7 July 2024 00:44
Opini dan Kolom Menulis

PRABOWO DAN KEBANGKITAN PETANI

PRABOWO DAN KEBANGKITAN PETANI

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Dari berbagai sumber didapat pengertian, aura adalah medan energi yang mengelilingi tubuh manusia, makhluk hidup lainnya, hingga makhluk halus. Ada 12 jenis aura manusia yang telah dikenal selama berabad-abad dalam budaya dan tradisi. Warna aura dipercaya mencerminkan berbagai aspek dalam diri seseorang, termasuk emosi, kesehatan, dan spiritualitas.

Aura Kebangkitan Petani, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih Pemilihan Umum Presiden 2024, terasa mulai merebak dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Persepsi masyaralat atas sosok Prabowo yang dikesankan sebagai pembela kaum tani, terasa semakin membahana.

Ketertarikan Prabowo terhadap dunia pertanian dan kehidupan petani, sebetul nya telah terekam sejak lama. Paling tidak, dengan adanya kerelaan untuk menjadi Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tahun 2004 lalu, memberi bukti nyata betapa cintanya seorang Prabowo terhadap petani. Terlebih setelah Prabowo meneruskan kepemimpinannya untuk 5 tahun berikutnya.

Lengkaplah sudah, Prabowo selama 10 tahun didaulat oleh Keluarga Besar HKTI seluruh Nusantara untuk menggelindingkan roda organisasi petani dalam mewujudkan cita-cita HKTI seperti dpesankan oleh AD dan ART HKTI 1973. Bahkan sampai sekarang pun Prabowo masih tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina HKTI. Selama 20 tahun, secara kelembagaan Prabowo selalu menyatu dengan petani.

HKTI sendiri dikenal sebagai organisasi petani yang sifatnya “nirlaba”. Jarang sekali tokoh bangsa sekelas Prabowo yang mau mewakafkan dirinya untuk kepentingan kaum tani. Prabowo memang lain. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo selalu menegaskan kesiap-sediaannya untuk menjadi pelindung dan pembela kaum tani.
Prabowo tahu persis, sebagai warga bangsa, petani memiliki hak untuk hidup sejahtera dan bahagia. Selama 20 tahun bergelut dengan kaum tani, Prabowo paham betul apa yang menjadi keinginan (wiil) dan kebutuhan (need) petani dalam mengarungi kehidupannya. Selain itu, Prabowo mengerti benar apa yang jadi keluhan petani selama ini.

Itu sebabnya, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kaum tani, khususnya Keluarga Besar HKTI atas terpilihnya Prabowo menjadi Presiden NKRI periode 2024-2029. Kaum tani berharap agar dalam 5 tahun kepemimpinannya nanti, Prabowo tetap komit dan konsisten dalam perjuangannya membebaskan kaum tani dari belenggu kemiskinan dan kelaparan yang menderanya.

Kaum tani sangat berharap, dalam kepemimpinan Prabowo, petani padi pada saat musim tanam tiba, tidak lagi mengeluh karena kelangkaan pupuk bersubsidi. Atau kalau pun pupuknya ada, kok harganya cukup mahal. Selain itu, pada waktu musim panen, petani tidak perlu “ngajerit maratan langit” (berteriak keras-keras), karena harga gabah selalu anjlok.

Sebagai Presiden NKRI, Prabowo tentu memiliki nilai kekuasaan dan kewenangan yang lebih luas, dibandingkan ketika dirinya menjadi Ketua Umum DPN HKTI atau pun sekaku Ketua Dewan Pembina HKTI. Presiden adalah Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan yang akan membawa bangsa ini menuju cita-cita kemerdekaannya.

Sebagai pimpinan organisasi petani, Prabowo sangat gencar membahanakan hak petani untuk hidup sejahtera dan bahagia. Dan sebagai Kepala Pemerintahan, Prabowo berkewajiban untuk mensejahterakan dan membahagiakan petani. Upaya membebaskan petani dari kemiskinan dan kelaparan, sepertinya berada dalam genggaman seorang Prabowo.

Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, ada dua kata penting dan penuh makna yang pasti dipahami dengan baik oleh Prabowo. Sebagai pimpinan organisasi petani atau pun sebagai Presiden NKRI, Prabowo pasti tidak akan pernah melupakan kata “kehormatan” dan “tanggungjawab”. Dua kata ini, sepatutnya, menjadi tiang penyangga seorang pemimpin bangsa dan negara.

Berbekal kehormatan dan tanggungjawab atas kekuasaan dan kewenangan yang digenggamnya, kita berharap Prabowo mampu tampil sebagai pembawa pedang samurai dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran petani. Bersama Prabowo, jargon Petani Bangkit Mengubah Nasib, betul-betul dapat diejawantahkan dalam kehidupan nyata di lapangan.

Jujur harus kita akui, potret petani sekarang, khususnya petani gurem dan petani buruh, tampak masih memprihatinkan, terlebih mereka yang terkategorikan sebagai petani berlahan sempit atau sama sekali tidak memiliki lahzn. Mereka hidup dalam suasana miskin dan lapar. Dengan tingkat pendidikan relatif rendah, derajat kesehatan merisaukan dan daya beli ekonomi lemah, membuat kehidupan mereka hanya sekedar menyambung nyawa.

Last but not least : Prabowo dalam mengelola Pemerintahannya 5 tahun ke depan, kaum tani sangat berkeinginan agar kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang membuat petani menjadi “korban pembangunan”, sudah saatnya distop. Petani berharap agar strategi pembangunan pertanian ke depan, benar-benar dapat menjadikan petani sebagai “penikmat pembangunan”.

Terpilihnya Prabowo sebagai RI 1, kaum tani berharap agar seabreg masalah krusial yang dihadapi petani, sedikit demi sedikit akan dapat dieleminir. Petani berharap, Prabowo betul-betul mampu mempertegas dan memperjelas semangat Kebangkitan Petani ke arah fakta kehidupan yang sesungguhnya. Mari kita lihat perkembangannya.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Berita Duka

Innalilahiwainailaihirojiun Telah Berpulang ke Rahmatullah pada 6 Juli 2024Naning Kartini (Guru Ngaji SDN Ciawigede Majalaya) Semoga almarhum diampuni dosanya dan

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *