4 January 2025 08:35
Sentuhan Qalbu

Mengenal Hakikat Jiwa dan Hati

MENGENAL HAKIKAT JIWA DAN HATI


MUHASABAH SHUBUH
Rabu, 16 Agustus 2023

Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum wrm wbrkt

MENGENAL HAKIKAT JIWA DAN HATI

Saudaraku,
Jika kita berbicara tentang hakikat jiwa, maka kita akan mengenal
afsu yang Tujuh.

Dari tingkatan nafsu yang paling rendah hingga pada tingkatan nafsu yang paling mulia.

Lalu untuk mengenal Hakikat dari Hati Imam Al Qazali mengatakan bahwa hati itu ibarat kaca jendela dan dosa-dosa diibaratkan sebagai debu yang menempel di kaca tersebut.

Kemudian kebaikan diibaratkan sebagai sinar yang menyelimuti jendela kaca itu.

Dari analogi tersebut maka kita bisa menyimpulkan apalah gunanya rumah besar dan mewah, apabila jendelanya tidak pernah dibersihkan, sehingga sinar mentari tidak pernah bisa masuk ke rumah tersebut (dalam hal ini Islam/kebenaran) yang harusnya menyinari seisi rumah.

Bila hal ini berlangsung terus menerus, maka rumah tersebut akan dipenuhi bibit penyakit. Dengan shalat, membaca Al Qur’an dan amal-amal kebaikanlah yang mampu membersihkan hati kita.

Islam membagi hati menjadi tiga bagian, ialah :

1 Hati yang Selamat, adalah hati yang dipenuhi aktivitas yang selalu mengingat Allah SWT.
Rasulullah berkata dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Al Abani :


“Kebaikan adalah sesuatu yang membalut jiwamu, tenang dan hatimu tentram.
Sedangkan dosa adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan gundah dalam dada, meskipun telah berulang kali manusia memberikan fatwa kepadamu”.

2 Hati yang berpenyakit, adalah hati yang dipenuhi penyimpangan/ maksiat, baik secara lisan maupun perbuatan.

3 Hati yang terkunci dari kebenaran, adalah hati yang dimiliki oleh orang-orang kafir. Hati mereka telah membatu, karena mereka selalu menolak kebenaran.

Mengenal hakekat dari kehidupan ini Jin dan malaikat diciptakan untuk beribadah, sedangkan manusia sebagai khalifah (hamba Allah SWT) di muka bumi ini.

Maka kita tidak boleh berubah menjadi orang yang sombong, yaitu berubah fungsi menjadi majikan atau tuhan.

Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah perjalanan, sehingga kita tidak terbuai oleh kenikmatan di dunia ini, serta senantiasa melakukan perenungan rohaniah.

Ada kisah menarik Imam Hasan Al Basri bersama dengan seorang anak muda yang shaleh mendatangi seorang tabib, kemudian si anak muda meminta kepada si tabib tersebut, agar memberikan suatu cara untuk mengobati penyakit hati.

Tabib ini adalah tabib yang shaleh dan beliau menyuruh anak muda tersebut melakukan 10 hal, yaitu :

1. Ambil akar pohon kekafiran dengan kerendahan hati. Artinya : Allah SWT menjamin semua rizki di muka bumi ini, jangan sampai apa yang telah Allah berikan menjadikan kita sombong.

2. Taruh dalam keranjang tobat.Artinya agenda kebaikan banyak yang tidak terealisir, tapi dosa yang walaupun tidak direncanakan, malah sering terjadi.

3. Tumbuklah dengan lesung keridhoan. Artinya jadikan semua aktifitas ini merujuk kepada Allah SWT.

4 Haluskan dengan kepuasan hati.
Artinya ridho atas apa yang telah Allah takdirkan kepadanya.

5. Masukan dalam kendil ketaqwa’an. Artinya semuanya harus mengarah kepada ketaqwa’an.

6. Campurkan dengan air malu. Artinya malu adalah bagian dari keimanan, kita harus malu kepada Allah bila memiliki niat maksiat.

7. Didihkan dengan api kecintaan kepada Allah SWT. Artinya kita beramal karena cinta kepada Allah, sehingga kita selalu melakukan yang terbaik untuk yang kita cintai.

8. Tuangkan dalam bejana syukur.
Artinya selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT kepada kita.

9. Dinginkan dengan air harapan. Artinya agar semua aktifitas kita diterima oleh Allah SWT, maka kita harus selalu penuh dengan harapan dan keyakinan.

10. Minumlah dengan sendok hamdallah. Artinya jadika semua aktifitas kita berujung kepada keridhoan Allah SWT dan memohon rizki dari Allah SWT.

Semoga mendpt Barokah dari Allah Subhanallahu Wataala

Aamiin Ya Robbal Aamin

Wassalamualaikum Wr Wb 

Kabagjaan aya dina Babagi Kahadèan

Kabagjaan aya dina Babagi Kahadèan Ku Dedeng Hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: من دَلَّ على

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *