Tetaplah Rendah Hati
EDISI RAMADHAN
Wasillah akhir pekan
Minggu, 16 Maret 2025
Ramadhan Hari ke 16
bismillahirshmsnirahim
Assalamualaikum wrm wbrkt
Saudara2ku, keluargaku dan sahabatku, yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala……
Tetaplah Rendah Hati
Jangan merendahkan manusia meskipun dalam hati.
Al kisah,
Suatu hari di tepi sungai Dajlah, *Hasan al-Basri* seorang *Sufi besar* melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan.
Di sisi mereka terletak sebotol arak.
Kemudian Hasan berbisik dalam hati, “Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia *seperti aku..!* ”.
Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus *terjun* untuk *menolong penumpang* perahu yang hampir lemas. *Enam* dari tujuh penumpang itu berhasil *diselamatkan*.
Kemudian dia berpaling ke arah *Hasan al-Basri* dan berkata, :
“Jika engkau memang *lebih mulia* daripada saya, maka dengan nama Allah selamatkan *seorang lagi* yang belum sempat saya tolong… Engkau diminta untuk menyelamatkan *satu orang saja,* saya sudah tak mampu karena lelah telah menyelamatkan *enam orang*”.
Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya, :
“Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah *Ibu* saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi *air biasa*, bukan *anggur atau arak*”.
Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, :
“Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka *selamatkanlah* saya dari tenggelam dalam *Kebanggaan dan Kesombongan*”.
Lelaki itu menjawab, :
“Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan”.
Semenjak itu, Hasan al-Basri *semakin dan selalu merendahkan hati* bahkan ia *menganggap dirinya* sebagai *makhluk yang tidak lebih daripada orang lain*.
Jika Allah membukakan pintu *Sholat Tahajud* untuk kita, kemufian kita selalu mengingatkan keopada orang lain untuk bertahajjud, maka janganlah lantas kita *memandang rendah* saudara seiman yang sedang *tertidur nyenyak*.
Jika Allah membukakan pintu *Puasa Sunnah*, janganlah lantas kita *memandang rendah saudara seiman* yang *tidak* ikut *berpuasa* sunah. Boleh jadi orang yang *gemar tidur* dan jarang *melakukan puasa* sunah itu lebih dekat dengan *Allah,* daripada diri kita.
Ilmu *Allah sangat amatlah luas*.
Jangan pernah *Kagum atau Takjub dan Sombong* pada *Amalanmu*.
Sahabatku, indahnya Nasehat ini *semoga* menjadi Pengobat Jiwa agar kita terhindar dari *sifat Madzmumah.*
Walau sehebat apapun diri kita jangan pernah berkata, :
“ Aku lebih baik daripada kalian, Aku lebih bersih daripada kalian “.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk menjadi orang2 yang tau diri dan di jauhkan dari sifat SOMBONG, RIYA dan TAKABUR…
Sehingga menjadi golongan orang2 yang rendah hati…
Aamiin ya robb
Wass