada kekuasaan dan qana’ah pada harta untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.
 
Wassalamu’alaikum 
 
dakwahkan walau satu ayat
 
 

Gunung Kalut

Gunung Kalut (Tatang Rancabali) Gunung Tambakruyung terhuyung tertutup kabut Tingginya terhimpit langit Mengecil kerdil Kini hanyalah sejajar dengan gubuk lapuk

Read More »

BULOG MENGEJAR TARGET

BULOG MENGEJAR TARGET OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Keberadaan Perum Bulog, baik sebagai operator Pangan ataupun selaku lembaga parastatal, sekarang betul-betul

Read More »

WAKTU

THOLABUL ILMI SHUBUH Jum’at barokah, 4 April 2025 Bismillahirahmanirahim Assalamuallaikum wrm wbrkt WAKTU saudaraku yang* *dimuliakan Allah*.. jangan disia2akan waktumu…

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *