KPL Nasional 2024: Pembentukan Pelatih Paripurna dari Seluruh Penjuru Nusantara
oleh Tutun N Darozat
Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) Nasional 2024 di Badiklat BP3KSDM, Pasir Jambu, Kabupaten Bandung pada tanggal 22-28 Desember 2024. KPL ini diselenggarakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka cq Pusdiklatnas yang dilaksanakan oleh Kwartir Cabang Kabupaten Bandung dan berhasil menarik perhatian banyak peserta dari seluruh penjuru Nusantara. Sebanyak 67 peserta berpartisipasi dalam kegiatan ini, dengan 21 diantaranya berasal dari Korp Pelatih Pusdiklatcab Parahyangan, Kabupaten Bandung. Selebihnya, peserta datang dari berbagai wilayah di Indonesia yaitu dari Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Maluku, serta dari berbagai kabupaten dan kota se-Jawa Barat seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Sumedang, Garut, Bogor, Ciamis, dan Majalengka.
Momen Bersejarah
KPL Nasional 2024 ini menjadi momen bersejarah karena merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Kwartir Cabang Kabupaten Bandung di bawah kepemimpinan Kak Hj. Emma Detty Permanawati, S.Pd.I, MM. sebagai Ketua Kwartir Cabang Kabupaten Bandung. Kegiatan yang diprakarsai oleh Kak Ari Hariyanto, S. Pd., Kepala Pusdiklatcab sekaligus selaku Ketua Panitia Pelaksana KPL Nasional 2024 ini memberikan pelatihan intensif kepada para peserta tentang bagaimana menjadi penyelenggara berbagai kursus kepramukaan dengan efektif. Dibawah kendali Kak Asrul Roza dan Kak H. Taufik Machmud, S. Pd., MM. selaku Pemimpin Kursus para peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan, mengorganisir, dan menjalankan berbagai kursus keterampilan kepramukaan yang efektif. Kak Rio Ashadi selaku Pelatih Konsultan dari Pusdiklatnas Candradimuka Kwartir Nasional juga turut memberikan wawasan luas mengenai kepramukaan bahkan kepanduan dunia juga tentang Organisasi Kepramukaan Dunia /WOSM. Peserta dibekali berbagai keterampilan agar mampu menjadi pelatih yang paripurna oleh pelatih dari Pusdiklatcab Parahyangan Kabupaten Bandung, Pusdiklatda Kancah Luhung Sinatria Jawa Barat serta Pusdiklatnas Candradimuka Kwartir Nasional.
Partisipasi Luas
Keikutsertaan peserta dari berbagai daerah menunjukkan betapa besar antusiasme dan komitmen pramuka Indonesia dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka. Para peserta ikut serta untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi pelatih pembina pramuka yang paripurna. Mereka rela berkorban waktu, tenaga, bahkan materiil demi kemajuan daerahnya menuju pramuka Indonesia yang lebih maju. Tidak hanya dari wilayah Jawa Barat, namun peserta juga datang dari berbagai pulau, menunjukkan semangat kebersamaan dan persatuan dalam kepramukaan.
Kegiatan Pelatihan
Selama pelatihan, para peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengaplikasikan keterampilan mereka melalui berbagai simulasi dan kegiatan praktek di lapangan. Pelatihan ini mencakup tahap perencanaan seperti menyusun proposal, dokumen pelatihan lengkap sesuai kurikulum, penyusunan kisi-kisi kursus, jadwal dan rincian jadwalnya, hingga pembuatan skenario kursus yang ideal untuk menjadikan kursus kepramukaan yang baik dan benar. Keterampilan mengelola kursus kepramukaan ini diharapkan dapat ditetapkan dari tahap perencanaan hingga evaluasi akhir, memastikan bahwa setiap kursus berjalan dengan efektif dan efisien.
Teknologi Menjadi Kebutuhan yang Utama dalam Kursus
Di era modern ini, teknologi menjadi elemen penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pelatihan kepramukaan. Selama pelatihan, para peserta dituntut untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang IT. Penguasaan teknologi tidak hanya bermanfaat untuk membuat presentasi yang menarik dan profesional, tetapi juga sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Dalam kursus, para pelatih diajarkan bagaimana menggunakan teknologi untuk mendukung kegiatan mereka, mulai dari pembuatan presentasi yang efektif, hingga penggunaan perangkat lunak untuk administrasi dan dokumentasi.
Perkembangan zaman menuntut para pelatih untuk tidak hanya mengikuti, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk keperluan kepramukaan. Misalnya, kemampuan dalam membuat konten kreatif yang dapat menarik perhatian generasi muda melalui platform media sosial. Para pelatih diharapkan mampu menjadi konten creator yang mempromosikan kegiatan kepramukaan, berbagi pengalaman, dan menginspirasi pramuka lainnya. Keterampilan ini sangat relevan untuk memastikan bahwa pesan dan nilai-nilai kepramukaan dapat tersebar luas dan diterima dengan baik oleh generasi muda.
Pelatih yang Bertransformasi
Dalam proses pelatihan ini, para peserta mengalami transformasi yang signifikan. Peran pelatih yang bertransformasi tidak terbatas sebagai instruktur teknis, tetapi juga mencakup berbagai fungsi lainnya. Mereka bertindak sebagai narasumber, konsultan, dan fasilitator diskusi strategis. Selain itu, pelatih diharapkan tetap aktif di tingkat lokal, membimbing Pembina langsung di gugus depan, serta memahami kebutuhan riil mereka. Kehadiran ini penting untuk memastikan pelatih tetap relevan sekaligus menjaga hubungan langsung dengan praktik lapangan.
Namun, banyak pelatih yang berhenti pada peran tradisional, menganggap tugas selesai begitu kursus selesai. Paradigma ini harus diubah. Seorang pelatih adalah agen perubahan yang terus belajar, berinovasi, dan mendokumentasikan praktik-praktik terbaik untuk menginspirasi pelatih lain. Peran ini membutuhkan komitmen untuk selalu relevan dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Pelatih yang bertransformasi adalah mereka yang mampu melihat jauh ke depan, mengenali perubahan dalam dunia kepramukaan, dan selalu siap untuk beradaptasi.
Pelatih sebagai Agen Perubahan Generasi Muda Pramuka
Pelatih memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan keterampilan generasi muda pramuka. Sebagai agen perubahan, pelatih tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga memotivasi dan menginspirasi pramuka untuk menjadi pemimpin masa depan. Tips dan trik untuk menjadi agen perubahan yang efektif meliputi:
1. Menjadi Teladan: Pelatih harus menjadi contoh nyata dari nilai-nilai kepramukaan seperti integritas, tanggung jawab, dan keberanian.
2. Beradaptasi dengan Perubahan : Mengikuti perkembangan teknologi dan metodologi pendidikan terbaru untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
3. Mendorong Inovasi: Selalu mencari cara baru untuk membuat kegiatan kepramukaan lebih menarik dan relevan bagi generasi muda.
4. Membangun Jaringan: Berkolaborasi dengan organisasi lain untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan pramuka.
5. Evaluasi dan Pembelajaran Berkelanjutan: Menggunakan umpan balik untuk terus meningkatkan program pelatihan dan metode pengajaran.
Apa yang didapatkan dari KPL harus digunakan untuk terus mengembangkan diri dan organisasi. Pelatih harus aktif dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan, mendukung pelatih lain untuk tumbuh, dan selalu siap untuk berinovasi demi kemajuan kepramukaan.
Menjawab Problematika Kepelatihan
Dalam dunia kepramukaan, terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelatih. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana cara mengatasi keterbatasan sumber daya, baik itu waktu, tenaga, maupun materil. Para pelatih juga harus mampu menyesuaikan metode pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta yang beragam. Untuk menjawab problematika ini, pelatih perlu menerapkan beberapa strategi, seperti:
1. Efisiensi Sumber Daya: Memanfaatkan teknologi untuk menghemat waktu dan tenaga, serta menggunakan materi pelatihan yang sudah ada dengan lebih efisien.
2. Fleksibilitas Metode: Menyesuaikan metode pelatihan berdasarkan feedback dari peserta, serta terus mencari cara baru untuk meningkatkan efektivitas pelatihan.
3. Kolaborasi dan Dukungan: Membangun jaringan dengan pelatih lain untuk berbagi sumber daya, pengalaman, dan dukungan. Kolaborasi ini bisa membantu dalam mengatasi keterbatasan dan meningkatkan kualitas pelatihan.
4. Pengembangan Diri : Pelatih harus terus mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia kepramukaan dan pendidikan, agar selalu siap menghadapi tantangan baru.
Dengan strategi-strategi ini, diharapkan para pelatih mampu mengatasi berbagai problematika kepelatihan dan terus memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan pramuka di Indonesia.
Mencetak Pelatih yang Pembelajar Seumur Hidup
Seorang pelatih yang efektif adalah mereka yang selalu berkomitmen untuk menjadi pembelajar seumur hidup. Dalam konteks kepramukaan, ini berarti pelatih harus terus-menerus mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka agar tetap relevan dan bermanfaat. Beberapa cara untuk mencetak pelatih yang pembelajar seumur hidup meliputi:
1. Belajar dari Pengalaman: Setiap aktivitas pelatihan dan kursus adalah peluang untuk belajar. Pelatih harus reflektif terhadap pengalamannya dan mencari cara untuk meningkatkan diri.
2. Mengikuti Pelatihan Lanjutan : Terlibat dalam pelatihan-pelatihan lanjutan atau pertemuan-pertemuankepelatihan untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan.
3. Membaca dan Meneliti: Membaca buku, artikel, dan jurnal terkait kepramukaan dan pendidikan, serta melakukan penelitian kecil untuk memahami tren dan perkembangan terbaru.
4. Membangun Komunitas Pembelajar: Bergabung dengan komunitas pelatih dan pembina lainnya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya.
5. Menggunakan Teknologi untuk Belajar: Memanfaatkan platform online dan teknologi digital untuk belajar secara mandiri dan mengikuti kursus-kursus daring.
Dengan menjadi pembelajar seumur hidup, pelatih tidak hanya meningkatkan kemampuan dan keterampilannya sendiri, tetapi juga memberikan contoh yang baik bagi para pramuka yang mereka bimbing. Ini memastikan bahwa nilai-nilai kepramukaan terus berkembang.(*)
JANGAN BOSAN BICARA BERAS
JANGAN BOSAN BICARA BERAS OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Sangat tepat, pangan bukan hanya beras. Sesuai Undang Undang No. 18/2012 tentang
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ingat beras, mestinya ingat Bulog. Mengkaji politik beras, jangan lupakan beras
JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN
JENDELA FAJAR Selasa, 7 Januari 2025 Bismillahirahmsnirahim Assallamu’alaikum wr wbrkt. JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN Saudaraku, Allah SWT berfirman :
Jabar Komitmen Terapkan Pendekatan Belajar Deep Learning
HIBAR -Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjadi yang terdepan dalam menerapkan pendekatan belajar Deep Learning di sekolah – sekolah. Sekretaris
Kemenag dan Kemendikdasmen Harus Duduk Bareng Bahas Rencana Libur Selama Ramadan
HIBAR -Anggota Komisi X DPR RI Habib Syarief Muhammad Alaydrus merespon wacana libur Ramadan selama sebulan penuh. Dia meminta Kementerian
UN Kembali Dilaksanakan 2026, Komisi X: Harus Berbasis Digital
HIBAR -Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi rencana kembalinya Ujian Nasional (UN) pada 2026 oleh Kemendikdasmen.