4 July 2024 11:34
Sentuhan Qalbu

Sabar Dalam Ketaatan, Masuk Surga Tanpa Hisab

MUHASABAH SHUBUH
Sabtu, 24 Februari 2024
 
SABAR Dlm Ketaatan, Msk Surga TANPA HISAB
 
Bismillahirahmanirshim
Assalamu’alaikum wrm wbrkt
 
Saudaraku,
Setiap Muslim pasti berharap menjadi penghuni surga. Apalagi ketika akan masuk surga tanpa proses hisab (perhitungan) terlebih dulu. Sesungguhnya ada beberapa golongan manusia yang masuk surga tanpa hisab. Salah satunya di antaranya adalah orang-orang yang senantiasa sabar…
 
Saudaraku,
Sedari kecil hingga dewasa, kita selalu diedukasi untuk senantiasa bersabar. Bersabar dari hal yang dinilai paling kecil dan remeh sampai bersabar untuk hal yang paling besar dan sangat penting. Sabar merupakan sebuah kata yang mudah dan ringan diucapkan namun sukar dan berat untuk dilakukan…
 
Manusia terlahir dianugerahkan sifat sabar yang sama kadarnya dengan manusia lain. Karena kesabaran merupakan salah satu sifat 
 
_Ilahiyyah_ dan _fitrah_ jiwa. 
 
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya wawasan, pengalaman serta lingkungan yang dominan mewarnai kehidupannya, tampaklah siapa manusia yang memiliki kesabaran lebih besar dari nafsunya atau sebaliknya…
 
Sabar bukanlah warisan biologis dari orang tua kepada anaknya. Sabar bukanlah suatu prestasi akademis yang dapat kita raih di bangku sekolah. Sabar bukanlah sesuatu yang dapat kita beli dengan harta. Sabar bukanlah suatu tempat yang dapat kita masuki dan menikmatinya, bahkan sabar bukanlah anugerah semata dari Allah Azza wa Jalla, tanpa melalui proses meraih kesabaran itu sendiri…
 
Saudaraku,
Kesabaran dapat dihasilkan dari perjalanan hidup yang diwarnai dan ditempa dengan segala keterbatasan, kesukaran dan perjuangan. Oleh karena hidup adalah ujian, maka kesabaran diperlukan untuk menyelesaikan setiap masalah yang Allah Azza wa Jalla ujikan itu. Kesabaran merupakan salah satu sikap yang semua orang dapat menilainya. Anak-anak tentu akan melihat sikap orang tua dalam mendidik dan membesarkannya. Dalam interaksi tersebut, seorang anak akan menilai dan menirukan orang tuanya. Maka, rumah tangga adalah pelajaran pertama dari sikap hidup yang didapat oleh anak-anak…
 
Banyak orang yang tidak bersabar dalam menghadapi masalah kecil, maka masalah kecil tersebut menjadi masalah besar dan berlarut-larut. Namun juga banyak orang yang dapat bersabar dalam menghadapi masalah besar, maka perlahan masalah yang besar itu menjadi kecil dan terselesaikan. 
Allah Azza wa Jalla menyebut orang-orang sabar dengan berbagai sapaan. Dalam Al Qur’an kata sabar disebut lebih dari tujuh puluh kali. Itu belum termasuk penyebutan tentang derajat, pahala dan keutamaan-keutamaan dari kesabaran,‏
 
“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. An-Nahl: 96)
 
Saudaraku,
Di antara akhlak terpuji seorang Muslim ialah selalu sabar dan tabah karena Allah Azza wa Jalla. Orang-orang sabar karena Allah Azza wa Jalla akan menempati tempat yang paling tinggi lagi mulia, yakni sebuah istana di surga. 
 
Di dalamnya mereka akan bertemu dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya,
 
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
 
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
 
(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
 
(sambil mengucapkan): 
_Salamun ‘alaikum bima shabartum._ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”
(QS. Ar Ra’d: 21-24)
 
Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman, :
 
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong kalian. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” 
(QS. Al-Baqarah: 45) 
 
Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendapat suatu cobaan, maka Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat. Para ulama menjelaskan bahwa sabar itu ada dua macam, yaitu sabar dalam meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa, serta sabar dalam mengerjakan ketaatan dan amal-amal _taqarrub_ (mendekatlan diri kepada Allah Azza wa Jalla). Jenis yang kedua inilah yang lebih utama, mengingat ia adalah tujuan utama. Adapun jenis sabar lainnya yaitu sabar dalam menanggung berbagai macam musibah dan cobaan, jenis ini pun hukumnya wajib; perihalnya sama dengan _istighfar_ (memohon ampun) dari segala macam dosa dan khilaf…
 
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa sabar itu ada dua macam, yaitu: Sabar karena Allah Azza wa Jalla dalam mengerjakan hal-hal yang disukai oleh Allah Azza wa Jalla, sekalipun berat terasa oleh jiwa dan raga; dan sabar karena Allah Azza wa Jalla dalam meninggalkan hal-hal yang dibenci oleh-Nya, sekalipun bertentangan dengan kehendak hawa nafsu sendiri. Barang siapa yang demikian keadaannya, maka dia termasuk orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang beroleh keselamatan, InsyaAllah…
 
Dikisahkan dari Ali Ibnu Husain Zainul Abidin. Apabila Allah Azza wa Jalla menghimpun semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, maka terdengarlah suara seruan,
 
 “Di manakah orang-orang sabar? Hendaklah mereka masuk ke surga sebelum tanpa hisab!”
 
 Maka bangkitlah segolongan manusia, lalu mereka bersua dengan para malaikat yang bertanya kepada mereka,
 
 “Hendak ke manakah kalian, hai anak Adam?” 
 
Mereka menjawab, 
 
“Ke surga.” 
 
Para malaikat bertanya, :
 
 “Sebelum ada hisab?” 
 
Mereka menjawab, 
 
“Ya.”
 
 Para malaikat bertanya :,
 
 “Siapakah kalian?” 
 
Mereka menjawab, 
 
“Kami adalah orang-orang yang sabar.” Para malaikat bertanya, “Apakah sabar kalian?” 
 
Mereka menjawab :, 
 
“Kami sabar dalam mengerjakan taat kepada Allah dan sabar dalam meninggalkan maksiat terhadap Allah, hingga Allah mewafatkan kami.” 
 
Para malaikat berkata,
 
 “Kalian memang seperti apa yang kalian katakan, sekarang masuklah kalian semua ke dalam surga, maka sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah kalian.” 
 
Hal ini dapat dibuktikan dengan firman Allah Azza wa Jalla, :
 
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa hisab (batas).” 
(QS. Az-Zumar: 10) 
 
Saudaraku,
Al-Auzaiy mengatakan bahwa pahala mereka tidak ditukar ataupun ditimbang melainkan diberikan secara borongan tanpa perhitungan. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala mereka tidak diperhitungkan melainkan ditambah terus-menerus. As-Saddi menyatakan sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas, yakni kelak di surga…
 
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa sabar dalam ketaatan untuk meraih ridha-Nya masuk surga tanpa hisab…
 
Aamiin Ya Rabb.
 
Wassalamu’alaikum (*)
 
 

Jangan Sembunyikan Ilmumu

WASILLAH SHUBUHKamis, 4 Juli 2024. BismillahirahmanirahimAssallamu’alsikum wr wbrkt JANGAN SEMBUNYIKAN ILMUMU. Saudaraku…Ketika saya menyampaikan postingan tentang agama, itu tidak berarti

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *