Pendidikan Guru Penggerak, Bagi Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila

Salah satu perwakilan guru, Natalia Atapen dari SD Inpres Kumbis yang juga Guru Penggerak angkatan 3 mengungkapkan rasa terima kasih karena diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya dengan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
“Secara nasional saya angkatan ke 3 namun untuk di Merauke saya angkatan pertama untuk Pendidikan Guru Penggerak, tujuan saya untuk belajar mengembangkan potensi saya sebagai guru untuk mengajar di tempat saya yang memang hampir semua orang asli Papua yang dalam mengajar harus pegang rotan baru ada perubahan,” ungkapnya.
Setelah ia mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, dirinya mendapatkan banyak ilmu baru dalam mendidik dan mengajarkan karakter disiplin dan bertanggung jawab kepada peserta didik yang tujuannya untuk menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila di sekolah.
Ketika berdialog dengan para guru, Dirjen Nunuk mengatakan bahwa Pendidikan Guru Penggerak memungkinkan agar para lulusannya menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif. “Program ini (bertujuan) mengembangkan (potensi) pendidik sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila,” jelas Nunuk Suryani beberapa waktu lalu.
Dirjen GTK menyebutkan, bahwa di Papua Selatan sebanyak 40 Guru Penggerak sudah diangkat menjadi kepala sekolah. Ia menambahkan, bahwa program Guru Penggerak memang ditujukan untuk pengembangan guru agar bisa memimpin sekolah. “Capaian program Guru Penggerak di Provinsi Papua Selatan sampai bulan September ini total sebanyak 659 guru sudah lulus di program Guru Penggerak, yang sudah sertifikasi dan diangkat menjadi Guru Penggerak ada 65 guru,” ujar Nunuk.
Nunuk mengatakan, bahwa kebutuhan kepala sekolah di wilayah Papua cukup besar. Di Kabupaten Boven Digul, Papua Selatan, tercatat kebutuhan kepala sekolah dari guru penggerak sebanyak 39 orang. Namun, hingga kini sudah ada delapan guru penggerak yang diangkat menjadi kepala sekolah.

Lebih lanjut, Nunuk menjelaskan terkait program percepatan pemenuhan kebutuhan guru melalui pendidikan guru di Provinsi Papua. Ia mengatakan bahwa regulasi pemenuhan jumlah kebutuhan guru di Papua telah tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2023 tentang Program Percepatan Pemenuhan Kebutuhan Guru melalui Pendidikan Guru di Provinsi Papua.
“Melalui Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2023, pelajar lulusan SMA bisa menjadi guru di tingkat sekolah dasar (SD). Namun, calon guru dari lulusan SMA itu perlu mendapatkan pendidikan sebelum terjun mengabdi sebagai guru,” imbuhnya.(*)

Falsafah Kehidupan
RENUNGAN SHUBUH Rabu, 9 April 2025 Bismillahirahmanirahim Asalamu’alaikum wrm wbrkt FALSAFAH KEHIDUPAN Saudara-2ku, ingat ingat lah bahwa di

Dilema Penyimpanan Gabah
DILEMA PENYIMPANAN GABAH OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Penyimpanan gabah adalah proses menyimpan gabah yang telah dipanen dalam kondisi

Haus Mata
Haus Mata (Tatang Rancabali) Gentayangan arwah arwah mencari hiburan Berjalan-jalan berjamaah Matanya binar jelalatan Menyala melihat benda-benda ternama Mulutnya meracau

Pemkab Bandung Gelar Silaturahmi Pasca Libur Idulfitri 1446H, Memperkuat Sinergisitas
HIBAR-Dalam suasana hangat pasca Idulfitri, Bupati Bandung Dadang Supriatna berikut jajaran Pemerintah Kab Bandung pada hari Selasa (8/4/2025) menggelar kegiatan

Ikuti Panen Raya Padi Serentak Bersama Presiden, Ini 3 Kebijakan Bupati Bandung yang Pro Petani
HIBAR- Bupati Bandung Dadang Supriatna terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani melalui kebijakannya yang pro petani. Antara lain bagi desa

GABAH BERKUALITAS
“GABAH BERKUALITAS” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ada kecenderungan, dengan dibebaskannya petani menjual gabah kering panen kepada Perum Bulog dan