2 July 2024 09:30
Guru ParigelOpini dan Kolom Menulis

Kolaborasi Blended Learning dengan Model Pembelajaran Tandur

Kolaborasi Blended Learning dengan Model Pembelajaran Tandur

Oleh Tana Saepudin
 
Kolaborasi Blended Learning dengan model Pembelajaran TANDUR, pernah penulis lakukan untuk memberikan suasana baru dalam Proses Belajar Mengajar, dengan harapan supaya peserta didik bisa optimal dalam pengalaman belajarnya.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh kerangka atau struktur yang dilakukan oleh pendidik untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi materi ajar pada proses pembelajaran yang dilakukan guru. Model ini memberikan pedoman bagi pendidik/guru yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model pembelajaran membantu guru, instruktur, atau fasilitator dalam merancang pengalaman pembelajaran yang efektif bagi siswa atau peserta pelatihan. 
 
Apa Itu Blended Learning ?
 
`Mengambil arti kata dari Google translate “Blended” dan “Learning terdiri dari dua kata, menterjemahkan kata “Blended”menjadi campuran, kemudian “Learning” menjadi Pembelajaran.
Menurut Semler (2005) “Blended Learning” adalah smodel Pembelajaran langsung tatap muka dengan pembelajaran online. Tujuannya untuk saling menguatkan kelemahan yang ada pada model pembelajaran, supaya memperoleh Proses Pembelajaran yang optimal.
 
Blended learning merupakan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar mandiri secara waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar yang sesuai dengan dirinya (Staker, 2012). Selanjutnya, menurut Thorne dalam Husamah (2014: 9), blended learning adalah perpaduan dari berbagai media pembelajaran seperti: multimedia, CD-ROM, voice-mail, e-mail, animasi, teks online, video streaming, yang dikombinasikakan dengan bentuk tradisonal di kelas. Blended learning menjadi solusi untuk proses pembelajaran yang sesuai kebutuhan dan gaya belajar siswa.
 
Blended learning merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan antara pembelajaran yang dilakukan secara online dengan pembelajaran tatap muka. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Moebs & Weibelzahl dalam Husamah (2014: 9) blended learning merupakan pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dengan kegiatan instruksional yang menggunakan media komputer dalam ruang lingkup pendidikan. Kemudian, menurut Mc Donald dalam Purdati (2011) blended learning dilakukan dengan melibatkan media online dalam pembelajaran, tetapi pada waktu yang sama tetap mempertahankan tatap muka dan pendekatan konvensional untuk mendukung aktivitas siswa. Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan elemen-elemen pembelajaran dalam kelas (tatap muka) dengan elemen-elemen pembelajaran berbasis teknologi (daring) dalam satu pengalaman pembelajaran yang terintegrasi. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih holistik dan efektif dengan memanfaatkan kelebihan masing-masing metode.
 
Apa itu Model Pembelajaran”TANDUR” ?
 
Sebenarnya model pembelajaran  “TANDUR “ini pun bukan sesuatu yang baru, namun seringkali tidak digunakan oleh para pendidik.
 
Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan antara lain adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Namun dalam artikel ini, saya menggunakan istilah TANDUR .
 
TANDUR merupakan sebuah akronimdari sebuah aktifitas/sintak pembelajaran yang sebenarnya merupakan tahapan dari model pembelajaran Quantum Teaching, yaitu: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan yang disingkat TANDUR. Yang selanjutnya sahabat guru bisa lebih mengenal TANDUR 
 
Lalu Bagaimanakah Sahabat Guru Mengkolaborasikannya ?
 
Hampir sering kali terjadi peserta didik dalam proses Belajar mengajar mendapatkan kegiatan pembelajaran yang konvensional. Di dalam kelas pembelajaran hanya sebatas DDCH (Diam, Dengar, Catat dan Hitung) dalam arti gurunya hanya sebatas menjelaskan dan siswanya hanya menyimak. Tidak salah sih sahabat guru, tapi untuk pembelajaran masa depan yang syarat dengan berbagai media pembelajaran Teknologi, kegiatan pembelajaran Mandiri perlu diperkenalkan dan dilatihkan kepada siswa.
Kolaborasi model pembelajaran blended learning dan TANDUR adalah sebuah pendekatan yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis teknologi dengan moda online untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di SD.
Pelaksanaanya ada dua kegiatan terpisah yang dilakukan siswa. Sebelum siswa melakukan belajar dengan tatap muka, siswa sudah mendapatkan sumber belajar melalui beberapa aplikasi online. Kemudian saat tatap muka di kelas, model pembelajaran TANDUR digunakan untuk memberikan penguatan terhadap materi pelajaran yang sudah dipelajari secara online.
 
Kolaborasi model pembelajaran blended learning dan TANDUR adalah sebuah pendekatan yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di SD. Model ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
1. Memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri, aktif, kreatif, dan kolaboratif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia di internet maupun di lingkungan sekitar.
 
2. Memberikan fleksibilitas waktu, tempat, dan metode belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa.
 
3. Menumbuhkan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan memecahkan masalah.
 
4. Meningkatkan motivasi, partisipasi, dan prestasi belajar siswa dengan memberikan umpan balik yang cepat dan akurat.
 
Lebih rincinya penulis mencoba menyajikan langkah-langkah yang telah diterapkan pada Model pembelajaran blended learning dan TANDUR sebagai berikut: 
 
1.Guru merencanakan pembelajaran dengan menentukan tujuan, materi, media, metode, strategi, dan evaluasi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kurikulum.
 
2.Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan memberikan tugas-tugas yang bervariasi dan menantang.
 
3. Guru melakukan pembelajaran tatap muka dengan menggunakan metode TANDUR (Tanya, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi) untuk menjelaskan konsep-konsep penting dan memberikan contoh-contoh aplikasinya.
 
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pembelajaran berbasis teknologi dengan menggunakan media seperti komputer, laptop, tablet, atau smartphone. Siswa dapat mengakses sumber belajar yang telah disediakan oleh guru maupun mencari sendiri di internet. Siswa juga dapat berinteraksi dengan guru dan teman-teman melalui media sosial, forum diskusi, atau video conference.
 
5. Guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Guru dapat menggunakan tes tertulis, tes online, portofolio, proyek, atau presentasi.
 
6. Guru juga dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mereka.(*)
 
PENULIS
Tana Saepudin,S.Pd
Kepala SDN Dangdang 02 Kertasari Kabupaten Bandung 
 

Munafik

MUHASABAH SHUBUHSelasa, 2 Juli 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUNAFIQ Saudaraku, ketahuilah bahwa sifat munafik adalah sifat yang merusak ahlak manusia,

Read More »

Berita Duka

Innalilahiwainailaihirojiun Telah Berpulang ke Rahmatullah pada 30 Juni 2024Awa Koswara, S.PdGuru SDN Cibeunying 2 Majalaya Semoga almarhum diampuni dosanya dan

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *