4 July 2024 10:15
Opini dan Kolom Menulis

KABUPATEN GARUT MASUK 3 BESAR PERENCANAAN TERBAIK TINGKAT NASIONAL

KABUPATEN GARUT MASUK 3 BESAR PERENCANAAN TERBAIK TINGKAT NASIONAL

OLEH : ENTANG SASTRAATNADJA

Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, boleh untuk bersenang diri. Tanpa berkoar-koar mengumandangkan slogan “Garut Juara” misalnya, Kabupaten Garut ternyata mampu menorehkan catatan penting dalam Tata Kelola Pemerintahannya. Dari sekitar 514 Kabupaten/Kota (data hingga Juli 2022) seluruh Nusantara, untuk tahun 2023, Kabupaten Garut terpilih menjadi 3 besar pemenang penghargaan perencanaan pembangunan terbaik seluruh Indonesia.

Prestasi seperti ini, tentu patut disambut dengan gembira. Ngak salah juga bila kita berikan tepuk tangan yang meriah. Tidak mudah bagi sebuah Kabupaten untuk memperoleh Juara Perencanaan Pembangunan tingkat nasional. Hanya Kabupaten yang serius merumuskan perencanaan saja yang bakal memperoleh penghargaan.

Terkait dengan Penghargaan Perencanaan Pembangunan, bagi Kabupaten Garut, untuk tingkat Jawa Barat, hal ini bisa dikatakan sebagai sebuah tradisi. Dalam 8 tahun belakangan ini, Garut selalu mendapat Penghargaan Juara Perencanaan dari Gubernur Jawa Barat. Kepemimpinan Rudi/Helmi selaku Bupati/Wakil Bupati nya mampu membuat Kabupaten Garut sebagai Juara Perencanaan hampir setiap tahun.

Kabupaten Garut selalu menyabet Juara Pertama atau Kedua. Kerennya lagi, untuk tahun 2023 ini, selain Garut mampu menjadi Juara ke 1 Perencanaan Pembangunan tingkat Jawa Barat, ternyata Garut pun mampu masuk ke dalam 3 besar Juara Perencanaan Pembangunan tingkat Nasionak.

Keberhasilan Kabupaten Garut masuk 3 besar nasional, jelas bukan tanpa perjuangan. Tradisi Garut jadi Juara Perencanaan Pembangunan, dicapai melalui perjuangan yang cukup panjang. Peran Bupati/Wakil Bupati selaku Kepala Daerah, betul-betul memberi arahan yang jelas dan tegas dalam mewujudkan Visi dan Misi yang dicanangkan selama masa kampanye Pilkada berlangsung.

Bappeda Garut sebagai Perangkat Daerah yang memiliki fungsi perencanaan dituntut untuk dapat melahirkan banyak inovasi dalam merancang model dan pendekatan perencanaan, sehingga mampu melahirkan banyak “terobosan cerdas” terkait dengan paradigma perencanaan pembangunan itu sendiri.

Sebagaimana digambarkan dalam Undang Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, paling tidak ada 4 pendekatan dalam merumuskan perencanaan pembangunan. Pertama adalah pendekatan teknokratik. Pendekatan ini penting, karena perencanaan pembangunan sangat membutuhkan kajian dan analisis yang terukur dengan menggunakan data yang berkualitas.

Dalam hal ini peran serta dan pelibatan akademisi dan peneliti menjadi sangat strategis. Kedua pendekatan aspiratif/partisipatif. Pendekatan ini sangat diperlukan agar apa yang menjadi keinginan (will) dan kebutuhan (need) masyarakat. Keterlibatan secara aktif komunitas dan organisasi masyarakat dalam menyuarakan kata hatinya, menjadi satu ukuran kisah sukses perencanaan.

Ketiga pendekatan “top down-bottom up” atau pendekatan ‘atas-bawah’. Pendekatan ini penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kebijakan yang dilakukan Pemerintah dapat senafas dengan aspirasi yang diimpikan masyarakat. Pendekatan atas-bawah berupaya untuk membuat keseimbangan antara kemauan politik Pemerintah dengan harapan yang didambakan masyarakat.

Keempat adalah pendekatan politis. Bagi bangsa kita, pendekatan politik terkadang berada di atas pendekatan-pendekatan lain sebagaimana yang telah digambarkan diatas. Ini penting dicermati, karena dalam melakoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, politik senantiasa akan tampil sebagai panglimanya.

Para perencana Kabupaten Garut, kelihatannya setiap tahun mampu menawarkan inovasi di berbagai sektor kehidupan. Lewat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/Musrenbangkel) kepada para peserta selalu dimintakan adanya terobosan cerdas dalam pengusulan perencanaan pembangunan yamg dilakukan.

Program yang diusulkan, tidak lagi dalam jumlah yang banyak, namun dipilih yang diprioritaskan dan dijamin akan dibiayai oleh APBN, APBD I dan APBD II. Lalu diseleksi di tingkat Kecamatan, sebelum akhirnya ditetapkan di tingkat Kabupaten melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tungkat Kabupaten.

Sebagai Kabupaten di Jawa Barat yang sekitar 10 tahun lalu masih tercatat sebagai Kabupaten Tertinggal, kini betul-betul mengalami perubahan yang cukup signifikan. Kepiawaian dalam merebut Juara Perencanaan di tingkat Provinsi telah memposisikan Garut ke dalam Kabupaten yang patut diperhitungkan dalam menyusun perencanaan pembangunannya.

Catatan kritisnya adalah apakah perencanaan yang baik dan berkualitas ini akan diikuti oleh pelaksanaan yang baik di lapangan ? Inilah persoalan yang patut kita cermati dengan seksama. Di beberapa sektor pembangunan, khususnya terkait dengan infrastruktur dasar, antara perencanaan dengan pelaksanaan, belum berjalan seperti yang diinginkan. Perencanaannya sudah baik, sayang pelaksanaannya masih belum memuaskan.

Kalau kita mau jujur, masalah belum terwujudnya perencanaan yang baik akan menghasilkan pelaksanaan yang baik, hingga sekarang masih mengemuka menjadi soal serius yang butuh penanganan lebih lanjut. Banyak hal yang perlu dibenahi. Tidak sedikit tantangan yang menghadang. Kita percaya, hal ini akan terselesaikan, manakala kita memiliki spirit SUKSES PERENCANAAN = SUKSES PELAKSANAAN. Kabupaten Garut bergerak ke arah itu !

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Jangan Sembunyikan Ilmumu

WASILLAH SHUBUHKamis, 4 Juli 2024. BismillahirahmanirahimAssallamu’alsikum wr wbrkt JANGAN SEMBUNYIKAN ILMUMU. Saudaraku…Ketika saya menyampaikan postingan tentang agama, itu tidak berarti

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *