2 July 2024 09:14
Berita NasionalGuru Parigel

Kisah Ruspendy, Guru Honor di Perbatasan Kaltim, Ambil Bahan di Hutan buat Praktik Belajar di Kelas

Kisah Ruspendy, Guru Honor di Perbatasan Kaltim, Ambil Bahan di Hutan buat Praktik Belajar di Kelas

HIBAR PGRI– Kisah inspirasi Ruspendy, seorang guru honorer di perbatasan Kaltim. Hampir setiap hari harus mengambil bahan di hutan buat praktek belajar di kelas. Jam menunjukkan pukul 06.00 Wita di Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Desa Muara Andeh berada di perbatasan antara Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan.
 
Ruspendy menyiapkan sepeda motor, memulai rutinitas yang telah dilakoninya sejak 2009 lalu.Sebagai guru honorer , ia bersiap menempuh perjalanan sekitar 18 kilometer, demi mewujudkan mimpi anak-anak Masyarakat Hukum Adat Paring Sumpit di perbatasan Kaltim-Kalsel. Ruspendy telah terbiasa dengan rute yang memakan waktu 60 menit ini.
 
Mengajar di SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kaltim, memang keinginannya. Pria berusia 34 tahun tersebut, menghabiskan 13 tahun hidupnya mengajar anak-anak MHA Paring Sumpit di Desa Muara Andeh.
 
Desa ini unik, dengan letak geografis yang berada di ujung Kaltim, berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Selatan. Sebanyak 175 Kepala Keluarga dengan 480 jiwa menghuni desa tersebut. Rimbunnya pepohonan sekitar sekolah dan permukiman hunian, tampak menguatkan bahwa masyarakat bisa menjaga lestarinya alam. Lokasi desa mirip sekali dengan lembah, dengan kanan kirinya menjulang bukit tinggi, serta letak rumah kayu warga berada di lerengnya.
Rata-rata penduduk asli sedari dulu merupakan MHA Paring Sumpit yang seluruhnya beragama Budha. Tak heran, ada sebuah Sinagog turut berdiri diantara bukit, dimana menjadi tempat warga bermunajat.
 
Ruspendy menyeka keringatnya, dan memanggil beberapa anak didiknya agar memakai alas kaki saat keluar dari ruang kelas. “Kekurangan kita, ya karena di pedalaman. Agak jauh untuk membeli perlengkapan sekolah termasuk sepatu,” ujarnya di sela pembicaraan saat ditemui Tribunkaltim.co beberapa waktu lalu. Jarak Desa Muara Andeh ke Ibu Kota Kaltim, Kota Samarinda, kurang lebih 318 kilometer dengan jarak tempuh normalnya 8 jam perjalanan darat.
 
“Harapan saya banyak sebenarnya. Fasilitas memang serba kekurangan selama ini, mudah-mudahan terbentuknya Ibu Kota Nusantara di Kaltim. Pemerintah lebih menanggapi dan memberikan semacam perhatian di bidang pendidikan khususnya pedalaman, serta pemerataan pendidik,” ungkapnya. Ruspendy tak ingin berandai-andai, baginya sederhana saja, bisa didengar oleh orang-orang berkepentingan dan punya wewenang, agar pendidikan anak-anak MHA Paring Sumpit, Desa Muara Andeh bisa terus berlanjut hingga jenjang lebih tinggi.
Harkat, martabat dan derajat ada di tangan anak-anak MHA Paring Sumpit yang kini duduk di bangku sekolah, meski tak memiliki fasilitasi internet hingga listrik memadai. “Kendalanya, di pedalaman. Kami belajar dengan seadanya, apa yang ada di buku itu yang kita sampaikan,” kata dia. Selebihnya seperti ada pelajaran terkait Ilmu Pengetahuan Alam, bahan prakteknya diambil dari alam. Karena tidak ada sarana dan prasarana Internet atau listrik memadai untuk mencari tahu apa yang ada dalam buku. Tetapi, geografis Desa Muara Andeh memudahkan proses belajar murid untuk langsung melihat dan mengetahui apa yang dijelaskan guru.
 
“Batu sedimen, tanah humus, gempur, yang memiliki pupuk alami kita tinggal comot. Ada dedaunan obat, akar obat seperti bajakah, wah lengkap dan tinggal mengambil di hutan lalu praktek di kelas,” tutur Ruspendy.
 
“Kalau memang rezeki, saya akan terima tidak akan menolak, kalau sudah sampai waktunya diangkat akan saya terima,” ujarnya. Dahulu ia sering menyisihkan gaji untuk memberi hadiah murid berprestasi seperti perlengkapan sekolah namun kini pemerintah melalui dana BOS serta adanya stimulan CSR pihak swasta agak menekan beban sekolah untuk pemberian hadiah. Gaji yang diterima tahun ini disebutnya mendapat peningkatan Rp 600 ribu, secara total Rp 2.800.000 per bulannya yang ia terima. Menurut Ruspendy, meski pendapatannya tak sebanding, tetapi harus merasa cukup. Semangat menjadi guru memang tertanam dalam diriya sejak dahulu. (Mohammad Fairousaniy)
 
 

Munafik

MUHASABAH SHUBUHSelasa, 2 Juli 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUNAFIQ Saudaraku, ketahuilah bahwa sifat munafik adalah sifat yang merusak ahlak manusia,

Read More »

Berita Duka

Innalilahiwainailaihirojiun Telah Berpulang ke Rahmatullah pada 30 Juni 2024Awa Koswara, S.PdGuru SDN Cibeunying 2 Majalaya Semoga almarhum diampuni dosanya dan

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *