4 July 2024 10:25
Opini dan Kolom Menulis

Jangan Pinggirkan Petani Dari Pentas Pembangunan

Jangan Pinggirkan Petani Dari Pentas Pembangunan

 
LOLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
 
Silaturahmi akbar petani dan nelayan seluruh Nusantara, tidak lama lagi bakal digelar di Padang, Sumatera Barat. Lewat Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan 2023 inilah seabreg harapan petani dan nelayan akan digumpalkan untuk selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah. Semua sepakat PENAS adalah media yang sangat efektif untuk memperlihatkan “keakraban” antara petani dan nelayan dengan Pemerintah.
 
Perjalanan panjang menuju PENAS 2023 telah kita rasakan bersams. Banyak tantangan dan kendala yang perlu diselesaikan. Banyak pihak berpandangan PENAS 2023 jangan lagi dinilai sebagai sebuah gugur kewajiban yang harus dilaksanakan pada periode waktu tertentu, namun sepatutnya PENAS pun mampu memberi masukan kepada Pemerintah agar dalam tempo yang sesegera mungkin, dapat menuntaskan persoalan utama oara petani dan nelayan.
 
Problem klasik yang selama ini menyergap nasib dan kehidupan petani dan nelayan adalah belum terbebasnya mereka dari cengkraman kemiskinan. Petani dan nelaysn, khususnya yang gurem dan buruh, sepertinya sangat kesulitan untuk membebasksn diri dari suasana hidup miskin yang melilit kehidupannya. Banyak dari mereka yang melakoni hidup hanya sekedar untuk menyambung nyawa kehidupan.
 
Suka atau pun tidak, para petani di negeri ini, mestinya mendapat perlakuan khusus dari negara. Berkat jerih payah dan kerja nyata mereka, Indonesia mampu menorehkan sejarah dalam dunia pertanian di pentas internasional. Pada tahun 1984, segenap warga dunia tampak terkejut mendengar kisah sukses Indonesia dalam menggenjot produksi padi, sehingga mampu meningkat secara signifikan dan melahirkan Swasembada Beras.
 
Warga dunia langsung tergelitik, kok bisa Indonesia yang mereka kenal sebagai salah satu importir yang cukup besar di dunia, secara mengejutkan mampu berswasembada beras. Lebih mengharukan, ketika Presiden Soeharto di hadapan Sidang Tahunan Badan Pangan Dunia (FAO) di Roma, Itali, didaulat untuk memberi sambutan atas pengalaman meraih Swasembada Beras. Betapa bangganya sebagai anak bangsa, mendengar pudato Kepala Negara di panggung dunia.
 
Kerennya Pak Harto, ketika dirinya diundang untuk hadir dalam Sidang Tahunan FAO, Beliau tidak berangkat sendirian atau hanya membawa staf dekatnya, namun Presiden Soeharto pun mengajak para tokoh tani sebagai pelaku utama dalam menggapai prestasi Swasembada Beras tersebut. Warga dunia harus tahu, mereka inilah yang bekerja dan berjuang keras menggenjot produksi secara signifikan. Tanpa para petani, tidak mungkin Indonesia bakal meraih prestasi berkelas dunia.
 
Sebagai Kepala Negara, Pak Harto tahu persis bagaimana kiprah dan perjuangan petani dalam menggenjot produksi menuju swasembada. Prestasi Swasembada Beras 1984 merupakan karya petani bersama komponen bangsa lainnya. Itu sebabnya, dalam rangka memberi penghormatan kepada para petani, Pak Harto mengajak tokoh tani negeri ini untuk sama-sama memenuhi undangan Badan Pangan Dunia di Roma, Itali.
 
Atas prestasi yang cukup mendunia ini, sangatlah tepat jika petani diberi julukan sebagai pahlawan pangan. Bayangkan jika tidak ada petani, siapa yang akan memberi makan kita semua ? Ini yang tidak pernah disadari. Oleh karenanya, menjadi cukup beralasan bila dalam PENAS Petani dan Nelayan 2023, kita perlu memberi perhatian khusus terhadap petani, terutama dalam mendengar suara mereka agar menjadi perhatian kita bersama.
 
Selain Pemerintah perlu untuk secepatnya membebaskan petani dan nelayan dari suasana hidup miskin, para petani dan nelayan pun meminta agar Pemerintah mampu melakukan deteksi dini terhadap kehadiran El Nino yang ditengarai bakal melahirkan bencana kekeringan yang berkepanjangan. Petani dan nelayan butuh data dan info yang tepat dan akurat, sehingga petani dan nelayan dapat mengantisipasinya sedini mungkin.
 
Menjadikan petani dan nelayan untuk dapat hidup sejahtera, sebetulnya sudah digarap sejak lama oleh Pemerintah. Banyak langkah yang dilakukan. Cukup besar anggaran yang digelontorkan. Para akademisi dan peneliti dari seabreg Perguruan Tinggi, juga telah dimintakan pandangannya. Semua komponen bangsa sepakat, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya kesejahteraan petani dan nelayan harus segera diwujudkan.
 
Sebentar lagi, para petani dan nelayan akan berkumpul dalam acara PENAS Petani dan Nelayan 2023. Para petani dan nelayan seluruh Indonesia tampak antusias menyambutnya. Mereka ingin agar PENAS kali ini, benar-benar mampu menjadi sebuah momen berharga bagi perbaikan nasib dan kehidupannya. Mereka ingin supaya PENAS 2023 dapat memberi masukan kepada Pemerintah agar seabreg masalah pembangunan pertanian, petani dan nelayan, dapat dicarikan solusi cerdasnya.
 
Akan tetapi, penting dipahami, kehendak untuk menjadikan kaum tani dan nelayan untuk dapat hidup sejahtera dan bahagia dalam kurun waktu sekarang, bukanlah hal yang cukup mudah untuk ditempuh. Dalam kehidupan ekonomi yang cukup sulit saat ini, langkah untuk membebaskan petani dan nelayan dari perangkap kemiskinan yang menjeratnya, sangat membutuhkan perjuangan yang tanpa henti. Diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi dari segenap komponen bangsa untuk menanganinya.
 
Kita percaya Penyelenggara PENAS 2023, telah memiliki jurus agar pada waktunya PENAS dapat memberi hasil yang produktif. PENAS bukan hanya sebuah momen untuk kangen-kangenan atau sekedar jalan-jalan sambil melihat keindahan tanah Sumatera Barat semata, namun juga semua peserta akan berpikir keras untuk bisa memberi pemikiran terbaik kepada Pemerintah terkait dengan upaya nyata dalam memacu pembangunan pertanian sekaligus melakukan pemberdayaan, pemartabatab, perlundungan dan pembelaan terhadap petani dan nelayan itu sendiri.
 
Hal ini penting digarap, sekiranya PENAS 2023 ingin memberi makna bagi perjalanan pembangunan pertanian itu sendiri. Di sisi lain, kita berharap agar PENAS 2023 dapat memberi angin segar bagi lahirnya kebijakan yang semakin memperlihatkan keberpihakan Pemerintah terhadap nasib dan kehidupan petani dan nelayan. Lebih jauh lagi, PENAS 2023 akan mampu mengilhami para calon pemimpun bangsa, baik kalangan eksekutif atau legislatif, yang tahun depan akan berlaga dalam Pemilihan Umum Presiden, Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Kepala Daerah secara serentak.
 
Akhirnya, sebagai warga bangsa, kita berkeinginan agar PENAS 2023 mampu membangun kisi-kisi kalau saja masih ada oknum-oknum yang berhasrat untuk meminggirkan petani dan nelayan dari panggung pembangunan. Stop upaya sistematik memarginalkan petani dan nelayan. Atas gambaran yang demikian, kita percaya Pemerintah pun tidak akan membiarkannya. Pemerintah tetap menjadi pembawa pedang samurai guna menjaga keperkasaan sektor pertanian di alam pembangunan yang kita lakoni bersama.
(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Jangan Sembunyikan Ilmumu

WASILLAH SHUBUHKamis, 4 Juli 2024. BismillahirahmanirahimAssallamu’alsikum wr wbrkt JANGAN SEMBUNYIKAN ILMUMU. Saudaraku…Ketika saya menyampaikan postingan tentang agama, itu tidak berarti

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *