2 April 2025 12:57
Opini dan Kolom Menulis

MESTINYA, MERDEKA ITU BAHAGIA !

MESTINYA, MERDEKA ITU BAHAGIA !

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

17 Agustus 2024 ini genap bangsa kita menikmati 79 tahun Indonesia Merdeka. Tema yang diambil tahun ini adalah Nusantara Baru Indonesia Maju. Tema Nusantara Baru Indonesia Maju mencerminkan visi pembangunan berkelanjutan dan semangat persatuan bangsa menuju era baru. Tema ini dipilih untuk menggambarkan transisi, bukan hanya transisi kepindahan ibu kota negara, tapi juga transisi yang berikutnya kepemimpinan bangsa dan negara kita.

Pernyataan ini menegaskan bahwa Nusantara Baru Indonesia Maju tidak hanya sekadar slogan, tetapi juga representasi dari semangat perubahan dan kemajuan yang diusung pemerintah. Nusantara Baru Indonesia Maju bukan sebuah jargon, namun didalamnya tersirat ada spirit untuk menyambut masa depan yang lebih ceria.

Arti Nusantara Baru Indonesia Maju dapat dilihat dari dua perspektif utama. Pertama, Nusantara Baru merujuk pada visi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia. Kedua, “Indonesia Maju” menekankan pada semangat pembangunan berkelanjutan dan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

Tema ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan semangat baru, tanpa melupakan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang telah menjadi fondasi bangsa. Melalui tema ini, pemerintah berharap dapat menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, baik di Ibu Kota Nusantara yang baru maupun di seluruh pelosok negeri.

Kemerdekaan yang kita raih jelas bukan sebuah hadiah atau belas kasih dari bangsa lain. Kemerdekaan Indonesia benar-benar dicapai lewat perjuangan heroik dari segenap komponen bangsa. Semua bergerak, berjuang dan melawan penjajah. Tanpa rasa takut, berbekal bambu runcing, rakyat terus melawan guna mengusir penjajah dari bumi Nusantara .

Di banyak daerah selalu terdengat teriakan : Merdeka atau Mati ? Dua kata itu menggambarkan pilihan yang harus ditentukan. Tidak ada alternatif kata lain. Kalau tidak merdeka ya mati ! Suasana ini menggambarkan, bagaimana saat pergerakan kemerdekaan, seluruh rakyat bahu membahu, bergerak serentak dan bermartabat bersama meraih Indonesia Merdeka.

Kini, Indonesia telah merdeka dan bebas dari penjajahan fisik bangsa lain. Sekitar 79 tahun kita lakoni alam kemerdekaan di negara kita. Berbagai Orde Pemerintahan telah diberi mandat, kepercayaan, kehormatan dan tanggungjawab oleh rakyat untuk mengelola bangsa dan negeri tercinta. Orde Lama, Orde Baru dan sekarang Orde Reformasi, terekam ingin memberi karya terbaiknya bagi perjalanan bangsa dan negara.

Namun begitu, kita juga menyadari belum semua cita-cita perjuangan bangsa dapat diraih. 79 tahun merdeka, belumlah mampu membuat warga bangsa hidup sejahtera dan bahagia. Masih banyak anak bangsa yang suasana kehidupannya sangat memprihatinkan. Banyak yang tetap terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan yang tak berujung pangkal. Mereka hidup cuma menyambung nyawa dari hari ke harinya.

Inilah sesungguhnya tantangan yang harus segera kita jawab. Sebagian bangsa ini, sepertinya lebih membutuhkan kerja dan karya nyata ketimbang berwacana. Coba tengok kehidupan petani berlahan sempit yang tersebar di pelosok-pelosok perdesaan. Mari perhatikan masyarakat nelayan miskin yang hidup dinpinggiran antai. Begitu pula dengan masyarakat yang ada di pinggiran hutan dan lain sejenisnya lagi.

Mereka itulah yang butuh perhatian lebih serius. Kemiskinan yang mendera kehidupannya secepatnya harus kita perangi, sehingga mereka betul-betul terbebas dari suasana hidup miskin dan sengsara. Andaikan tema 79 tahun Indonesia Merdeka mengundang spirit optimisme, kira-kira langkah cerdas dan bernas seperti apa yang dapat ditempuh agar kelompok rakyat yang masih hidup miskin ini pun dapat hidup sejahtera dan bahagia.

79 tahun Indonesia Merdeka, diyakini akan membawa perubahan dan perbaikan bagi negara dan bangsa kita ke arah yang lebih baik lagi. Cita-cita bangsa seperti yang tersurat dalam Alenia ke 4 Pembukaan UUD 1945, mestinya sudah dapat kita wujudkan. Ibaratnya umur manusia, usia 79 tahun merupakan usia yang cukup panjang dan tidak semua orang mampu hidup hingga usia 79 tahun.
Kalau saja pengelolaan bangsa dan negara ini digarap dengan amanah, mestinya akan lebih banyak warga bangsa yang kehidupannya sejahtera dan bahagia. Sayang, pengalaman mencatat masih banyak pemimpin bangsa yang tidak amanah. Tercatat banyak pejabat negara setingkat Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota yang tangkap Aparat Penegak Hukum, karena ketahuan korupsi, grativikasi, pemerasan lain lain sebsgsinya.

Belum lagi para petinggi di Badan Usaha Milik Negara yang lupa diri dan mau “dibeli” para pengusaha untuk menjual idealismenya demi mengejar kepuasaan sejenak. Yang sudah ketahuan saja, sudah ratusan trilyunan rupiah kerugian negara yang disebabkan kejahatan “kerah putih”. Bahkan kalau dijumlah-jumlah, bisa mencapai ribuan trilyunan rupiah. Belum lagi yang hingga sekarang tidak ketahuan atau sengaja pura-pura tidak tahu.

Untuk korupsi PT Timah saja negara dirugikan hingga 300 trilyun rupiah. Belum lagi kerugian negara yang terjadi di PLN, Pertamina, Wijaya Karya, KAI, Garuda dan BUMN-BUMN besar lainnya. Hal ini benar-benar menunjukkan betapa tidak amanahnya para pejabat yang diberi kepercayaan untuk mengelola aset negara. Syahwatnya masih belum dapat dikendalikan dengan baik.

Akhirnya, persis seperti yang dijadikan judul tulisan kali ini : “mestinya merdeka itu bahagia”. 79 tahun merdeka adalah waktu yang panjang untuk menggapai kebahagiaan bagi segenap bangsa. Nanun begitu, mengapa kenyataannya tidak seperti yang diinginkan ? 79 Indonesia Merdeka, terbukti masih banyak warga bangsa yang hidup melarat. Suasana bahagia masih seperti mengecat langit.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

IKHLAS DAN JAUHI RIYA

MUTIARA FAJAR Selasa 1 April 2025 Bismillahirahmanirahim Assalamualaikum wrm wbrkt IKHLAS DAN JAUHI RIYA Saudaraku, Engkau bertanya kepadaku tentang ikhlas,

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *