26 December 2024 16:57
Sentuhan Qalbu

Menghadapi Ujian

Semangat Subuh
Sabtu 1 Juni 2024

Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum wrm wbrkt

Menghadapi U J I A N

Saudaraku,
Kehidupan ini bagaikan kita menempuh pembelajaran di sekolah dan pada tingkat- tingkat tertentu harus melalui ujian atau cobaan_ dari Allah SWT. Ada karakter yang harus ditanamkan dan ada ujian yang harus kita tempuh.

Hasil akhir ujian itu ada yang enak dan ada yang menyedihkan. Kalau enak, janganlah lupa diri kecuali mensyukurinya; sedangkan bila susah maka janganlah berputus asa, teliti penyebabnya dan cari solusinya.

( QS.Al- Anbiya : 35 )
¤ ….. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.

Suatu hal yang harus kita syukuri, bahwa bentuk dari ujian tersebut telah Allah beritahukan kepada seluruh manusia. Tinggal bagaimana kita mau menyimaknya ataukah mengabaikannya.

( Qs. Al- Baqarah : 155 )
¤ Dan Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah- buahan_. Dan sampaikan berita gembira kepada orang- orang yang sabar.

Menilik kepada ayat diatas maka ada 5 bentuk ujian yang dialami oleh setiap jiwa. Karenanya siapkanlah mental dan pikiran kita menghadapinya, bukan bersikap pesimis.

Pertama
rasa ketakutan

Suatu keadaan dimana setiap orang ada rasa ketakutan. Rasa takut itu adalah wajar, tetapi jangan meninggalkan prinsip- prinsip kebenaran lalu menyesuaikan diri terhadap apa yang kita takuti, karena ketakutan itu jangan mendominasi perasaan diri.
Rasa yang dibenarkan ialah takut kepada Allah, takut akan murka- Nya, azab- Nya. Karenanya Allah SWT berpesan kepada Rasul- Nya (Muhammad saw), agar tidak takut kepada manusia dalam menjalankan apa yang telah ditetapkan oleh- Nya

( Qs. Al- An’am : 15 )
¤ Katakanlah (Muhammad), “Aku benar benar takut akan azab yang besar (hari Kiamat) jika aku mendurhakai Tuhanku.
Allah berjanji menjauhkan dari azab atas dirinya pada hari itu, maka itulah rahmat- Nya yang diperuntukkan kepadanya.

Kedua
kelaparan

Keadaan ini adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, disebabkan tidak tersedia nya makanan ataupun karena tidak mempunyai uang untuk membelinya.

Kesiapan mentalnya, ialah Allah melatihnya dengan perintah berpuasa ( Ramadhan ) maupun yang disunahkan berpuasa dihari- hari tertentu (hadits Nabi)

Manusia tidak lulus ujian apabila menghalalkan segala cara guna mendapatkan makanan.
Sedang mereka yang lulus ujian yaitu mereka yang suka memberi makanan, suatu amal yang dicintai Allah dan dianjurkan sekali oleh Rasulullah saw.

Sesungguhnya di surga terdapat kamar- kamar yang dari luar dapat dilihat keadaan dalamnya dan dari dalamnya dapat dilihat keadaan luarnya. Allah menyediakannya bagi mereka yang senang memberi makan, menebarkan salam dan mendirikan shalat malam sementara orang- orang lain tidur.

Ketiga
kekurangan harta

Untuk memiliki harta memang diperbolehkan didalam ajaran agama; tetapi caranya bukanlah melegalkan hukum untuk menguasai sesutu yang tidak halal

( QS. Al- Baqarah : 188 )
Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan cara yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

Sikap buruk apabila seseorang telah memiliki harta yang berlebih tetapi takut (bakal) kekurangan sehingga kikir

Bahkan mengatakan bahwa dia tidak punya bila akan bersedekah, artinya dia sengaja menyembunyikan apa yang telah Allah berikan kepadanya.

(QS. An- Nisa’ : 37 )
Orang- orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang- orang kafir siksa yang menghinakan.

Mereka takut kekurangan hartanya secara berlebihan.
menumpuk harta


Menabung untuk persiapan masa depan memang dibolehkan, tetapi menumpuk bukan untuk ditabung.

( QS.Al- Humazah : 1,2 )
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela

yang  menumpuk harta dan menghitung hitungnya.
Mereka mengira hartanya dapat mengekalkannya, padahal tidak samasekali tidak mungkin! Mereka kelak akan diemparkan ke dalam (neraka) Hutamah, yaitu neraka yang membakar seluruh badannya dan disana diikat pada tiang panjang dan ditutup rapat.

Keempat
berkurangnya jiwa

Banyak diantara keluarga, sahabat dan orang- orang baik yang telah berangkat mendahului kita. Sedih ditinggal orang- orang yang kita cintai, kita kagumi itu meninggalkan untuk selamanya.
Menyikapi kematian seseorang agar tidak berlebihan, maka jangan mencintainya secara berlebihan, karena pasti kita saling berpisah; apakah dia yang lebih dulu mati atau bisa jadi kita yang mendahului.
Kematian itu bersifat pasti tidak ada cara untuk menghindar ketetapan Allah itu.

Kelima
kurang buah- buahan

Beraneka macam buah yang disediakan Allah untuk kita konsumsi, tergantung wilayahnya dan menikmatinya adalah sesuatu yang menyenangkan dalam kehidupan.
Sehingga kekurangan buah- buahan bisa disebabkan oleh cuaca yang ekstrem, atau adanya bencana alam termasuk hama- hewan.
Menyikapinya harus rileks dan tetap di jalan yang lurus,

bersikap _sabar dengan memohon (kepada Allah) datangnya kabar gembira_ yang Dia sampaikan buat kita, dengan menahan serta mengekang kepada sikap dan ucapan buruk.

Selamat menjalankan ibadah shalat tahajud, shalat subuh, semoga Allah menerima amal ibadah kita.

Aamiin.

SEMOGA BERMANFAAT….

wassalamu’alaikum 

 

Liwung di Lembur Kuring 

Liwung di Lembur Kuring (Tatang Rancabali)   Handapeun liuhna méga bodas isuk-isuk Masih kénéh ngarimunan ruyuk Liuh linduh pinuh rarambu

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *