Jangan Sampai Produksi Padi Turun
JANGAN SAMPAI PRODUKSI PADI TURUN
OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
Kerisauan banyak pihak terhadap dampak buruk El Nino, kini semakin membahana dalam berbagai perbincangan. Para birokrat di Pemerintahan, baik Pusat atau Daerah, terlihat begitu serius dalam mencari jalan keluar nya. Semua sepakat, El Nino harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Sekalinya kita keliru dalam mengambil langkah, hal tersebut akan melahirkan tragedi yang memilukan bagi perjalanan dan masa depan pembangunan pertanian di negeri ini.
Salah satu kerisauan yang mesti ditangani adalah bagaimana langkah yang harus ditempuh agar produksi pertanian, khususnya padi tidak turun. Bahkan sepatutnya meningkat secara terukur menuju swasembada. Harapan ini, tentu perlu dijadikan pencermatan bersama. Sebab, berdasarkan analisis para pakar pertanian, dampak buruk El Nino dapat menurunkan produksi beras antara 1 hingga 5 juta ton beras.
Sekalipun telah beberapa kali kedatangan El Nino, namun El Nino kali ini, perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Terlebih adanya dugaan, El Nino sekarang, akan berlangsung lebih psnjang dibanding El Nino sebelumnya. Untuk itu, wajar jika Pemerintah, khususnya Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, tanpak cukup sibuk mencari pilihan terbaik sebagai jalan keluarnya.
Dampak buruk El Nino sendiri, umumnya akan bermuara kepada menipisnya ketersediaan pangan Pemerintah. El Nino betul-betul mengganggu tingkat produksi dan produktivitas hasil pertanian. Kita tidak boleh lengah dan teledor dalam mengatasinya. Kerja keras dan kerja cerdas, perlu selalu dijadikan landasan untuk berkiprah. Jangan pernah merasa takut dengan kedatangan El Nino.
Sebagai bangsa pejuang kita penting untuk menjawabnya. Kita tidak akan gentar menghadspi sergapan El Nino. Kita hadapi dengan merapatkan barisan segenap komponen bangsa. Dengan pengalaman yang dimiliki, kita tetap akan menyambutnya lewat beragam kebijakan, program dan kegiatan yang dapat menghalau dampak butuk El Nino. Di tingkat Pusat penting dilahirkan Brigade Ek Nino dan di tingkat Daerah penting diciptakan Satusn Tugas (Satgas) Kekeringan.
Sebagai langkah taktis pembentukan Brigade dan Satgas, memang tidak boleh ditunda-tunda lagi. Kita jangan sampai ketinggalan dengan tibanya El Nino. Brigade dan Satgas inilah yang diharapkan berada di garis depan dalam menyambut dampak buruk dari El Nino. Selain itu, Brigade dan Satgas pun mesti mampu menampilkan diri selaku “prime mover” atau penggerak utama dalam menangani sergapan El Nino.
Kekhawatiran menurunnya produksi padi, tentu harus dianalisis dari berbagai sisi. Kita jangan sampai terjebak hanya pada upaya peningkatan produksi semata, namun seiring dengan itu, kita pun perlu menangani dengan syngguh-sungguh penanganan sisi konsumsi. Ini penting dicatat, karena dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh, sisi produksi dan sisi konsumsi merupakan dua hal yang saling terkait dan saling berhubungan.
Data yang mengungkap surplus beras menunjukkan penurunan dari sisi kuantitas, menunjukkan produksi padi nasional berada dalsm kondisi sedang tidak baik-baik saja. Atau bisa juga dikatakan situasi perberasan nasional, khususnya dari aspek produksi, sedang dihadapkan pada berbagai persoalan. Salah satunya, karena peningkatan jumlah penduduk ysng cukup signifikan setiap tahun.
Tanpa ada pengendalian yang ketat terhadap aspek demografi/kependudukan, sebesar apa pun produksi kita tingkatksn, ujung-ujung nya kita akan selalu kekurangan bahan pangan pokok. Itu sebabnya, program diversifikasi psngan harus selalu ditempuh dengan harapan agar laju konsumsi masyarakat terhadap nasi dapat ditekan sedemikian rupa, sehingga berada di bawah angka 100 kilo gram/kapita/tahun.
Dalam membangun ketersediaan pangan yang kokoh, titik kuat yang diprioritaskan Pemerintah adalah menggenjot produksi setinggi-tingginya. Pemerintah hampir tidak pernah menjadikan sisi konsumsi sebagai solusinya. Ketersediaan identik dengan produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional. Dengan kehadiran El Nino, ketersediaan pangan, pasti terancam.
Bertumpu pada peningkatan produksi an sih, jelas sebuah keteledoran. Saatnya kita melihat sisi konsumsi. Padahal, upaya meragamkan pola makan agar tidak hanya menggantungkan diri kepada nasi, akan lebih cepat terwujud, bila kita pun memberi perhatian lebih serius kepada penanganan sisi konsumsi. Program “sehari kurangi nasi”, wajib hukumnya untuk dikembangkan secara berkesinabungan. Salah besar, jika dilakukan angat-angat tai ayam.
Produksi padi memang tidak boleh turun. Seberat apa pun masalah yang menghadang, produksi padi secara nasional, harus selalu meningkat dengan signifikan. Seirama dengan itu, penanganan sisi konsumsi pun jangan dilupakan. Program dan kegiatan penganekaragaman pangan penting untuk digarap secara berkelanjutan. Menghadapi El Nino, kedua sisi ini penting ditempuh berbarengan. Tidak boleh ada yang ditinggalkan.
Saat ini, El Nino tampak belum terlalu terasakan dampak buruknya. Beberapa daerah masih diguyur hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Namun begitu, ada juga daerah yang dilanda kekeringan. Semua ini lumrah terjadi, karena yang namanya anomali iklim atau cuaca ekstrim, kita hanya mampu memperkirakan, tanpa adanya sebuah kepastian. Fenomena alam adalah hal yang penuh misteri.
Beberapa daerah, khudusnya yang tercatat sebagai sentra produksi pertanian, tampak sudah bersiap-siap menyambut tibanya El Nino. Kabupaten Garut, Jawa Barat misalnya. Bupati Garut dalam banyak kesempatan selalu menyatakan pentingnya dibentuk Satgas Kekeringan dalam menjawab dampak kemarau panjang di daerahnya. Satgas yang keanggotaannya diisi oleh berbagai staf Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan dituntut untuk dapat berada di garis depan dalam menghadapi El Nino.
Satgas bersama masyarakat setempat menjadi garda utama dalam menyambut El Nino. Itu sebabnya, wajar jika Pemerintah mengal9kasikan APBD nya untuk mendukung kehadiran Satgas Kekeringan ini. Bagi Kabupaten Garut yang dikenal sebagai salah satu sentra hortikultura di Jawa Barat, El Nino dapat menjadi bumerang kehidupan jika tidak ditangani dengan serius. Hal yang sama, tentu berlaku bagi daerah lain.
(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).
Wayang Kehidupan
Wayang kehidupan (Tatang) Pentas sekejap menguras air mata Emosi jiwa melanda Menata masa mengingat rasa Rindu menggebu mengingat ibu
Nasib “Petani Jerami”
NASIB “PETANI JERAMI” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ketika masih menjabat Gubernur Jawa Barat, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, menawarkan
Pelangi Pematang Sawah
Pelangi Pematang Sawah (Tatang Rancabali) Masa mudaku lekat keringat Memeluk peluh penuh keluh Pundak hendak memikul beban Gelandang menuju gelanggang
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Serentak di seluruh Nusantara, akhirnya
Murah Hati
MUHASABAH DIRIKamis, 28 November 2024 BismillahirahmanirahimAsalamu’alaikum wrm wbrkt MUTIARA HATI Saudaraku,Hidup ini disebut enteng enteng bangga Namun agar hidup ini
Jelang Pelaksanaan Pilkada 2024, BPBD Kabupaten Bandung Siagakan Sejumlah Perahu di Lokasi Rawan Banjir
HIBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendistribusikan dan menyiagakan sejumlah perahu di lokasi