26 April 2025 18:04
Opini dan Kolom Menulis

KUDU LEULEUS JEUJEUR LIAT TALI, LANDUNG KANDUNGAN LAER PISAN

KUDU LEULEUS JEUJEUR LIAT TALI, LANDUNG KANDUNGAN LAER PISAN

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Dari banyak literatur didapatkan, arti kiasan kudu leuleus jeujeur liat tali landung kandungan laer aisan yaitu harus penuh pertimbangan, tidak cepat putus asa menghadapi masalah, bersikap adil dan bijaksana. Keputusan dan tindakannya harus mengayomi dan melindungi semuanya secara adil dan proporsional. Tidak ada pihak yang disepelekan atau dianggap sepele, apalagi dirugikan. Inilah sebetulnya esensi kesahajaan seorang pemimpin.

Untuk menjadi pemimpin bangsa di negeri ini, tentu harus memenuhi persyaratan tertentu, sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan. Posisi pemimpin setingkat Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota, butuh perjuangan panjang untuk meraihnya. Kalau untuk menjadi Gubernur, Bupati dan Walikota, selain harus diusung Partai Politik, masih ada kesempatan tampil dari calon independen alias tanpa melalui Partai Politik. Sedangkan untuk jadi Presiden, peluang Calon Independen ditutup rapat-rapat. Semua calon, harus melewati pintu Partai Politik.

Pemimpin bangsa dalam dunia kepolitikan saat ini, bisa siapa saja, selama dirinya dicalonkan oleh Parpol atau mencalonkan diri sendiri. Untuk jadi Bupati atau Walikota misalnya, bisa dari kalangan pengusaha. Ada juga yang sebelumnya tercatat sebagai Menteri. Atau sebagai anggota legislatif. Bisa dari pensiunan birokrat. Bisa dari kalangan kampus. Ada juga yang basisnya pengacara. Bahkan isteri Bupati atau Walikota pun dapat meneruskan jabatan suaminya. Semua komponen bangsa, memiliki kans untuk jadi pejabat publik.

Namun begitu, penting disadari, menjadi pemimpin bangsa, tidak cukup hanya bermodalkan keinginan. Banyak hal yang perlu dipenuhi, sekiranya ingin tampil sebagai pemimpin yang dicintai oleh rakyat. Inilah esensi dari judul tulisan KUDU LEULEUS JEUJEUR LIAT TALI, LANDUNG KANDUNGAN LAER PISAN. Pemimpin bangsa tidak boleh arogan. Pemimpin harus bersahaja dan selalu menyesuaikan gaya hidupnya dengan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Hati pemimpin harus menyatu dengan nurani masyarakat.

Sedangkan arti kata-kata penyusunnya menurut Kamus Bahasa Sunda adalah :
– Leuleus /leu.leus/ artinya I. lentur; tidak keras (ditujukan untuk benda) II. lemas (ditujukan untuk kondisi tubuh)
– Jeujeur /jeu.jeur/ artinya joran.
– Liat /li.at/ artinya kuat; tidak mudah putus atau patah.
– Tali /ta.li/ artinya tali.  
– Landung /lan.dung/ artinya longgar; terjurai.
– Kandungan /kan.du.ngan/ artinya barang yang disimpan dalam gulungan sarung pada bagian perut.
– Laer /la.er/ artinya longgar; tidak ketat (tentang ikatan).

Atas pemahaman seperti ini, seorang pemimpin bangsa, mestilah orang yang benar-benar paham, apa sesungguhnya yang diiginkan (will) dan apa yang dibutuhkan (need) masyarakat. Kalau selama ini rakyat menuntut untuk dapat hidup sejahtera, maka menjadi kewajiban para pemimpin bangsa itulah agar dalam tempo yang sesingkat-singkatnya mensejahterakan kehidupan mereka. Rakyat temtu akan kecewa berat jika yang dapat hidup sejahtera, hanyalah sekelompok warga bangsa. Sedangkan, sebagian besar warga bangsa masih hidup menderita.

Pemimpin bangsa yang diharapkan adalah sosok yang berjuang habis-habisan untuk menjadikan masyarakat hidup bahagia. Pemimpin juga harus memiliki kecerdasan khusus guna membebaskan masyarakat dari jeratan kemiskinan yang selama ini membelenggu kehidupannya. Oleh karena itu, kita selaku anak bangsa, perlu hati-hati dalam memilih seorang pemimpin bangsa. Suasana seperti membeli kucing dalam karung, sudah saat nya ditinggalkan. Pemimpin yang akan memimpin bangsa adalah sosok anak bangsa yang terekam memiliki jiwa pejuang dan selalu mengedepankan apa yang menjadi aspirasi rakyat.

Semakin maraknya sosok anak bangsa yang ingin menjadi pejabat publik, baik kalangan eksekutif atau legislatif, sudah saatnya dijadikan pencermatan kita bersama. Dari sini sah-sah saja jika kemudian banyak pihak mempertanyakan : ada apa sebenarnya dengan pejabat publik di negeri ini ? Apakah mereka melihat menjadi pejabat publik itu hidupnya cukup senang, karena penghasilan per bulannya sangat menggiurkan ? Apakah kalau jadi pejabat publik mereka tidak perlu mencicil mobil kreditan, mengingat pejabat publik diberi mobil dinas oleh negara ?

Yang tak kalah kerennya, seorang pejabat publik, biasanya akan dilengkapi oleh seorang ajudan yang akan mengawal kiprah hidup kesehariannya. Ajudan inilah yang akan mengatur jadwal rapat, agenda menerima tamu, mengatur kunjungan kerja. Bahkan hal-hal yang menyangkut keperluan pribadi pun ajudan yang mempersiapkannya. Betapa pentingnya peran ajudan dalam kehidupan pejabat publik, makq tidak heran jika ada pejabat publik yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi misalnya, maka ajudan termasuk orang yang diamankan terlebih dahulu.

Jujur kita akui, pejabat publik dan ajudan merupakan paduan harmonis kalau kita ingin mengikuti rekam jejak pejabat publik. Tidak sedikit pejabat publik yang menyerahkan hand phone nya kepada ajudan. Akibatnya, jangan heran bila kita mencoba tilpun ke nomor hand phone pejabat publik, maka yang akan menerima langsung adalah sang ajudan. Seorang sahabat sering mempersoalkan, apakah pada tempatnya, jika hand phone pejabat publik dipegamg oleh ajudan ? Bukankah banyak orang yang ingin menjaga privesi nya ? Ini menarik dianalisis, karena banyak hal yang dapat diungkap lebih lanjut.

Pemimpin bangsa, tentu sosok yang dapat mengayomi kehidupan rakyat yang telah memilihnya. Mereka, mestinya tahu perais mengapa rakyat memilih dirinya jadi pemimpin. Sebagai pemimpin bangsa, dirinya sudah mendapat mandat penuh untuk mengelola bamgsa dan negeri ini. Itu sebabnya, seorang pemimpin, tidak boleh merasa ragu atas kebijakan yang akan ditempuhnya. Ini penting, karena sebagai pemimpin, tentu dirinya tidak bakal pernah mengkhianati rakyat yang telah memilihnya. Pertanyaan nyw apakah keyakinan semacam ini akan juga melekat dalam nurani sang pemimpin ?

Ironisnya, tidak semua pemimpin bangsa, dapat melaksanakan amanat yang dimandatkan rakyat. Betapa sedihnya, ketika terdengar ada pejabat publik yang ditangkap KPK karena ketahuan korupsi atau terlibat grativikasi. Lebih aneh lagi, setelah dirinya mengenakan rompi berwarna orange, dirinya masih sempat tersenyum sambil melambaikan tangan segala. Seolah-olah apa yang dilakukan, hanyalah sebuah kesalahan kecil. Baginya korupsi bukan hal yang perlu dibesar-besarkan. Kalau pun ujungnya di penjara, paling hanya beberapa tahun saja. Setelahnya, bisa foya-foya lagi menggunakan uang hasil korupsinya saja.

Inilah hebatnya Tanah Merdeka. Bangsa ini cukup kesulitan memperoleh pemimpin yang berkarakter. Mencari pemimpin yang dapat berbuat satu antara tutur kata dan kelakuannya, sama susahnya dengan mencari sosok pemimpin yang mampu menjalankan sumpah jabatan yang diucapkannya secara murni dan konsekwen. Bayangkan, apa jadinya masa depan bangsa, jika pemimpin bangsanya sendiri, terekam sangat tidak amanah ? Bagaimana nasib anak cucu kita, kalau para pemimpin nya lebih memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarganya ?

Jabatan bukan komoditi yang gampang dijual-belikan. Jadi, betapa sedihnya hati ini, kalau ada pejabat publik yang melelang jabatan hanya untuk memperkaya diri sendiri. Kita, tentu masih ingat ada Kepala Daerah yang memasang tarif jabatan Kepala Dinas, Kepala Bidang atau Kepala Seksi. Hanya mereka yang memiliki uang saja akan dengan cepat meraih pemimpin. Sedang mereka yang tidak punya cuan dan hanya mengandalkan idealisme, dengab cara seperti ini, sangat sulit untuk mendapatkan jabatan.

Begitulah luka-liku jadi pemimpin yang terekam di negara kita. Pemimpin, ada yang menjaga amanah dan mau melaksanakan sumpah jabatan secara murni dan konsekwen, namun banyak juga yang berkiprah keluar dari rel yang semestinya. Itu sebabnya, dalam menyambut datangnya Pemilihan Umum serentak tahun 2024 nanti, kita berharap agar bangsa ini mampu melahirkan para pemimpin bangsa, yang benar-benar dapat mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa, seperti diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

KEUTAMAAN BASMALAH

MUHASABAH SHUBUH Sabtu, 26 April 2025 bismillahirahmanirahim Assalamualaikum Wrmt wbrkt KEUTAMAAN BASMALAH Saudaraku, Nabi Muhammad SAW bersabda : ‎مَنْ قَالَ

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *