Pembunuhan Karakter Generasi Emas Oleh Agus Nurjaman
Pembunuhan Karakter Generasi Emas
Oleh Agus Nurjaman
Kisah Nyata
Sebutlah anak ini namanya Kay, setelah lulus dari SMP dia lanjut daftar ke sebuah SMA wilayah tempat tinggalnya. Sangat dekat SMA itu katanya sekolah favorit dengan segala pamornya. Tapi nasibnya kurang beruntung. Dia tidak diterima di gelombang 1, Kemudian dia mencoba daftar jalur zonasi, dan alhamdullillah diterima.
Saya sebagai gurunya senang pasti, usahanya tidak sia-sia. Kemudian orang tuanya mendaftar ulang bahkan bayar lunas uang seragam. Namun sore harinya ayahnya Kay ditelphone pihak sekolah untuk datang, penting katanya. Ternyata kesiswaan itu mengembalikan berkas pendaftarannya tadi. Katanya, Kay harus mengundurkan diri dari sekolah itu. Tentu saja ayahnya Kay tidak menerima begitu saja. Bahkan sempat berdebat tapi apadaya tidak melawan orang orang itu yang katanya pendidik. Hal ini karena tetangganya ada yg komplain.
Yang jadi pertanyaan penulis siapa yg berkuasa di sekolah itu? Padahal yang saya tau keputusan diterima dan tidaknya itu berdasarkan rembukan orang pintar yang selalu mengajarkan karakter baik. Ini seenaknya mempermainkan perasaan seorang generasi emas. Jelas ini cara kerja yang sangat tidak profesional, menurut saya itu bukan cara kerja seorang pendidik. Di SMA lagi??? Tak ubahnya seperti kerja bocah ingusan. Lantas bagaimana perasaan anak itu? Apakah mereka mati rasa, atau robocop yg tdak punya hati. Berapa gepok merah dan biru, hingga bisa mematikan nurani kalian? Bukankah kata pemerintah yang tidak sekolah saja harus diajak sekolah lagi. Ini sudah jelas diumumkan di terima dan di baca ratusan orang di delete.
Hey, dimna hati nurani kalian? Atau tertutup lembaran merah dan biru itu?. Coba cek kerumah Kay, yang sudah di dzolimi. Pasti lantai rumahnya sembab membasah. Karena air matanya meruah seperti mata air sesugguhnya. Sementara kalian puas tersenyum bak durjana. Melenggang menukar lembaran merah dan biru dgn harta keinginan kalian penuh nafsu. Nuranimu memang sudah berkalang nisan. Akal mu sakit di stadium akut. Hingga lupa, Kay juga punya hati. Atau mungkin hati mereka tercipta dari segumpal kotoran? Kalian sangat tidak manusiawi.(*)
Wayang Kehidupan
Wayang kehidupan (Tatang) Pentas sekejap menguras air mata Emosi jiwa melanda Menata masa mengingat rasa Rindu menggebu mengingat ibu
Nasib “Petani Jerami”
NASIB “PETANI JERAMI” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ketika masih menjabat Gubernur Jawa Barat, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, menawarkan
Pelangi Pematang Sawah
Pelangi Pematang Sawah (Tatang Rancabali) Masa mudaku lekat keringat Memeluk peluh penuh keluh Pundak hendak memikul beban Gelandang menuju gelanggang
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Serentak di seluruh Nusantara, akhirnya
Murah Hati
MUHASABAH DIRIKamis, 28 November 2024 BismillahirahmanirahimAsalamu’alaikum wrm wbrkt MUTIARA HATI Saudaraku,Hidup ini disebut enteng enteng bangga Namun agar hidup ini
Jelang Pelaksanaan Pilkada 2024, BPBD Kabupaten Bandung Siagakan Sejumlah Perahu di Lokasi Rawan Banjir
HIBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendistribusikan dan menyiagakan sejumlah perahu di lokasi