MENGAPA HARUS MEMBACA ?

Oleh : Sarip Husein

Membaca bukanlah sebatas kegiatan fisik semata (mata dan gerak bibir), karena memang “Membaca merupakan kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara atau dalam hati.(Wikipedia)
Jadi jelas membaca berarti selain pekerjaan fisik, juga melibatkan fikiran dan hati untuk memahami isi bacaan. Dan tentu saja dalam membaca diperlukan konsentrasi agar kita dapat fokus dalam membaca.
Dilihat dari tujuannya, membaca secara tekstual antara lain untuk memahami ide pokok sebuah buku/tulisan dan menambah wawasan berdasarkan berbagai informasi yang kita temukan dalam sebuah bacaan.
Demikian pula ketika kita membaca kontekstual (alam, lingkungan, gestur teman kita berinteraksi) tentu saja menjadi informasi dan petunjuk harus bagaimana kita beraikap ?
Membaca merupakan hal penting sehingga Allah Swt mewajibkan membaca melalui wahyu yang diturunkan oleh malaikat jibril.
Wahyu pertama terjadi di Goa Hira kepada Nabi Muhammad Saw, dengan redaksi “Baca” beliau menyampaikan “Aku tidak bisa membaca”, diulang lagi sampai tiga kali. Akhirnya Rasulullah Saw bisa membaca yakni Surat Al Alaq ayat 1 sampai ayat 5.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١
Iqra’bismi rabbikallazi khalaq
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-Mu yang menciptakan.
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢
Khalaqal-insana min’alaq
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣
Iqra wa rabbukal akram
Bacalah dan Tuhan-Mu yang Maha Mulia.
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤
Allazi ‘allama bil-qalam
Yang mengajarkan manusia dengan pena.
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥
Allamal-insana ma’lam ya’lam
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Tentu saja yang dibaca pertamakali oleh Nabi Muhammad Saw adalah Wahyu Allah, dan bacaan Al quran akan terus sampai kepada Ummat Nabi Muhammad Saw.
Selanjutnya Nabi Muhammad Saw menerima wahyu Al qur’an sebanyak 114 Surat, 6.666 ayat.
Dan bagi setiap individu muslim yang membaca Al quran satu huruf sama dengan sepuluh kebaikan.
Bukankah ini sebuah perhatian dari Allah Swt bagi mereka yang mau membaca Al Qur’an.
Lantas bagaimana dengan bahan bacaan yang lainnya ?
Pada intinya kita diwajibkan membaca tidak hanya ayat ayat tekstual (tertulis) saja, namun juga harus membaca ayat ayat kontekstual (fakta) yang ada dilingkungan kita secara nyata maupun maya.
Pada implementasinya membiasakan diri membaca tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, apalagi di era digital yang notabene melalui media sosial banyak hal yang bisa dilihat dan lebih menarik dibandingkan untuk.membaca yang bersifat buku ilmu pengetahuan.
Padahal dengan membaca banyak iformasi dan ilmu pengetahuan yang bakal diperoleh , apalagi bagi orang yang mau menulis, sudah barangtentu modalnya haru mau membiasakan diri membaca.
Peluang emas untuk.menanamkan pembiasaan membaca peluangnya ada di sekolah.
Alhamdulillah di sekolah sekolah diantaranya sudah berjalan program literasi yakni anak anak membaca selama 5 _ 10 menit sebelum belajar bahkan sudah dikembangkan mereviu dari buku yang sudah dibaca.
Namun membiasakan membaca demikian belum cukup tanpa ada contoh yang ditunjukkan oleh Bapak Ibu Gurunya yang senang membaca pada setiap kesempatan.
Membaca dapat menjadikan hidup kita lebih bermakna dan kita tahu bahwa kesempatan hidup sifatnya sementara, mari kita gunakan kesempatan untuk terus membaca sehingga terasa keni’matan yang diberikan oleh Allah Swt tidak disia siakan.
Modal membaca selain kemauan tentu saja kondisi kesehatan fisik maupun qalbu kita.Semoga !

Langonsari, 7 Agustus 2023.