Meluruskan Kembali Perjalanan Kehidupan
MELURUSKAN KEMBALI ARAH PERJALANAN KEHIDUPAN
MUHASABAH SHUBUH
Sabtu, 19 Agustus 2023
Bismillahirahmanirahim
Asalamu’alaikum wrm wbrkt
MELURUSKAN KEMBALI ARAH PERJALANAN KEHIDUPAN
Saudaraku,
Sesungguhnya dunia semakin menjauhi diri kita dan liang kubur yang semakin mendekati diri kita. Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.
Umur kita yang masih tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu menjadi bagian dari kita.
Karena itu, jangan biarkan hari ini berlalu tanpa kebaikan yang bisa kita lakukan.
Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua. Janganlah terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidaklah pula harus sakit…
Teruslah berhati baik, berpikir baik, berkata baik dan berbuat baik. Walau tak banyak orang yang mengenali kebaikan kita, tapi kebaikan yang kita lakukan adalah kebahagiaan di mana perbuatan baik kita akan terus dikenang oleh mereka yang kelak kita tinggalkan.
Jadilah seperti akar yang tak terlihat, tapi tetap istiqamah menyangga kehidupan. Jadilah seperti jantung yang tak terlihat, tapi tetap istiqamah terus berdenyut setiap saat tanpa henti, hingga membuat kita terus hidup, sampai batas waktunya untuk berhenti…
Saudaraku,
Sesungguhnya seorang Mukmin yang mendapatkan taufiq adalah seorang yang menjadikan perubahan kondisi-kondisi sebagai kesempatan untuk ingat, merenungkan, dan mengambil pelajaran.
Maka iapun senantiasa menghisab dirinya dengan muhasabah, ia memperbaiki kondisinya dan meluruskan kembali arah perjalanan hidupnya…
Sungguh, binasanya hati seseorang tatkala ia lalai untuk menghisab dirinya dan serta mengikuti hawa nafsunya. Maka wajib bagi kita untuk menghisab diri kita, sebagaimana Khalifah Umar berkata, :
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum (amal) kalian ditimbang, karena lebih ringan bagi kalian tatkala kalian dihisab kelak, jika kalian menghisab diri kalian sekarang.”
Saudaraku,
Seorang Mukmin mengetahui bahwasanya kehidupan dunia ini diciptakan untuk diisi dengan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla, mentauhidkan-Nya, dan untuk mewujudkan peribadatan kepada-Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Dari Ibnu Umar berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundakku lalu berkata, :
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau musafir yang numpang lewat.”
Ibnu Umar berkata, :
“Jika telah sore maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika telah pagi maka janganlah engkau menunggu sore, manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan manfaatkan kehidupanmu sebelum tiba kematianmu.”
(HR. Al-Bukhari)
Maka wajib bagi kita dengan bertambahnya umur bertambah pula ketaatan dan perbuatan kebajikan, hendaknya kita mengisi waktu demi waktu untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sedekat-dekatnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
“Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya.”
(HR Ahmad dan At-Tirmidzi dan ia berkata: “Hadits Hasan”, dan dishahihkan oleh Al-Hakim)
Saudaraku,
Di antara kezaliman yang sangat jelas serta kerugian yang nyata adalah Allah Azza wa Jalla telah menganugerahi kepada kita usia, lantas kita tenggelam dalam kemaksiatan dan tetap berada pada apa yang tidak diridhai Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”
(QS. At-Taubah: 36)
Dan di antara kerugian yang besar adalah telah berlalu waktu demi waktu, sementara kita menyiakan-nyiakannya, melalaikannya.
Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?”
(QS. Faathir: 37)
Ibnu Abbas berkata, :
“Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu 60 tahun?”
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
“Allah memberi kesempatan kepada sang lelaki, Allah telah mengakhirkan umurnya hingga 60 tahun.”
Saudaraku,
Kemenangan kita hanyalah pada melakukan kebajikan dan bersegera melakukan amal shaleh.
Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali ‘Imran: 133)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa merenung, mengambil pelajaran dan meluruskan kembali arah perjalanan hidup kita untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.
Wassalamualaikum
Wayang Kehidupan
Wayang kehidupan (Tatang) Pentas sekejap menguras air mata Emosi jiwa melanda Menata masa mengingat rasa Rindu menggebu mengingat ibu
Nasib “Petani Jerami”
NASIB “PETANI JERAMI” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ketika masih menjabat Gubernur Jawa Barat, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, menawarkan
Pelangi Pematang Sawah
Pelangi Pematang Sawah (Tatang Rancabali) Masa mudaku lekat keringat Memeluk peluh penuh keluh Pundak hendak memikul beban Gelandang menuju gelanggang
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Serentak di seluruh Nusantara, akhirnya
Murah Hati
MUHASABAH DIRIKamis, 28 November 2024 BismillahirahmanirahimAsalamu’alaikum wrm wbrkt MUTIARA HATI Saudaraku,Hidup ini disebut enteng enteng bangga Namun agar hidup ini
Jelang Pelaksanaan Pilkada 2024, BPBD Kabupaten Bandung Siagakan Sejumlah Perahu di Lokasi Rawan Banjir
HIBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendistribusikan dan menyiagakan sejumlah perahu di lokasi