21 December 2024 18:23
Berita Nasional

Praktik Baik Akselerasi Transformasi PAUD Mengemuka di Forum Dialog Kebijakan PAUD ASEAN

Praktik Baik Akselerasi Transformasi PAUD Mengemuka di Forum Dialog Kebijakan PAUD ASEAN

HIBAR PGRI-Pengembangan anak usia dini termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) nomor empat, yaitu memastikan semua anak memperoleh akses terhadap layanan pengembangan dan perawatan anak usia dini yang berkualitas, serta pendidikan prasekolah sebagai persiapan masuk ke pendidikan dasar. Berkenaan dengan hal tersebut, diskusi mengenai praktik baik transisi yang menyenangkan dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) sebagai upaya dalam mengakselerasi transformasi PAUD di Asia Tenggara menjadi salah satu pembahasan utama dalam Forum Pleno Dialog Kebijakan PAUD di ASEAN atau Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education(SEA PD on ECCE) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta, Selasa (25/7).
 
Forum pleno yang terdiri dari tiga sesi tersebut membahas sejumlah tema terkait komitmen pembangunan dan transformasi PAUD di Asia Tenggara. Forum pleno sesi pertama mengangkat tema “ Universal Child Care and Transition to Primary Education ”. Pembicaraan terdiri dari Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PAUD Kemendikbudristek, Komalasari; Mathias Urban dari Universitas Dublin; dan Assistant Secretary for Curriculum and Instruction, Departemen Pendidikan Filipina, Alma Ruby C. Torio. 
 
Forum pleno sesi kedua mengangkat tema “ Tenaga Guru Pendidikan Anak Usia Dini”. Jajaran pembicara terdiri dari Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek, Santi Ambarukmi; Fasli Jalal dari Universitas YARSI Indonesia; Marek Tesar dari University of Auckland, Selandia Baru; dan Direktur The Southeast Asian Ministers of Education Organization Center for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Vina Adriany. 
 
Tema forum pleno sesi ketiga “ Advancing the ECCE Agenda in SEA: The Rule of Different Actors ” menghadirkan pembicara Roger Yap Chao Jr., Education Youth and Sport Division, Sekretariat ASEAN; Ketua PAUD Tanoto Foundation, Eddy Henry; Penasihat Pendidikan Regional UNICEF EAPRO, Mitsue Uemura; Citra Persada dari HIMPAUDI Pusat; dan Board of Director Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood(ARNEC), Sheldon Schaeffer.
 
Pada forum pleno sesi pertama, Plt. Direktur PAUD Kemendikbudristek, Komalasari, menjelaskan mengenai miskonsepsi pada tahapan PAUD, salah satunya berkenaan dengan keharusan pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada anak usia dini. Kemendikbudristek telah berkomitmen untuk mengatasi salah konsep tersebut, salah satunya dengan peluncuran Merdeka Belajar episode 24, yakni Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Melalui kebijakan tersebut, Kemendikbudristek mendorong transisi PAUD ke SD yang berjalan dengan mulus dan proses belajar mengajar di PAUD dan SD kelas awal menjadi selaras dan berkesinambungan. “Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan bisikan yang holistik. Bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya,” ujar Komalasari. 
 
 
 
 
Dalam forum pleno yang sama, Assistant Secretary for Curriculum and Instruction, Departemen Pendidikan Filipina, Alma Ruby C. Torio, menyampaikan praktik baik mengenai transisi PAUD ke SD di Filipina melalui paparannya yang berjudul “ Universal Child Care and Transition to Primary Education ”. Ia mengatakan, anak merupakan salah satu aset terpenting bangsa, begitu pula di Filipina. Departemen Pendidikan Filipina memiliki sebuah program yang disebut dengan Agenda MATATAG yang berisikan peserta didik. Program tersebut memiliki keselarasan dengan program Merdeka Belajar Kemendikbudristek. 
 
 
Empat agenda MATATAG yang juga diterapkan dalam masa transisi PAUD ke SD antara lain: (a) membuat kurikulum yang relevan untuk menghasilkan anak yang produktif, aktif, dan bertanggung jawab; (b) mengambil langkah untuk mengakselerasi dan menyampaikan dasar-dasar pelayanan pendidikan dan menyediakan fasilitas; (c) melindungi peserta didik dengan mengutamakan kesejahteraan, pendidikan yang inklusif, dan menyediakan lingkungan yang positif; serta (d) mendukung peningkatan kompetensi guru agar dapat mengajar dengan lebih baik.
 
“Kami berupaya agar setiap murid, terlepas dari latar belakang mereka, dapat mengakses pendidikan yang berkualitas dari masa PAUD sehingga pada tahun 2030 tidak ada murid Filipina yang tertinggal,” ucap Alma Ruby.
 
Pada forum pleno sesi kedua, perwakilan dari University of Auckland, Marek Tesar menjelaskan melalui paparannya yang berjudul “ Tenaga Kerja Guru Anak Usia Dini: Memelihara Masa Depan ” bahwa kurangnya apresiasi terhadap guru dapat menyebabkan kekacauan di seluruh dunia. Isu-isu kontemporer terkait pendidikan anak usia dini meliputi upah guru yang rendah, kurangnya kesempatan peningkatan kemampuan secara profesional, aspek kelelahan dan stres, ketidaksetaraan gender dalam kepemimpinan peran, serta ras dan etnis yang menarik.
Menurutnya, mengembangkan ekosistem yang efektif bagi pendidikan anak usia dini akan terwujud dengan kolaborasi oleh berbagai pihak. Selain pemerintah, ada organisasi-organisasi yang berperan penting agar masyarakat dapat menerima kebijakan secara utuh. Organisasi-organisasi tersebut adalah organisasi finansial, organisasi yang mengimplementasikan, dan organisasi pendukung. “Kolaborasi ini perlu dijalankan. Misalnya jika ingin menjangkau masyarakat di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan, perlu media yang membantu penyebarluasan informasi,” tutur Eddy.
 
SEA PD on ECCE dihadiri oleh para menteri pendidikan dari negara-negara anggota ASEAN, perwakilan UNESCO, perwakilan Sekretariat ASEAN, The Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting(SEAMEO CECCEP). Forum Pleno SEA PD on ECCE juga mengundang tenaga ahli, mitra pembangunan, organisasi internasional dan organisasi non-pemerintah di bidang PAUD, seperti Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC) dan Tanoto Foundation.(*)

Manisnya Iman

MUHASABAH FAJAR BAROKAH Sabtu, 21 Desember 2024 Bismillahirahmanirahim Assalamu’alaikum wrm wbrkt Manisnya Iman keluargaku saudaraku sahabatku, yang dimuliakan oleh Allah

Read More »

Keindahan Ilmu dan Ahlak

WASILLAH SHUBUH Jum’at, 20 Desember 2024.. Bismillahiir Rohmaanir Rohiim Assalamu’alaikum wrm wbrkt KEINDAHAN ILMU DAN AKHLAK Saudaraku, Ilmu itu kelihatannya

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *