Sosialisasi Layanan Bahasa Dalam Ranah Hukum Di Kabupaten Bandung. Dr.Hj. Herawati: Jadilah Pengguna Bahasa yang Cerdas

HIBAR -Sosialisasi Layanan Bahasa Dalam Ranah Hukum Di Kabupaten Bandung diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Rabu (13/06/2024). Para peserta sosialisasi dari beberapa kedinasan diantaranya dari Pengadilan Agama Soreang, Polresta ( Bareskim ) Kab Bandung, Kejaksaan Negeri Bandung, Disdik Kab.Bandung, Pengadilan Negeri Bale Bandung dan perwakilan Pokmas. Dari Disdik diwakili oleh  Wiwi dan Yeni Disdik Bidang PNF , Ecep Yuli Sukmara kecamatan Arjasari dan Lilis  Solihah Kecamatan Paseh.

Sebagai narasumber forensik linguistik dalam sosialisasi tersebut Dr.Hj. Herawati, MH.Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.
“Bicara mengenai literasi dasarnya ada literasi budaya dan keluarga kita sebagai warga negara ada aspek aspek hukum yang harus kita ketahui dan patuhi sebagai sebuah norma. Jadi masyarakat harus menjadi yang literat. Ada literasi media ada literasi digital, semua terkait pada bahasa. Kita harus menjadi pengguna media yang cerdas. Tidak semua berita yang beredar dimedia itu benar, makanya ada berita hoaks.” kata Herawati

“Bila berita itu akan menimbulkan hal negatif ,maka stop cukup sampai dikita. Namun ada juga baru membaca judul langsung diteruskan (foward) tidak dibaca dulu tidak dicerna dahulu. Ketika kita ikut menyebarkan berita hoaks maka kita bisa terjerat UU ITE. Kita terseret, inilah menjadi salah satu bahasan kami. Salah satu pembahasannya dalam linguistik forensik dan ini terkait banyak sekali salah satunya berita hoaks.” lanjut Herawati menjelaskan.

“Saya pernah beberapakali menjadi saksi ahli kebahasaan di kepolisian daerah. Kasusnya menyindir gubernur aktif saat itu dan masuk dalam pencemaran nama baik. Ketika kami hadir di pengadilan,saksi ahli bahasa dan ahli IT pun seperti pesakitan ketika ditanya padahal sudah dijelaskan juga dalam BAP. Intinya  dari mana? hanya karena masalah bahasa. Bisa merembet kemana mana dan melibatkan banyak pihak. Jadi betapa besar kuasa bahasa, sehingga kita harus bisa menjadi pengguna bahasa yang cerdas.” tandas Herawati.(*)

Iman