4 July 2024 10:17
Sentuhan Qalbu

Kita Harus Hati Hati Terhadap Keserakahan, Merusak Martabat

RENUNGAN FAJAR JUMAT
BAROKAH
Jum’at 29 Desember 2023

Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum wrm wbrkt

Kita Harus Hati2 Terhadap Keserakahan, Merusak Martabat.

Saudaraku,
Dalam kehidupan keseharian kita mengenal bahwa
Rakus, Serakah, atau Tamak, adalah perwujudan hawa nafsu yang berlebihan karena ingin menguasai sesuatu yang berLebihan dan ingin memiliki yang bukan haknya secara memaksakan kehendak.

Hawa nafsu adalah kecondongan jiwa kepada sesuatu yang selaras dengan keinginannya. 
(Asbabut Takhallaush minal hawa, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah).

Rasulullah SAW, bersabda, :
“Sekiranya anak Adam memiliki sebukit emas, niscaya ia akan mengharapkan dua bukit emas lagi dan tidaklah mulutnya dipenuhi melainkan dengan tanah dan Allah akan menerima taubat siapa yang bertobat.”
(HR Bukhari dan Muslim, An-Nawawi, Riyadus Shalihin, Hadist No. 23). 

Sampai2 untuk memenuhi keinginannya itu, dilakukan dengan menghalalkan segala cara untuk menguasainya. Biasanya 
seringkali 
dilakukan untuk mengusai harta benda, dengan berbagai cara  mencampur baurkan yg halal dengan yg bathil, seperti menipu, korupsi, suap, manipulasi, dll). Dan ini banyak di pertontonkan oleh mereka2 karena ketamakannya (kerakusan) atas ingin kaya mendadak.
Ada juga mereka yg serakah terhadap kekuasaan (jabatan), kesewenang-wenanganlah pada akhirnya.

“Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya.”

“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yg diberi rahmat oleh Tuhanku.”
(QS Yusuf [12[:53).

Oleh karena itu hati2lah, Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengendalikan hawa nafsu, sehingga kehidupan manusia dapat sejahtera sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

Kita dapat 
mengendalikannnya dengan menahan diri  tanpa memaksakan kehendak.

“Dan adapun orang2 yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”
(QS An-Naazi’aat [79]:40-41).

Saudara2ku yg di rahmati Allah SWT, keserakahan karena hawa nafsu yg ditimbulkan dari setan akan meeusak Martabat, bahkan harga diri kita (termasuk rasa malu) dapat terampas.
Salah satu cara untuk mengekang hawa nafsu adalah kita dapat 
mengalihkan dengan kegiatan lain yang positip, yaitu bisa dengan puasa, di dalam puasa terkandung hikmah untuk membersihkan hati dan jiwa, dan mensucikannya.
Karena dalam puasa, mengandung niat dan tekad yg kita mengharuskan untuk menahan diri dari hawa nafsunya. 
Seperti yg kita tahu apa2 yg halal, yang sebetulnya boleh dilakukan, maka dilarang untuk di lakukan selama kita sedang berpuasa dari adzan subuh hingga magrib. Terbukti kita bisa menahan hawa nafsu.

Ada pula cara lain dalam 
mengendalikan hawa nafsu untuk 
menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan shalat.

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan2) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat2 yg lain). Dan Allah mengetahui apa yg kamu kerjakan.”
(QS Al-‘Ankabuut [29]:45)

Dan pada dasarnya perlakuan tamak itu adalah perlakuan yang melampaui batas kewajaran, dengan tidak mengindahkan aturan2 yang berlaku di kehidupan sosial maupun  aturan2 agama. Dan hanya semata-mata untuk mementingkan kehidupan dunia saja.
Dan perlakuam yang melampaui batas kewajaran besar pertanggung 
jawabannya.

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).”
(QS An-Naazi’aat [79]:37-39). 

Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua, dan kita terhindar dari sifat rakus, serakah, atau tamak, dan  tetap selalu istiqamah, serta Allah SWT menggantikannya dengan hidup berkecukupan.
Aamiin yaa Rabal ‘alamiin.

Pada hari Jumat mari kita perbanyak bershalawat atas Rasulullah SAW :
‎*اللهم صل على محمد وعلى آل محمد*

“Barang siapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah ber-shalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim No. 408).

Selain bersalawat di hari jum’at lebih afdol bila kita membaca Al Kahfi :

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka timbullah cahaya baginya dari telapak kakinya hingga ke langit yang memberikan sinar baginya kelak di hari kiamat, dan diampunilah baginya semua dosa di antara dua hari Jumat”

Semoga kita dapat memetik manfaat dari tulisan di atas dan semoga Allah swt selalu beri hidayah kepada kita yang membacanya

Aamiin ya robb..
mohon maaf jika tidak berkenan.

Wassalamu’alaikum 

Jangan Sembunyikan Ilmumu

WASILLAH SHUBUHKamis, 4 Juli 2024. BismillahirahmanirahimAssallamu’alsikum wr wbrkt JANGAN SEMBUNYIKAN ILMUMU. Saudaraku…Ketika saya menyampaikan postingan tentang agama, itu tidak berarti

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *