Satker Disdik Banjaran, Siap Melibatkan Lebih Banyak Peserta Tantangan Literasi Leksam Bedas di Masa Datang

HIBAR PGRI– Pelaksanaan motoring evaluasi peserta tantangan literasi kali ini berlangsung di Satker Disdik Banjaran, Jum’at (6/10) di SDN Kiaroke 01. Tiga sekolah yang dipanggil untuk dilihat hasil nyata implementasi dari penugasan tantangan literasi Leksam Bedas yang sudah berjalan sejak Januari sampai Oktober 2023.

 

Tim monev (monitoring evaluasi) oleh Iman Sulaeman,S.Pd sebagai Sekretaris Umum Leksam Kabupaten Bandung  mengapresiasi gerakan literasi di Banjaran bagi sekolah yang masih bertahan melaksanakan penugasan.

” Alhamdulillah masih ada 3 sekolah di wilayah Banjaran yang masih konsisten mengerjakan penugasan, Terimakasih pada peserta tantangan dan guru pembimbing meskipun ada kendala telat unggah dan ada yang tidak lengkap penugasan,  silakan dilengkapi” kata Iman, Jum’at (6/10/2023).

 

 

Lilis Faridah,M.Pd Pengawas pembina Sekolah Dasar Satker Disdik Banjaran akan berkomitmen untuk lebih meningkatkan gerakan Literasi di wilayah Banjaran. Kendala memang ada tetapi akan mencari solusi untuk lebih terlibat mengajak sekolah aktif dalam gerakan literasi di masa yang akan datang.

“Kami sangat mengharapkan bantuan. Pertama bantuan rehab sapras perpustakaan. Kedua, kami memerlukan bantuan buku untuk disekolah karena kalaupun bisa membeli di sekolah itu anggarannya terbatas. Ketiga, monev tidak terlalu lama untuk tantangan literasi sebaiknya bisa dilaksanakan dua kali dalam 10 bulan sehingga terpantau persiapanya bagi peserta.” tutur Lilis.

 

 

Di Banjaran sendiri ada 47 SD dan saat ini terlibat hanya 3 Sekolah dalam program tantangan literasi Leksam Bedas, pengawas berjanji akan lebih meningkat sosialisasi dan koordinasi untuk dimasa datang ikut melibatkan lebih banyak peserta.

“Strategi kedepan akan lebih memotivasi kembali sekolah yang ada di Banjaran untuk berperan aktif dalam literasi. Saya harapkan 100 persen hanya memang ada kendala dilapangan. Banjaran ada 43 SD negeri dan 4 Swasta. Tentu saja kedepan saya akan menberikan push motivasi dimasa akan datang. Karena disini sebagian guru ada yang mengikuti Guru penggerak, mungkin kecapaian sehingga program lain tidak mengikuti.” jelas Lilis.

 

 

Semoga dengan program Tantangan literasi Leksam Bedas bekerjasama dengan Disdik Kabupaten Bandung dapat menumbuhkan budaya literasi di seluruh sekolah baik SD maupun SMP di Kabupaten Bandung yang Bedas Literat.(*)

 

Reporter Iman

Editor Iman