4 July 2024 10:43
Sentuhan Qalbu

Ujub Dalam Penampilan

UJUB DALAM BERPENAMPILAN

Oleh Dede Ridwan

(Hadis Pertama)

Rasulullah SAW bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي حُلَّةٍ، تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ، مُرَجِّلٌ جُمَّتَهُ، إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
“Ketika seorang laki-laki berjalan mengenakan pakaian yang membuatnya takjub pada dirinya, rambutnya tersisir rapi, tiba-tiba Allah membenamkannya ke dalam bumi, makn ia meronta-ronta hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari, 5789. Dari Abu Hurairah ra. ) Bab. Orang yang Menyeret Kainnya karena Sombong

(Hadis Kedua)

إِنَّ الرَّجُلَ يُعْجِبُهُ أَنْ يَكُونَ شِرَاكُ نَعْلِهِ أَجْوَدَ مِنْ شِرَاكِ صَاحِبِهِ فَيَدْخُلُ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأَرْض الْآيَةَ

(Sesungguhnya seseorang suka jika sandalnya lebih bagus daripada sandal temannya), maka ini masuk dalam firman Allah dalam (Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di [muka bumi). (HR. At-Thabary, dari Ali ra) (QS. al-Qoshosh [28]: 83)

( Hadis Ketiga)

Rasulullah SAW bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍمِنْ كِبْرٍ فَقَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
(“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji dzarrah.” Seorang laki-laki berkata, “sesungguhnya seseorang menginginkan pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.”). (HR. Muslim dari Ibnu Mas`ud ra)

(Hadis Keempat)

Dari Abu Al-Ahwas (Auf bin Malik al-Jusyami) dari bapaknya ia berkata:

أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا قَشِفُ الْهَيْئَةِ، فَقَالَ: ” هَلْ لَكَ مَالٌ؟ ” قَالَ: قُلْتُ: ” نَعَمْ ” قَالَ: ” مِنْ أَيِّ الْمَالِ؟ ” قَالَ: قُلْتُ: مِنْ كُلِّ الْمَالِ مِنَ الْإِبِلِ وَالرَّقِيقِ وَالْخَيْلِ وَالْغَنَمِ، فَقَالَ: ” إِذَا آتَاكَ اللهُ مَالًا فَلْيُرَ عَلَيْكَ ” … ” قَالَ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ رَجُلًا نَزَلْتُ بِهِ، فَلَمْ يُكْرِمْنِي، وَلَمْ يَقْرِنِي، ثُمَّ نَزَلَ بِي أَجْزِيهِ بِمَا صَنَعَ، أَمْ أَقْرِيهِ ؟ قَالَ: ” اقْرِهِ “

Saya mendatangi Rasulullah saw dalam keadaan yang amburadul (berpakaian lusuh), lalu beliau bertanya, “Apakah engkau mempunyai harta?” lalu saya jawab, Ya. Beliau bertanya, dari mana saja hartamu? Saya menjawab, “Dari banyak jalan, dari unta, gandum, kuda dan kambing”. Beliau bersabda: “Jika Allah memberimu harta, maka perlihatkanlah”,…. (Bapaknya Abu Al Ahwas ra.) berkata; Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang saya menginap dirumahnya namun dia tidak memuliakanku, dan tidak menyambutku?. Lalu dia mampir ke tempatku apakah saya membalas sebagaimana yang dia perbuat terhadapku atau saya sambut dia dengan baik?. Beliau bersabda: “Sambutlah dengan baik.” (HR. Ahmad, 15888)

*Penjelasan* :

Memakai pakaian, kendaraan atau perhiasan antara ingin terlihat lebih baik dari orang lain atau ingin menampakkan ni`mat Allah swt yang diberikan kepada-Nya. ini tentunya dua kondisi yang berbeda.

Jaga hati, jangan memakai pakaian, kendaraan atau perhiasan supaya terlihat lebih bagus dan lebih baik dari yang lain. Ketika seseorang memakai pakaian, kendaraan atau perhiasan, kemudian dia merasa lebih baik dari yang lain, ia bangga dengan apa yang ia pakai, maka itulah ujub. Jika disertai dengan meremehkan orang lain yang kondisinya dibawahnya, maka itulah sombong.

Adapun orang yang memakai pakaian atau kendaraan yang bagus, hanya sebatas untuk menampakkan ni`mat Allah swt yang ada padanya, hatinya selalu mengingat Allah dan menyadari bahwa semua yang ada padanya hanyalah titipan dari-Nya. tidak ada sedikitpun dalam hatinya merasa lebih tinggi dari yang lainnya dalam hal penampilan, maka itu tidak mengapa dan tidak tercela. Ini sesuai dengan hadis Ibnu Mas`ud diatas.

Bahkan ada tujuan lain kenapa dalam hadis Auf bin Malik Al-Jusyami Nabi SAW menyuruhnya memakai pakaian yang bagus (jangan memakai pakaian yang lusuh) karena Nabi SAW tahu dia mampu dan bisa membeli pakaian yang bagus dan mahal sekalipun. Diantara tujuannya adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam Fath Bary,
لِيَعْرِفَهُ الْمُحْتَاجُونَ لِلطَّلَبِ مِنْهُ مَعَ مُرَاعَاةِ الْقَصْدِ وَتَرْكِ الْإِسْرَافِ
agar orang-orang yang butuh mengatahui supaya meminta bantuan darinya. Namun, tetap menjaga hati dan meninggalkan sifat berlebihan. (Fath Bary, 10/260)

Dari pembahasan ini saya simpulkan bahwa akhlak dalam berpenampilan, memakai pakaian/kendaraan yang bagus dalam Islam adalah sebagai berikut :

1. Menampakkan ni`mat Allah swt dalam rangka bersyukur atas ni`mat-Nya
2. Selalu zikir (mengingat Allah swt)
3. Senantiasa menyadari bahwa semua ni`mat (yang terlihat dan yg tidak terlihat) itu dari Allah swt
4. Tidak ishraf (berlebihan)
5. Jika ada yang bagus/baik maka jangan memakai yang jelek/lusuh.

Hati-hati dalam berpenampilan jangan sampai ada hal-hal berikut ini:

1. Ingin terlihat lebih bagus dari yang lain (ingin mengungguli yang lain)
2. Ujub (kagum) merasa diri sempurna dan lupa kepada Allah swt
3. Jika sampai merendahkan orang lain yang ada dibawahnya, maka itu adalah takabbur/sombong
4. Pakai yang ada dan yang kita mampu. Jangan memaksakan sesuatu yang kita tidak mampu (mun aya pake, mun aweuh tong maksakeun).


Ahad, 17 September 2023

Jangan Sembunyikan Ilmumu

WASILLAH SHUBUHKamis, 4 Juli 2024. BismillahirahmanirahimAssallamu’alsikum wr wbrkt JANGAN SEMBUNYIKAN ILMUMU. Saudaraku…Ketika saya menyampaikan postingan tentang agama, itu tidak berarti

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *