4 July 2024 10:16
Berita Nasional

Mendikbudristek Nadiem Makarim Bakal Lakukan Rekrutmen Guru lewat Marketplace

Mendikbudristek Nadiem Makarim Bakal Lakukan Rekrutmen Guru lewat Marketplace

HIBAR PGRI– Mulai tahun depan, bukan hanya kebutuhan sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui marketplace. Kebutuhan guru di sekolah-sekolah pun akan dijawab lewat marketplace.
 
Terrobosan baru itu disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI Rabu (24/5). Rapat itu juga mencakup Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) serta Kementerian Keuangan. Nadiem mengatakan, konsep marketplace tersebut dibuat untuk mengatasi masalah kekurangan guru di sekolah hingga banyaknya guru honorer.
 
Menurut dia, permasalahan mengenai guru menghapus dari siklus jerawat yang tidak real time. Guru bisa pindah, mengundurkan diri , pensiun, atau meninggal sewaktu-waktu, tetapi sekolah tidak bisa langsung melakukan penggantian karena harus menunggu guru ASN yang telah diganti.”Sehingga ujung-ujungnya diselesaikan dengan rekrutmen honorer,” ungkapnya.
 

Selama ini rekrutmen guru ASN dilakukan terbatas karena kekhawatiran akan jumlah dan kompetensi guru yang direkrut tidak sesuai kebutuhan. Padahal, sekolah paling tahu kebutuhannya seperti apa. Selain itu, apabila data yang dilaporkan sesuai, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) bisa mengawasi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah akan membuat marketplace untuk guru. Para tenaga pendidik ini dibebaskan mendaftar dan memilih lokasi sekolah tempatnya mengabdi. ”Akan ada suatu tempat di mana semua guru-guru yang boleh mengajar, masuk dalam suatu database yang bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia,” paparnya.

Ketika ini diterapkan, pola pelarian yang tersentral di pusat otomatis berubah menjadi real time. Artinya, kekalahan bisa dilakukan langsung oleh sekolah kapan saja sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan formasi yang ditentukan oleh pusat berdasar dapodik dan sumber data lain. ”Ini bersifat dinamis setiap tahun, tergantung jumlah siswa berubah, formasi berubah,” katanya.

Lalu, siapa saja yang bisa masuk ke marketplace itu? Nadiem mengatakan, ada dua kategori guru yang bisa masuk dalam sistem. Pertama, honorer yang sudah mengikuti seleksi calon guru ASN. Ketika dinyatakan lulus passing grade, yang bersangkutan bisa masuk dalam database.

Kedua, lulusan pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan. Pada kategori ini, guru-guru baru yang sudah lulus PPG akan masuk dalam marketplace terintegrasi ini. ”Semua guru honorer yang lulus seleksi dan lulus PPG prajabatan dipersilakan mendaftarkan diri ke dalam marketplace ini,” paparnya.

Kebijakan tersebut akan dibarengi dengan penawaran penganggaran. Alokasi gaji dan tunjangan guru ASN yang sekarang ada di pemda akan pindah ke sekolah. Sama seperti anggaran dana BOS yang kini langsung ditransfer ke sekolah tanpa melewati pemda terlebih dahulu. Nadiem memastikan dana benar-benar tidak terkunci untuk pembayaran gaji dan tunjangan guru yang direkrut lewat marketplace. Sebab, pembayaran guru ASN akan menggunakan sistem pembelanjaan sekolah. Dengan begitu, tidak ada lagi guru yang dibayar seadanya.

Dengan adanya terobosan ini, Nadiem tetap menyadari bahwa masih akan ada guru yang enggan ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu. Karena itu, ada kebijakan lain yang bakal diterapkan bersamaan dengan program marketplace tersebut.

 

Nantinya, kata dia, ada mekanisme ikatan dinas bagi penerima beasiswa dari pusat maupun pemda. Setelah lulus, mereka akan ditempatkan di lokasi yang sudah ditentukan oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Penempatan ini diwajibkan selama tiga tahun. ”Tentunya ada berbagai macam benefit yang diberikan. Insentif dalam kariernya, kenaikan pangkat lebih cepat, dan lainnya,” pungkasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani memastikan bahwa rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru akan tetap berlangsung tahun ini. Pihaknya pun telah mengajukan sekitar 601 ribu formasi untuk kebutuhan tahun ini. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari sisa formasi yang tidak terserap sebelumnya dan guru pensiun tahun depan.

 

Namun, dari jumlah tersebut, baru 278 ribu atau 46 persen formasi yang diajukan oleh pemda. ”Tidak mencapai 50 persen. Berbagai upaya sudah kami lakukan, pendekatan, koordinasi, tapi tetap saja formasi hanya sebesar ini,” ungkapnya.

 

Sejumlah pemda diketahui mengajukan formasi PPPK guru tidak sesuai dengan kebutuhan. Di antaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu. Dari usulan formasi yang tersedia pun, setidaknya baru 36.061 guru lolos passing grade pada seleksi 2020 (prioritas I) yang terakomodasi. Padahal, masih ada sisa 62.546 guru prioritas I yang belum mendapat penempatan. ”Sehingga sampai saat ini masih tersisa 26 ribu lagi yang akan belum mendapat formasi jika belum ada pembukaan formasi lagi oleh pemda tahun ini,” ujarnya.(*)

 

Jangan Sembunyikan Ilmumu

WASILLAH SHUBUHKamis, 4 Juli 2024. BismillahirahmanirahimAssallamu’alsikum wr wbrkt JANGAN SEMBUNYIKAN ILMUMU. Saudaraku…Ketika saya menyampaikan postingan tentang agama, itu tidak berarti

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *