6 October 2024 00:44
Berita Daerah

TPS3R, Bisa Dilaksanakan Disetiap Desa Disemua Kecamatan Kabupaten Bandung

TPS3R, Bisa Dilaksanakan Disetiap Desa Disemua Kecamatan Kabupaten Bandung

HIBAR PGRI- Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna terus berinovasi  dalam penanganan sampah di Kabupaten Bandung. Salah satu terobosan yang dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini adalah mengembangkan tempat pengelolaan sampah melalui program TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle).
 
 
Bupati Bandung berharap pengembangan program ini bisa dilaksanakan ditingkat desa masing-masing yang ada di semua kecamatan Kabupaten Bandung. Pengembangan pengelolaan sampah melalui TPS3R ini sudah dilaksanakan di tingkat desa, yaitu di Desa Sukapura dan Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. TPS3R Bedas Juara Desa Sukapura sudah diresmikan Bupati Bandung pada Kamis (1/6/23), sekaligus peninjauan ke lokasi TPS3R tersebut. Sebelumnya, TPS3R Bedas Juara Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot yang sudah lebih awal diresmikan Bupati Bandung pada Selasa (23/5/23). 
 
Bupati Dadang Supriatna  optimis bisa menyelesaikan masalah persampahan di Kabupaten Bandung dengan mengedepankan program TPS3R.
“Saya optimis. Dua tahun kedepan, Kabupaten Bandung tidak usaha buang sampah ke TPAS (Tempat Pembuangan Sampah Akhir). Insya Allah saya sudah mulai, dengan pengelolaan sampah melalui TPS3R di desa. TPS3R di Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot sudah diresmikan. Desa itu relatif sudah tidak butuh TPA lagi, karena pengolahan sampah sudah tuntas di desa dengan pengolahan TPS3R. Insya Allah kedepan ditambah empat lagi TPS3R, dan insya Allah dua tahun kedepan Kabupaten Bandung tidak usah ada TPA. Dari sampah bisa menghasilkan uang. Dari sampah bisa menghasilkan perekonomian masyarakat. Saya yakin dengan pengelolaan sampah yang baik ini lingkungan akan lebih asri, nyaman dan sehat,” jelas Bupati Bandung.
 
Begitu juga dengan TPS3R Bedas Juara Desa Sukapura Kecamatan  yang ia tinjau dan diresmikan pada Kamis (1/6/23). Melalui TPS3R itu dapat menjawab dan menuntaskan permasalahan sampah di Desa Sukapura tersebut.
 
Sementara itu, Kepala Desa Sukapura Ganjar Sukma Wibawa mengucapkan terima kasih Kepada Bupati Bandung yang hari Kamis secara resmi meresmikan TPS3R Bedas Juara di Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot. 
“Alhamdulillah setelah terbangunnya TPS3R ini, pengelolaan sampah minimal satu RW sudah dapat terselesaikan permasalahan sampah,” kata Ganjar. 
 
Memang Desa Sukapura ini, lanjut Ganjar, merupakan desa urban atau desa perkotaan, juga ada universitas yang cukup terkenal, yaitu Telkom University dengan per tahun jumlah mahasiswanya  masuk sekitar 7000 orang. 
“Nah inilah memproduksi sampah yang cukup besar, dengan adanya TPS3R Bedas Juara ini, sewilayah RW 02 Desa Sukapura pengelolaan sampah sudah bisa terselesaikan dengan teknik cara memilah dan memilih mana sampah organik, mana sampah anorganik dan mana yang sudah tidak bisa diolah lagi atau sudah menjadi residu. Dan mana sampah yang menghasilkan dan memiliki nilai ekonomis,” tuturnya. 
 
Sesuai arahan dari Bupati Bandung yang disampaikan dihadapan sejumlah pihak, imbuh Ganjar, minimal residu yang dihasilkan dari TPS3R ini satu persen. “Nah ini berarti kan harus pengelolaannya harus baik. Dan memang sampah residu yang kita buang ke tempat pembuangan akhir sampah, hanya bernilai satu persen. Jadi memang pengolahan sampah sesuai arahan Pak Bupati bisa selesai di desa,” tuturnya. 
 
 
Kendala yang masih ada, kata Ganjar, seperti yang disampaikan Bupati Bandung, masalah sampah ini belum bisa menyelesaikan 100 persen atau zero sampah di desa. “Jadi masih ada sisa residu yang harus terbuang dari desa ke tempat pembuangan akhir. Mudah-mudahan nanti ada tambahan mesin pengolahan sampah atau mesin pembakar sampah, semua sampah bisa diselesaikan di desa berdasarkan apa yang menjadi keinginan Pak Bupati,” ujarnya.
 
Ganjar menyebutkan mesin pembakar sampah belum ada di TPS3R Bedas Juara, dan masih menggunakan proses manual. Yaitu, memilah dan memilih, kemudian sisanya residu dibuang ke TPA. 
“Mudah-mudahan setelah tadi  diresmikan Pak Bupati, dilihat dan dikontrol oleh Pak Kadis PUTR, kedepannya mendapatkan bantuan mesin pembakar sampah untuk menyelesaikan sampah selesai di tingkat desa,” katanya. 
 
Ia pun mengungkapkan bahwa mesin pencacah sampah yang ada di TPS3R itu belum maksimal. Karena ada keinginan dari pihak penampung sampah itu, agar hasil pencacahan plastik tidak terlalu kecil.
“Mesin pencacah plastik ini belum dimaksimalkan karena memang keinginan dari pihak penampung, hasil cacahannya jangan terlalu hancur mulai dari jenis plastiknya, bentuknya dan tidak terlalu banyak yang pecah. Kita mengikuti keinginan pasar,” katanya.
 
 
Menurutnya, mesin pencacah itu tetap digunakan untuk mengurangi volume atau penumpukan sampah plastik di gudang, dari hasil memilah dan memilih. “Jadi mesin pencacah itu tetap digunakan. Kedepannya kalau ada penyempurnaan mesin itu, bisa menghasilkan sesuai apa yang diinginkan oleh pasar atau pihak penampung plastik tersebut,” ujarnya. 
 
Ganjar mengungkapkan, sampah yang dihasilkan di lingkungan RW 02 Desa Sukapura itu sebanyak 300 kg per hari sampah yang masuk ke TPS3R. “Penarikan dilaksanakan dua hari sekali, karena memang kita masih ada beban residu yang belum kita dapat olah menjadi zero persen sampah. Jadi kita memang harus ada pembuangan ke TPA, nah yang sudah kita jalankan, kita laksanakan itu sekitar dua Minggu sekali membuang residu ke TPA,” ungkapnya.***(imn)

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *