6 October 2024 10:30
Opini dan Kolom Menulis

“KAPENGPEONGAN”

“KAPENGPEONGAN”

OLEH : ENTANG SATRAATMADJA

Seperti yang diketahui, Bahasa Sunda menjadi bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua setelah bahasa Jawa, serta menjadi bahasa tertua di Indonesia. Bahasa Sunda itu sendiri adalah bahasa dari cabang Melayu – Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Selanjutnya
apakah kita tahu arti kata “kapéngpéongan” dalam Kamus Bahasa Sunda ?

Untuk mengetahui arti serta makna dari kata tersebut, dalam Kamus Bahasa Sunda dijelaskan arti kata kapéngpéongan dalam Kamus Bahasa Sunda – Indonesia adalah “kagegeloan” atau tergila-gila. Setiap orang bisa daja kapengpeongan dengan orang yang sangat disukai atau bahkan dicintainya. Kita sering dengar ada mahasiswi yang tergila-gila kepada dosen di kampusnya.

Istilah tergila-gila, umumnya akan terkait dengan perilaku seseorang yang mengungkap rasa sukanya secara berlebihan. Sebut saja ada orang yang sangat tergila-gila terhadap penampilan penyanyi dangdut sekelas H Oma Irama dengan grup Sonetanya. Akibatnya wajar bagi pengagum fanatiknya, kemana pun H Oma Irama manggung, maka akan selalu menontonnya.

Tidak hanya itu. Ketika kuliah di Kampus Rakyat sekitar tahun 1970an, penulis memiliki sahabat yang jatuh hati terhadap gadis Jogja yang cukup bahenol nerkom. Dirinya, sangat tergila-gila kepadanya. Akibatnya, setiap hari minggu pagi sahabat ini sangat rajin menjemput gadis Jogja di tempat kost nya untuk sama-sama mengikuti Kuliah Dhuha di kampus. Dirinya sangat kapengpeongan dengan gadis Jogja.

Yang lebih baru lagi adalah ketika ada orang tampak begitu “kagegeloan” oleh salah seorang Calon Presiden peserta Pemiiihan Presiden 2024. Orang ini terlihat tidak bisa lagi menyembunyikan keterpesonaan terhadap sosok pemimpin yang tegas dan berani mengambil sikap. Dirinya sangat benci terhadap oranv yang klemar-klemer tak punya sikap.

Saking kapengpeongannya, setiap hari dirinya selalu mengenakan kaos yang bergambar foto diri panutannya. Dirinya merasa senang, jika orang-orang tahu, dirinya menjadi pendukung utama Calon Presiden nomor tertentu. Sikap tergila-gila ini muncul dengan sendirinya. Padahal, pada waktu Pilpres sebelumnya, yang bersangkutan tercatat sebagai pendukung Calon Presiden yang lain.

Kapengpeongan, jelas tidak lepas dari perkembangan jiwa seseorang dalam mengarungi kiprah kehidupannya. Tergila-gilanya sekelompok kaum muda terhadap hadirnya calon pemimpin bangsa berusia muda adalah bentuk keinginan dan kebutuhan kaum muda terhadap hadirnya pemimpin bangsa yang berasal dari orang muda.

Kita juga tidak mungkin menampik jika ada kaum muda yang ingin mencontoh kehidupan para selebriti. Dengan penampilannya yang aduhey, wajar bila kaum muda ingin menirunya. Dari berbagai sinetron yang ditayangkan di televisi, betapa tertariknya kaum muda untuk bergaya hidup serba glamor dan penuh dengan kemewahan. Rumah mentereng, mobil mewah, pakaisn keren, membuat mereka tergila-gila untuk meraihnya.

Atas fenomena ini, yang namanya kapengpeongan, rupanya bukan hanya tertarik atas penampilan seseorang, namun namanya gaya hidup pun, sering dijadikan harapan untuk diraihnya. Kita sudah sering baca di media ada seorang gadis cantik yang rela dijadikan wanita simpanan seorang pengusaha kaya, karena ingin tinggal di apartemen newah. Sang gadis ingin hidup mewah, walau harus menjual diri.

Menyedihkannya lagi, ternyata ada srorang anak SMA yang karena hanya ingin memiliki sebuah hand phone, dirinya rela ditiduri oleh lelaki hidung belang. Dirinya sangat tergila-gila ingin memiliki hand phone, karena dituntut pergaulan di lungkungan teman-temannya. Tidak punya hand phone sama saja dengan tidak ada pergaulan. Itu sebabnya, dengan cara apa pun dirinya harus memiliki hand phone.

Sikap tergila-gila atas sesuatu yang ingin diraihnya, bukanlah nilai budaya adiluhung yang kita miliki. Budaya kita tidak melarang jika ada orang yang berhasrat untuk memiliki rumah mewah di Kawasan Menteng Jakarta. Tidak juga melarang seseorang untuk memiliki mobil mewah yang harganya sampai milyaran rupiah. Bahkan tidak dilarang pula, kalau ingin punya isteri simpanan sekelas ansk SMA.

Hanya penting dipahami, apa yang dilakukannya itu harus senafas dengan norma kehidupan yang kita anut. Kita tentu akan memprotesnya, jika rumah keren, mobil mewah dan isteri simpanan itu, diperoleh dengan jalan korupsi. Ini yang tidak betul. Ini yang harus kita stop. Artinya, kalau banyak kaum muda yang tergika-gila ingin jadi ASN, agar suatu saat dirinya bakal korupsi, maka sedini mungkin harus kita cegah.

Adanya pandangan agar kita hati-hati dengan tahta, harta dan wanita, sebetulnya merupakan peringatan hidup yang patut kita camkan dengan serius. Orang-orang, umumnya akan tergila-gila untuk mengejar tahta. Siapun, pasti dalam obsesi kehidupannys ingin meraih kedudukan terhormat dalam masyarakat. Sebut saja, betapa banyaknya kaum muda yang tertarik untuk menggapai pejabat publik, baik kalangan eksejutif atau legislatif.
Begitu pula dengan pengejaran terhadap harta atau kekayaan. Sudah jadi rahasia umum, dengan maraknya gaya hidup sofistikasi, membuat banyak orang yang merasa tidak pernah puas dengan apa yang diraihnya. Orang tidak puas, jika hanya punya rumah satu, atau mobil satu, bahkan isteri satu. Kalau bisa dan ada peluang meraihnya, selalu ingin lebih dari datu. Penghambaan terhadap harta, bukan lagi hal yang ditutup-tutupi. Semuanya serba kelihatan dan transparan.

Hal yang tidak jauh berbeda berlaku juga untuk wanita. Yang namanya wanita kerap kali menjadi incaran lelaki hidung belang yang nakal dan kelebihan uang. Mereka akan mencari wanita berparas cantik dan bahenol untuk dijadikan isteri simpanan. Sifat kapengpeongan seperti ini, sudah jadi hal yang lumrah bagi lelaki yang digambarkan diatas.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *