7 July 2024 01:00
Berita Nasional

Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang Pendirinya Pernah Dikaitkan dengan Gerakan NII

Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang Pendirinya Pernah Dikaitkan dengan Gerakan NII

HIBAR PGRI-Setelah mengikuti kontroversi yang pada lebaran 2023 ini tersebar di masyarakat, sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu sepertinya tak luput dari sorotan publik.
 
Sebagai pengingat, pada Idul Fitri 1444 Hijriyah, kontroversi yang melibatkan pondok pesantren ini yaitu shaf sholat ied Al Zaytun tak dibedakan berdasarkan gender.
 
Dari penjelasan tentang sistem pendidikan Pesantren Al Zaytun Indramayu ini kemungkinan masyarakat dapat mengetahui apakah sebenarnya ada yang janggal atau tidak.
 
Langsung saja, berikut informasi terkait sistem pendidikan di Pondok Pesantren Ma’had Al Zaytun dan kontroversi-kontroversi yang berkaitan dengan pondok pesantren tersebut.
 
Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu
Pesantren dijadikan sebagai tempat tinggal dan juga tempat di mana santri menimba ilmu agama.
 
Selain itu, pada sistem pendidikan itu dikatakan dapat membuat santri bersikap modern, menjadi pribadi yang memiliki intelektual yang tinggi, menjunjung nilai-nilai kebangsaan, perdamaian dan toleransi, dan menciptakan seorang muslim yang kaffah.
 
Menurut laman NU, kaffah dapat diartikan sebagai seluruhnya tanpa kecuali. Dalam konteks tersebut, santri diharapkan dapat menjadi muslim seutuhnya.
 
Dalam penelitian tersebut dikatakan sejak santri masuk ke kehidupan pesantren, ia akan diajarkan untuk mementingkan ibadah di atas segala hal.
Ada dua nilai yang selalu ditekankan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yaitu untuk membentuk pribadi santri yang mandiri dan bersahaja.
 
Nilai lain yang juga ditekankan oleh pondok pesantren tersebut adalah berorientasi pada program dan mengikuti prosedur organisasi.
 
Kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu
Pada pondok pesantren yang terletak di Indramayu ini ada sedikit perbedaan terkait beberapa aturan yang berbeda dari hukum agama Islam.
 
Contohnya saat lebaran 1444 Hijriyah, shaf sholat ied Al Zaytun tak dibedakan berdasarkan gender yang berbeda dari masjid pada umumnya.
 
Kontroversi pondok pesantren ini ternyata tak hanya sampai di sini saja.
 
Berdasarkan informasi yang ada, Panji Gumilang, selaku pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu dahulu pernah dikaitkan dengan gerakan NII (Negara Islam Indonesia).
 
Pada tahun 2021 lalu, Panji Gumilang juga sempat dikabarkan terlibat dalam kasus pencabulan terhadap mantan pegawai pesantren.
Demikian informasi terkait sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu beserta kontroversi-kontroversinya.****
 
Sumber: Hariane.com
 

Berita Duka

Innalilahiwainailaihirojiun Telah Berpulang ke Rahmatullah pada 6 Juli 2024Naning Kartini (Guru Ngaji SDN Ciawigede Majalaya) Semoga almarhum diampuni dosanya dan

Read More »

One thought on “Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang Pendirinya Pernah Dikaitkan dengan Gerakan NII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *