7 April 2025 04:26
Opini dan Kolom Menulis

“POLITIK PEMBANGUNAN” UNTUK PETANI

"POLITIK PEMBANGUNAN" UNTUK PETANI

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Tidak lama lagi, bangsa kita akan menggelar Pemilihan Umum Serentak untuk memilih Presiden, Anggota Legislatif dan Kepala Daerah. Berbagai persiapan telah digarap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilengkapi pula oleh Badan Penawas Pemilihan Umum (BAWASLU). Sebagai lembaga independen, ke dua lembaga Penyelenggara Pemilihan Umum ini, diharapkan mampu mandiri dan profesional.

KPU dan BAWASLU, bukan lembaga yang keanggotaannya direkayasa Penguasa, namun mereka adalah putera-puteri terbaik bangsa ini, yang terpilih melalui seleksi terbuka dan dijamin netralitas politikya. Mereka bukan partisan. Mereka tidak berafiliasi ke partai politik. Bahkan mereka telah disumpah untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, ketimbang kepentingan pribadi atau kelompok nya.

Menurut agenda Pemilihan Umum yang telah ditetapkan KPU, 7 bulan ke depan, tepatnya bula Pebruari 2024, kita akan memulai Pemilu Serentak ini dengan menggelar Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif (DPD, DPR, DPRD). Sedangkan di penghujung tahun 2024 kita akan memilih para Kepala Daerah, baik Gubernur, Bupati dan Walikota. Pemilu sendiri merupakan langkah untuk mencari pemimpin bangsa yang semakin berkualitas.

Pemiliham Umum yang berkualitas, tentu bukan hanya diukur oleh kehadiran para calon pemimpin bangsa yang diimpikan masyarakat, namun yang tak kalah penting untuk disorot adalah bagaimana dengan kualitas para pemilihnya pula. Selama kesadaran berpolitik masyarakat rendah karena pendidikan politik yang tidak dilakukan secara optimal, maka selama itu pula kualitas calon yang terpilih, belum tentu sesuai yang diharapkan.

Itu sebabnya, pendidikan politik menjadi sangat penting untuk ditempuh, baik yang digarap Pemerintah, terlebih oleh Partai Politik. Pengalaman selama ini menunjukkan, proses pendidikan politik bagi rakyat umumnya relatif terbatas. Hal ini betul-betul perlu untuk dicermati lebih serius. Jangankan untuk rakyat banyak untuk para kader Partai Politiknya pun terekam hanya sekedar menggugurkan kewajiban belaka.

Dari sekian banyak komponen bangsa, petani merupakan warga masyarakat yang cukup besar jumlahnya. Petani dianggap sebagai massa mengambang dalam setiap Pemilihan Umum. Pada jamannya, petani dinilai sebagai kantong suara yang cukup potensil untuk memenangkan calon anggota legislatif. Itu sebabnya, wajar jika para petani menjadi bidikan partai politik dalam menggalang suara.

Seiring dengan perkembangan jaman, posisi petani pun mulai mengalami perubahan. Petani terlihat semakin paham apa dan bagaimana “politik praktis” terjadi di sekitar kehidupannya. Petani menjadi semakin mengerti ketika ada seorang kader partai politik yang berkunjung ke desanya. Petani juga sangat maklum jika mereka diminta berkumpul di suatu tempat pertemuan dan saat pulang dirinya diberi amplop.

Yang jadi persoalan selanjutnya adalah apakah pemahaman yang cukup piawai terhadap politik praktis ini akan diikuti pula oleh pengetahuan yang mendalam terhadap politik pembangunan ? Inilah yang meragukan dan butuh kejujuran untuk menjawabnya. Apakah para petani tahu persis apa yang menjadi platform Partai Politik yang dipilihnya ? Apakah petani paham akan program yang dijadikan bahan kampanye para calon yang dipilihnya ?

Disinilah sebetulnya salah satu tugas dan fungsi Partai Politik yang cukup penting dalam krhidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Secara moral, Partai Politik berkewajiban untuk meningkatkan kecerdasan politik rakyat. Bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah, Partai Politik harus mampu memberi pendidikam politik bagi seluruh warga bangsa.

Artinya, salah besar jika Partai Politik hanya memberi pendidikan politik kepada para kadernya belaka. Pendidikan politik bagi rakyat adalah kebutuhan yang mendasar agar rakyat paham politik. Yang penting dijadikan titik tekan, pendidikan politik untuk rakyat adalah hal-hal yang berkaitan dengan politik pembangunam. Sebab, bagaimana pum rakyat harus tahu, apa yang disebut dengan politik; lalu bagaimana politik itu dijalankan da untuk kepentingan apa rakyat harus berpolitik.

Kembali ke petani. Sebagai warga bansa, petani seharusnya diberi pemahaman mendalam soal politik prembangunan yang erat hubungannya dengan politik pertanian. Petani harus mengetahui dengan baik Partai Politik mana yang selalu berjuang untuk membela petani. Pembelaan dan keberihakan kepada petani ini, bukan hanya disampaikan ketika masa kampanye berlangsung, namun juga dalam kehidupan nyata di lapangan.

Hal ini penting dilakukan, agar pada saat Pemilihan Umum berlangsung, para petani akan memilih calon anggota legislatif dari Partai Politik yang betul-betul memperhatikan nasib dan kehidupan petani. Selama ini, dengan tingkat pendidikan politik yang lemah, petani tidak pernah tahu dengan pasti, apakah calon yang dipilihnya itu, bakal memperjuangkan petani atau tidak. Jangan-jangan, yang dipilihnya itu adalah tokoh yang anti pertanian.

Kemungkinan semacam ini, bisa saja terjadi, kalau calon yang dipilih petani adalah seorang pengusaha pengembang perumahan yang doyan mengalih-fungsikan lahan pertanian pangan produktif ke non pertanian. Artinya, mana mungkin dirinya akan menjaga, memelihara dan melestarikan ruang pertanian, jika profesinya menuntut untuk mencari lahan pertanian untuk dijadikan pemukiman atau perumahan.

Kalau para petani tidak dicerahkan dengan politik pembangunan dan hanya dihadapkan pada politik praktis, besar kemungkinan, mereka tidak akan tahu dengan pasti calon dan Partai Politik mana yang nantinya akan memperjuangkan nasib dan kehidupan petani. Itu sebabnya, langkah untuk meningkatkan kesadaran politik rakyat lewat pedidikan politik, penting dijadikan prioritas dalam pembangunan politik di negeri ini.

Kini pokok soalnya telah tergambarkan. Petani di negeri ini butuh pendidikan politik yang berkualitas. Pemerintah dan Partai Politik ada baiknya bersinergi dan berkolaborasi untuk menggarapnya. Jangan biarkan para petani terus terjebak dalam politik praktis. Namun, petani pun penting untuk dicerahkan lewat politik pembangunan. Ke arah sanalah sebaiknya kita menuju.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

“KATEMPUHAN BUNTUT MAUNG”

“KATEMPUHAN BUNTUT MAUNG” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA “Katempuhan buntut maung” dalam bahasa Sunda berarti “menanggung akibat dari perbuatan orang lain”

Read More »

Gunung Kalut

Gunung Kalut (Tatang Rancabali) Gunung Tambakruyung terhuyung tertutup kabut Tingginya terhimpit langit Mengecil kerdil Kini hanyalah sejajar dengan gubuk lapuk

Read More »

BULOG MENGEJAR TARGET

BULOG MENGEJAR TARGET OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Keberadaan Perum Bulog, baik sebagai operator Pangan ataupun selaku lembaga parastatal, sekarang betul-betul

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *