Kemendikdasmen Berkomitmen Mewujudkan Lingkungan Pendidikan yang Nyaman
HIBAR – — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman melalui penyelenggaraan Taklimat Media Akhir Tahun 2024. Taklimat ini bertujuan untuk memberikan laporan capaian kinerja Kemendikdasmen selama tahun 2024 dan paparan mengenai arah kebijakan pendidikan pada tahun 2025. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 60 wartawan dari berbagai media nasional tersebut, menjadi sarana penting untuk menyampaikan berbagai program unggulan yang dijalankan Kemendikdasmen, termasuk langkah-langkah penanganan masalah kekerasan dan bullying di dunia pendidikan.
Salah satu hal yang sangat ditekankan dalam arah kebijakan Kemendikdasmen ke depan adalah pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan serta bullying.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa Kemendikdasmen terus berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak-anak di Indonesia. Menteri Mu’ti menekankan bahwa pendidikan adalah prioritas utama dalam membangun masa depan bangsa, dan menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan adalah bagian dari upaya tersebut.
“Kami terus berkomitmen untuk menangani masalah kekerasan dan bullying di sekolah dengan serius. Ke depan, kami akan memastikan bahwa seluruh upaya yang kami lakukan sejalan dengan visi pendidikan yang inklusif dan penuh kasih sayang. Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam dunia pendidikan,” ujar Menteri Muti pada Selasa (31/12).
Dalam sesi tanya jawab, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, turut menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil oleh Kemendikdasmen dalam menangani masalah ini. Menurutnya, selain adanya Satgas yang telah dibentuk, penanganan kekerasan di sekolah kini juga melibatkan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pencegahan kekerasan dan bullying.
“Selama dua bulan terakhir, kami telah melakukan pelatihan untuk guru kelas yang bertujuan agar mereka memiliki kompetensi dalam memberikan bimbingan kepada siswa, termasuk dalam hal pencegahan kekerasan. Kami sudah melatih lebih dari 1.264 orang guru, dan hasilnya cukup positif. Kami juga melatih guru Bimbingan dan Konseling (BK) dengan materi yang relevan mengenai perlindungan terhadap anak dan penanganan kekerasan. Pelatihan ini akan terus diperluas melalui model berbasis komunitas dan kelompok kerja, sehingga lebih banyak guru dapat mengakses pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah ini,” jelas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani.
Kemendikdasmen juga terus memperkuat struktur di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota untuk menangani kasus kekerasan di satuan pendidikan. Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menjelaskan bahwa di tingkat provinsi, sudah ada 27 Satgas yang dibentuk untuk pencegahan dan penanganan kekerasan. Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, sebanyak 448 Satgas telah terbentuk, yang mencakup sekitar 86% dari total kabupaten/kota di Indonesia.
“Kami mendorong agar setiap satuan pendidikan membentuk tim khusus yang bertugas untuk menangani kekerasan. Pada 27 Desember 2024, sudah tercatat ada 406.000 satuan pendidikan yang memiliki tim pencegahan dan penanganan kekerasan,” ujar Suharti.
Ia menambahkan bahwa meskipun jumlah laporan kasus kekerasan di sekolah meningkat, hal tersebut justru menunjukkan adanya keberanian dari komunitas sekolah, termasuk siswa dan orang tua, untuk melaporkan insiden kekerasan. Dengan dukungan tim Satgas yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan, kepolisian, dan lembaga perlindungan anak, Kemendikdasmen optimis dapat meningkatkan efektivitas penanganan masalah ini di masa depan.
Kemendikdasmen terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan. Hal ini meliputi kolaborasi dengan lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta pihak kepolisian dan penegak hukum.
“Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik itu lembaga pendidikan, orang tua, maupun masyarakat. Semua pihak harus bersatu dalam mewujudkan pendidikan yang aman dan tidak ada tempat bagi kekerasan,” tambah Menteri Muti.
Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi semua anak Indonesia. Melalui berbagai kebijakan dan program yang telah dilaksanakan, diharapkan pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas, inklusif, dan bebas dari kekerasan.
Selain penanganan kekerasan, Kemendikdasmen juga menekankan pentingnya pendidikan karakter di sekolah sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan memiliki kepedulian terhadap sesama. Salah satu program yang dijalankan untuk mendukung hal ini adalah Program Makan Bergizi Gratis di sekolah, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa, tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan karakter.
“Program makan bergizi gratis ini merupakan bagian dari pendidikan karakter di sekolah. Makan itu tidak sekadar untuk meningkatkan gizi, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai kebersamaan, disiplin, dan tanggung jawab. Melalui makan bersama, siswa akan belajar untuk menghargai waktu makan dan berinteraksi satu sama lain,” ujar Menteri Muti. (*)
Iman
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS
7 January 2025
No Comments
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ingat beras, mestinya ingat Bulog. Mengkaji politik beras, jangan lupakan beras
JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN
7 January 2025
No Comments
JENDELA FAJAR Selasa, 7 Januari 2025 Bismillahirahmsnirahim Assallamu’alaikum wr wbrkt. JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN Saudaraku, Allah SWT berfirman :
Jabar Komitmen Terapkan Pendekatan Belajar Deep Learning
7 January 2025
No Comments
HIBAR -Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjadi yang terdepan dalam menerapkan pendekatan belajar Deep Learning di sekolah – sekolah. Sekretaris
Kemenag dan Kemendikdasmen Harus Duduk Bareng Bahas Rencana Libur Selama Ramadan
7 January 2025
No Comments
HIBAR -Anggota Komisi X DPR RI Habib Syarief Muhammad Alaydrus merespon wacana libur Ramadan selama sebulan penuh. Dia meminta Kementerian
UN Kembali Dilaksanakan 2026, Komisi X: Harus Berbasis Digital
7 January 2025
No Comments
HIBAR -Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi rencana kembalinya Ujian Nasional (UN) pada 2026 oleh Kemendikdasmen.
KPL Nasional 2024: Pembentukan Pelatih Paripurna dari Seluruh Penjuru Nusantara
7 January 2025
No Comments
Read More »