Pemkab Bandung Lakukan Langkah-langkah Konkret Pengendalian Inflasi
“Kelihatan sekarang lebih intensif ke bantuan pangan. Itu terus dilakukan,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Bandung A Tisna Umaran di sela-sela rakor pembahasan langkah-langkah konkret pengendalian inflasi di daerah
di Command Center Pemkab Bandung, Soreang, Senin (15/1/2024).
Tisna Umaran mengungkapkan bahwa kelihatannya di Kabupaten Bandung pada Januari dan Februari 2024, area pertanian padi belum panen, setelah dilakukan penanaman pada bulan Oktober sampai Nopember 2023 lalu.
“Kalau lihat kondisi di Kabupaten Bandung, saya pikir ini pas dengan program-program Pak Bupati Bandung terkait dalam rangka pengendalian inflasi di daerah. Ada paket-paket bantuan pangan termasuk juga ada kegiatan-kegiatan gelar pasar pangan murah untuk masyarakat,” tutur Tisna Umaran.
Ia mengungkapkan kondisi inflasi secara nasional cenderung menurun hingga satu digit. Lebih lanjut, Tisna Umaran mengatakan bahwa Pemkab Bandung menyiapkan 800 ton kebutuhan pangan bagi masyarakat yang rawan, baik rawan daya beli maupun rawan pangan.
“Termasuk di dalamnya rawan bencana. Saya pikir sangat membantu dan sangat strategis. Jadi dengan ketersediaan 800 ton kebutuhan pangan itu sangat menunjang untuk pengendalian inflasi,” kata Tisna Umaran.
Ia pun mengungkapkan begitu ada kenaikan harga pangan antara Rp 1000 sampai Rp 2000 per kilogram, khususnya kebutuhan pokok beras tidak akan begitu berpengaruh signifikan setelah pemerintah daerah menyediakan kebutuhan pangan. “Kemudian warga yang mengalami kekurangan pendapatan pun, dengan adanya kenaikan harga pangan antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000 itu insya Allah tidak akan terlalu berpengaruh,” katanya.
Dikatakannya, kondisi di Kabupaten Bandung relatif kondusif, hal ini terkait dengan perencanaan dan komitmen dari pimpinan. Dalam hal ini Bupati Bandung yang terus melakukan upaya pencegahan kenaikan harga itu betul-betul dilakukan.
“Jangan sampai terjadi kenaikan, setelah ada kenaikan baru ditindaklanjut. Tapi kalau dilakukan pencegahan kenaikan harga, sehingga gejolak di pasar relatif tidak terasa karena kebutuhan dasar tercukupi,” ungkapnya.
Tisna berharap, operasi pasar murah seperti beras, telor, daging, minyak dan sembilan bahan pokok lainnya yang dilakukan Pemkab Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, juga Dinas Pangan dan Perikanan dapat mengendalikan inflasi di daerah.
“Apalagi tahun ini ada agenda politik yaitu pileg dan pilpres, masyarakat harus kondusif tidak ada gejolak yang disebabkan oleh kekurangan bahan pangan,” ujarnya.(*)
Editor Iman
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ingat beras, mestinya ingat Bulog. Mengkaji politik beras, jangan lupakan beras
JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN
JENDELA FAJAR Selasa, 7 Januari 2025 Bismillahirahmsnirahim Assallamu’alaikum wr wbrkt. JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN Saudaraku, Allah SWT berfirman :
Jabar Komitmen Terapkan Pendekatan Belajar Deep Learning
HIBAR -Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjadi yang terdepan dalam menerapkan pendekatan belajar Deep Learning di sekolah – sekolah. Sekretaris
Kemenag dan Kemendikdasmen Harus Duduk Bareng Bahas Rencana Libur Selama Ramadan
HIBAR -Anggota Komisi X DPR RI Habib Syarief Muhammad Alaydrus merespon wacana libur Ramadan selama sebulan penuh. Dia meminta Kementerian
UN Kembali Dilaksanakan 2026, Komisi X: Harus Berbasis Digital
HIBAR -Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi rencana kembalinya Ujian Nasional (UN) pada 2026 oleh Kemendikdasmen.