1 July 2024 00:16
Opini dan Kolom Menulis

KUNKER IPB UNIVERSITY KE INDIA

KUNKER IPB UNIVERSITY KE INDIA

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Tempi.co.Jakarta merilis, Rachmat Pambudy Guru Besar IPB University, memimpin delegasi tingkat tinggi Indonesia ke India pada 17-20 Juni 2024. Kunjungan kerja tersebut bertujuan membina kerja sama bilateral dan pertukaran keahlian di berbagai sektor antara lain ketahanan pangan, distribusi, sektor pertanian, dan program makan siang sekolah gratis terbesar di dunia, dengan harapan bisa menerapkan program serupa untuk menyediakan makanan berkualitas kepada siswa sekolah di Indonesia.

India, memang oke banget. Penulis ingat waktu SMP, banyak film India yang masuk ke negara kita dan menjadi tontonan yang mengasyikan. Saat itu, ada dua hal yang selalu mengusik nurani terdalam penulis. Pertama, ada kesan polisi India selalu telat dalam menangani masalah dan kedua, soal lagu dan goyang India yang selalu menghangatkan dan penuh gairah. Dua hal inilah yang hingga kini masih membekas di hati.

Kunjungan kerja IPB University ke India, tentu dilandasi oleh niat baik untuk bertukar-pandangan terkait berbagai hal, khususnya soal Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi bagi siswa sekolah. Kita percaya, kunjungan kerja selama 4 hari tersebut akan membekali delegasi IPB University untuk melahirkan pemikiran baru dan cerdas, terkait hal-hal yang ingin diketahuinya. Catatan kritisnya adalah kapan publik akan diberi hasil akhir dari kunjungan kerja tersebut ?

Soal Ketahanan Pangan di negeri ini, tentu tidak lepas kaitannya dari swasembada, kemandirian dan kedaulatan pangan. Ke empat “madhab” pembangunan pangan ini, jelas merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Itu sebabnya, jika kita cermati Undang Undang No.18/2012 tentang Pangan, maka kata ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan, senantiasa tidak bakal terpisahkan. Ketiga kata itu, menyatu dalam sebuah cara pandang.

Namun demikian, suasana tahan pangan, mandiri pangan dan daulat pangan akan tercapai, jika dan hanya jika, kita mampu mewujudkan swasembada pangan. Tanpa swasembada, omong kosong kita akan tahan, mandiri dan daulat pangan. Akibatnya cukup beralasan, bila salah satu kebijakan Presiden Terpilih Pemilihan Presiden 2024 telah menjadikan swasembada pangan sebagai salah satu program unggulannya.

Badan Pangan Dunia (FAO), selalu mengingatlan, untuk menciptakan Ketahanan Pangan yang tangguh, setidaknya ada 3 aspek yang butuh penguatan. Ketiga aspek tersebut adalah ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan. Ketahanan Pangan suatu bangsa, kokoh atau tidaknya, akan sangat ditentukan oleh ketiga aspek diatas.

Khusus untuk ketersediaan pangan, ada tiga hal yang dapat dijadikan sumber kekuatannya. Pertama, bahan pangan yang dihasilkan oleh produksi petani di dalam negeri. Tingginya produksi akan menentukan seberapa kuat ketersediaan pangan yang dimiliki. Kedua, ketersediaan pangan juga ditentukan oleh kekuatan cadangan pangan yang dimiliki. Dan ketiga, dari impor.

Saat ini, banyak pengamat menyebut Indonesia tengah menghadapi darurat pangan, khususnya untuk komoditi beras. Turunnya produlsi beras yang disebabkan berbagai faktor membuat Pemerintah terpaksa membuka kembali kran impor yang selama ini kita tutup rapat. Untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, tidak ada langkah lain yang dapat diambil dalam jangka pendek, terkecuali impor.

Sebetulnya, tanpa harus melakukan kunjungan kerja ke India pun, soal Ketahanan Pangan, IPB University memiliki banyak pakar yang piawai dalam hal Ketahanan Pangan. Hanya, kalau kunjungan kerja ini ditempuh untuk berbagi ilmu dan bertukar pengalaman, tentu hal ini sangat dianjurkan untuk dilakukan. Setidaknya, dalam waktu yang sesegera mungkin, kita butuh jalan keluar nyata guna menghindari terjadinya darurat pangan.

Hal lain yang menjadi titik tekan substansi kunjungan kerja delegasi IPB University ke India, tentu saja berkaitan dengan penerapan program makan bergizi gratis bagi siswa sekolah, yang selama ini jadi perbincangan hangat diantara para penentu kebijakan negeri ini. Hanya perlu disampaikan, program ini memang penting dan harus dilaksanakan. Pemerintah sendiri telah berkomitmen menyiapkan anggaran sebesar Rp.71 Trilyun dalam RAPBN 2025.

Program makan bergizi gratis, sejatinya sebuah upaya untuk mencetak generasi masa depan yang lebih berkualitas. Mereka yang kini berada di bangku sekolah, perlu diberi makanan bergizi yang dapat meningkatkan kekuatan fisik dan kecerdasannya. Bergizi artinya pangan yang dikonsumsi harus mengandung gizi. Gizi adalah unsur yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh tubuh.

Manfaat itu antara lain memelihara tubuh serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memproduksi energi, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral serta cairan tubuh lainnya , sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Semua ini akan tercapai, jika sedini mungkin, siswa di sekolah diberi makanan bergizi. Bangsa ini butuh generasi masa depan yang lebih cerdas dan bernas.

Secara demografi, India dan Indonesia, memiliki jumlah penduduk yang cukup besar di dunia. India menduduki posisi ke dua di bawah Tiongkok dan Indonesia berada di posisi ke empat, dibawah Amerika Serikat, yang jumlah penduduknya paling padat di dunia. Apa yang ditempuh Pemerintah India dalam menerapkan program makan bergizi gratis bagi siswa sekolah, tentu dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi bangsa kita yang akan menerapkan program makan bergizi gratis juga.

Kunjungan kerja IPB University selama 4 hari ke India, tentu bukan sekedar berbagi pemikiran dan tukar pengalaman. Sebagaimana tujuan pokoknya, kunjungan kerja ini pun diharapkan akan memberi masukan nyata kepada Pemerintahan baru dalam mewujudkan visi dan misinya di sektor pangan dan pertanian. IPB University, ditantang untuk menyempurnakan bahasa politis ke bahasa teknis yang terterapkan.

Swasembada Pangan yang merupakan salah satu isu yang dianfkat Prabowo/Gibran dalam Kampanye Pilpres 2024, tentu bukan hanya sebuah slogan untuk dapat meraih simpati para pemilih. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mewujudkannya. IPB University, mestinya memiliki kemampuan untuk membuktikannya. Salah besar, jika IPB University pun ikut-ikutan mengecat langit terkait dengan swasembada pangan ini.

 

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Waspada Bisikan Setan

MUTIARA SHUBUHMinggu, 30 Juni 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alsikum wrm wbrkt Waspada 10 Cara Setan Iblis BISIKAN ajakannya(Lanjutan) Saudaraku, seperti di episode sebelumnya

Read More »

“Nu Dibendo”

“NU DI BENDO“ OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Dalam kehidupan masyarakat Sunda ada yang disebut dengan bendo. Diterjemahkan secara bebas, bendo

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *