6 October 2024 09:40
Opini dan Kolom Menulis

PENAS 2023 : SAAT PEMERINTAH MENDENGAR SUARA PETANI NELAYAN

PENAS 2023 : SAAT PEMERINTAH MENDENGAR SUARA PETANI NELAYAN

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Bagi Petani dan Nelayan, 10 hingga 15 Juni 2023 di Padang, Sumatera Barat adalah pekan yang penuh dengan harapan. Sepekan itulah akan digelar Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan seluruh Indonesia. Penas sendiri dirancang sebagai forum silaturahmi antar pemangku kepentingan yang berkaitam dengan keberadaan petani dan nelayan dalam menyikapi beragam kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian dan Perikanan.

Sebagai forum silaturahmi, Penas, tentu memiliki tujuan mulia yang ingin diraihnya. Penas, bukan hanya sekedar kongkow-kongkow diantara para petani dan nelayan, yang sudah lama tidak berjumpa, namun yang lebih dimintakan, sampai sejauh mana Pemerintah dapat mendengar dan memahami secara langsung apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan petani dan nelayan itu sendiri. Penas berupaya untuk memberi solusi terbaiknya.

Terus terang, sekalipun beberapa bulan mendatang, bangsa ini akan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke 78 tahun, namun nasib dan kehidupan kaum tani, khususnya petani gurem dan petani buruh, masih belum banyak mengalami perubahan. Begitu pun dengan nasib dan kehidupan kaum nelayan, khususnya nelayan tradisional dan nelayan buruh. Mereka termasuk warga bangsa yang suasana hidupnya masih memprihatinkan.

Semangat untuk menjadikan petani dan nelayan menjadi warga bangsa yang bermartabat, sebetulnya telah digarap cukup lama. Pemerintah sendiri telah tampil lewat serangkaian kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang mengarah kepada perbaikan nasib dan kehidupan petani dan nelayan. Sayang, semangat ini masih tetap jadi semangat dan belum dapat diwujudkan dalam kenyataannya.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan jargon “petani nelayan bangkit mengubah nasib”. Walaupun gaungnya telah menggema sejak puluhan tahun lalu, tapi yang namanya nasib petani dan nelayan masih belum berubah secara signifikan. Petani dan nelayan, masih saja terjerat dalam lingkaran setan kemiskinan yang tidak berujung pangkal (the vicious circle of poverty). Petani masih menggantungkan kehidupannya kepada bantuan dan subsidi.

Itu sebabnya, mengapa Penas Petani Nelayan 2023 nanti, diharapkan mampu memberi solusi terbaik agar petani dan nelayan dapat terbebas dari suasana hidup miskin yang selama ini mencengkramnya. Saat Penas inilah Pemerintah perlu membuka diri lebar-lebar terhadap apa yang menjadi aspirasi petani dan nelayan. Di sisi lain, petani dan nelayan pun tidak boleh ragu untuk menyampaikan kata hatinya.

Bersilaturahminya para petani dan nelayan dalam Penas 2023 mendatang, diharapkan dapat mengkristalkan berbagai usulan dan harapan petani dan nelayan ke dalam program dan kegiatan yang dapat diakomodir ke dalam strategi dan kebijakan yang nantinya akan diterapkan Pemerintah. Dalam bahasa lain, Penas dimintakan dapat lebih mendekatkan aspirasi petani dan nelayan dengan kebijakan dan strategi yang ditempuh Pemerintah.

Penas 2023, bisa saja dikatakan terselenggaranya proses “duduk bersama” antara Petani Nelayan dengan Pemerintah untuk membahas program dan kegiatan yang relevan untuk dilakukan sesuai dengan tanda-tanda zaman yang tengah menggelinding. Inilah salah satu pertimbangan, mengapa dalam pelaksanaan Penas, penting ditempuh komunikasi dua arah antara Pemerintah dengan petani dan nelayan.

Penas 2023 diselenggarakan beberapa bulan menjelang dilaksanakannya Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif tahun 2024. Akibatnya wajar, jika aura Pilpres dan Pileg lebih menggaung di tengah-tengah masyarakat, ketimbang perbincangan Penas itu sendiri. Orang-orang lebih senang bicara Capres dari pada membahas soal keprihatinan petani dan nelayan. Termasuk warganet yang selama ini sering berselancar di dunia maya.

Bukan hanya Penas yang gemanya nyaris tak terdengar. Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 yang bakal dilaksanakan beberapa hari ke deoan pun, gaungnya hampir tak terangkat dalam media di negeri ini. Media rupanya lebih tertarik untuk membahas siapa yang paling pas untuk jadi Wapresnya Ganjar Pranowo, ketimbang berusaha mencari langkah dan gerakan nyata guna meningkatkan harkat dan martabat petani dan nelayan.

Sensus Pertanian 2023 terkesan seperti yang kehilangan auranya. Media jarang yang mengupasnya. Menjelang tahun politik, semuanya mengarah ke Pilpres, Pileg dan Pilkada. Padahal, Sensus Pertanian ysng ke tujuh kali dilakukan mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 nanti merupakan Sensus Pertanian yang sangat strategis untuk merancang, merumuskan dan merencakan pembangunan pertanian ke depan.

Kurang semaraknya pemberitaan Sensus Pertanian dan Penas Petani Nelayan di media, diharapkan tidak akan mengendorkan penyelenggaraan Sensus atau pun Penas. Khusus untuk Penas, kita percaya penyelenggara Penas, sudah berjuang keras untuk melaksanakan Penas yang lebih berkualitas dari Penas-Penas sebelumnya. Penas Petani dan Nelayan 2023, perlu menjadi ajang silaturahmi petani dan nelayan dengan Pemerintah yang lebih hangat dan mengasyikkan.

Adanya Penas Petani Nelayan, tentu menjadikan kesempatan bagi Pemerintah untuk merancang kebijakan dan program pembangunan pertanian, petani dan nelayan secara lebih terukur. Sejumlah aspirasi yang berasal dari kaum tani dan kaum nelayan seluruh Nusantara, bakal menggumpal dalam Penas tersebut. Tinggal sekarang, sampai sejauh mana Pemerintah akan mengolah aspirasi petani dan nelayan ini ke dalam kebijakan yang bakal dilahirkan.

Tatkala diselenggarakan Pra Penas Petani dan Nelayan tahun lalu di Sulawesi Selatan, sebetulnya telah terekam apa yang menjadi pesan moral petani dan nelayan kepada Pemerintah. Petani dan nelayan berharap agar Pemerintah dapat menjamin tentang keberadaan dunia pertanian dalam pentas pembangunan yang dilakoni. Petani dan nelayan tetap meminta agar keberpihakan Pemerintah terhadap petani dan nelayan tidak pernah mengendor.

Pemberdayaan, Pemartabatan, Perlindungan dan Pembelaan terhadap petani dan nelayan, tetap perlu terjaga sekaligus menjadi kebijakan strategis dan program prioritas Pemerintah di masa kini dan mendatang. Pemerintah penting menjaga secara serius agar petani dan nelayan tidak terpinggirkan dari panggung pembangunan yang tengah berlangsung. Ini penting dicernati, mengingat Penas adalah saat yang tepat bagi Pemerintah untuk mendengar secara langsung, apa yang jadi suara petani dan nelayan.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *