JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN
JENDELA FAJAR
Selasa, 7 Januari 2025
Bismillahirahmsnirahim
Assallamu’alaikum wr wbrkt.
JANGANLAH MENGHINAKAN DIRI DENGAN KECURANGAN
Saudaraku,
Allah SWT berfirman :
“Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.” (QS. Al-Ma’idah 5: 44)
Sesungguhnya perbuatan curang dan khianat merupakan perbuatan menghinakan diri fenomena negatif yang banyak menghinggapi perilaku masyarakat. Hingga bagi sebagian orang yang lemah jiwanya dan murah harga dirinya, perbuatan ini menjadi kebiasaan yang seolah bukan lagi dianggap perbuatan dosa.
Perilaku menghinakan diri ini terjadi dalam banyak hal dan dalam bentuk yang beragam, seperti bedagang, jual beli jabatan suap menyuap dll
Dari Ma’qil bin Yasar al Muzani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw..
“Tidaklah seorang hamba yang Allah berikan kepemimpinan atas orang lain, lalu ia mati dalam keadaan berbuat curang terhadap orang-orang yang dipimpinnya, melainkan Allah akan mengharamkan atasnya surga.” (HR Muslim)
Ketika amanah jabatan dan kedudukan diberikan, tidak ditunaikan dengan rasa tanggungjawab. Amanah disalahgunakan saat berkuasa, tugas dan tanggungjawab ditunaikan semaunya, bukan karena tidak mampu namun lebih mengedepankan hawa nafsu. Rasa takut kepada Allah seakan telah tercerabut, yang ada hanya bagaimana dapat mempertahankan kekuasaan dengan berbagai cara.
Apakah kita menyadari telah melakukan hal-hal yang dilarang agama, curang, menipu, menfitnah dengan meninggalkan perintah agama, meremehkan ajaran-ajaran agama dan bahkan seenaknya melecehkan ajaran agama karena tercerabutnya rasa takut kita kepada Yang Maha Mengetahui, Allah SWT.
Jamak diantara kita justru lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah Subhana Wata’ala. Takut malu dihadapan orang lain tapi tidak merasa malu dihadapan Allah yang Maha Melihat.
Sesungguhnya hanya takut kepada Allah SWT sebagai jalan untuk menumbuhkan keikhlasan serta kejujuran seorang hamba. Sepenuhnya mendedikasikan diri kepada Allah semata dengan kecintaan yang mendalam dengan memahami kebesaran-Nya. Tiada kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT.
Hanya Allah SWT pemilik dan pencipta alam semesta dari ketiadaan menjadi ada, menciptakan, menghidupkan memelihara serta mematikan makhluk hidup dengan penuh kasih sayang-Nya.
Seorang hamba yang takut kepada Allah menyadari bahwa teman sejatinya di dunia dan di akhirat hanyalah Allah SWT. Karena itulah, keridhan-Nya membuatnya takut berbuat curang, takut menyebar finah, takut setiap sesuatu yang menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman :
“Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya.”
(QS. Al-Baqarah 2: 203)
Allâh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan manusia agar takut kepada-Nya dan melarang takut kepada selain-Nya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman
(QS Ali Imrân 3:175)
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
(QS Al-Mâidah 5: 44)
Takut dengan rasa penuh khawatir apabila ada perbuatan buruk maka Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima amalan shalih. Dengan rasa takut ini, jiwa akan terhalau dari hal-hal yang diharamkan dan bergegas melakukan kebaikan.
Allâh Azza wa Jalla mengabarkan bahwa orang yang takut kepada-Nya, akan diselamatkan dari hal-hal yang tidak dia sukai, diberi kecukupan dan diberi akhir yang bagus.
Orang yang memiliki rasa takut seperti yang disebutkan di atas, dijanjikan oleh Allâh Azza wa Jalla ganjaran yang besar dalam banyak ayat.
Firman Allâh SWT :
Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
(QS Ar-Rahmân 55:46-48)
Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba-hamba yang senantiasa takut kepada-Nya, sehingga dengan itu kita senantiasa patuh akan segala perintahnya dan takut melanggar segala larangannya.
Selamat menunaikan shalat shubuh…. raih Cinta, Rahmat dan Ampunan Allah Swt.
Aamiin ya Robb…
Salam sehat
Sslam sejahtera
Selamat bersktifitas
Wassalamualaikum