7 July 2024 01:40
Sentuhan Qalbu

Istidroj yang Direncanakan

MUHASABAH QOLBU

Sabtu 18 November 2023

ISTIDROJ YANG DIRENCANAKAN

Bismillahirahmanirahim
Asallamu’alaikum wrm wbrkt

Saudaraku,

Istidroj (اسدراج) adalah rencana Allah swt yang sangat besar dan sangat kokoh (massive) untuk membinasakan orang kafir dan munafik secara pelan tapi pasti dengan cara membiarkannya dalam kesesatan dan permainan sampai waktu yang ditentukan

Firman Allah swt :

Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.
(Surat Az-Zukhruf: 83)

Dalam Kamus al-Ma’ny, istidroj memiliki tiga makna, :

1. Naik secara bertahaf, setingkat demi setingkat (التزاقي درجة درجة)

Firman Allah swt :

Sungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).(Surat Al-Insyiqaq: 19)

Tidak! Apabila (nyawa) naik sampai kerongkongan, (26)

Dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyembuhkan?” (27)

Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia), (28)
[Surat Al-Qiyamah: 26-28]

2. Tenggang waktu yang diberikan secara berangsur-angsur, pelan-pelan, dan lambat (املا)

Firman Allah swt :

Dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.
(Surat Al-Qalam 45)

3. Penangguhan sementara waktu (امهال)

Firman Allah :

Sungguh, mereka (orang kafir (15)

Merencanakan tipu daya yang jahat,
(16)

Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.

Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu (17)
[Surat Ath-Thariq: 15-17]

Memang secara ilmiah, Istidroj tidak bisa diprediksi dan dianilisis secara ilmiah dengan menggunakan alat secanggih apapun.

Firman Allah swt :

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.(Surat Al-A’raf: 182)

Dalam al-Quran Surat Al-An’am 44, istidroj dimaknai sebagai pemberian kesempatan kepada orang yang melupakan peringatan Allah untuk bergembira menikmati kesenangan dunia yang berlimpah dan gemerlap sampai ditimpakan adzab

Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

Sedangkan berdarkan hadis riwayat Ahmad dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, istidroj sejatinya adalah jebakan Allah berupa limpahan harta dan tahta (kekayaan dan kemuasaan, serta kesenangan dan kesombongan atas kemaksiatan yang dilakukan

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

‎إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”

Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Dan Istidroj tidak hanya untuk orang kafir, orang yang mendustakan ayat-atat Allah, dan untuk orang yang melupakan peringatan Allah saja, tapi juga untuk ummat Islam. diantaranya jika telah melakukan 15 perkara

Rosululloh saw :

‎إِذَا فَعَلَتْ أُمَّتِي خَمْسَ عَشْرَةَ خَصْلَةً حَلَّ بِهَا اَلْبَلاَءُ

Jika ummatku telah melakukan 15 perkara, niscaya bencana menimpa karenanya :
‎قِيلَ يَا رَسُولَ اَللَّهِ مَا هُنَّ
Dikatakan kepada beliau saw :”Ya Rosululloh, apa itu?”
‎ قَالَ

Rosululloh saw bersabda :

‎إِذَا أَخَذُوا اَلْمَغْنَمَ دُوَلاً

Apabila mereka menjadikan ghonimah sebagai kekuasaan

‎وَ اَلْأَمَانَةَ مَغْنَماً

Amanah sebagai ghonimah

‎وَ اَلزَّكَاةَ مَغْرَماً

Zakat sebagai utang

‎وَ أَطَاعَ اَلرَّجُلُ زَوْجَتَهُ

Suami taat kepada istrinya

‎وَ عَقَّ أُمَّهُ

Anak menyakiti ibunya

‎وَ بَرَّ صَدِيقَهُ

Baik kepada temannya

‎وَ جَفَا أَبَاهُ

Pelit kepada bapaknya

‎وَ اِرْتَفَعَتِ اَلْأَصْوَاتُ فِي اَلْمَسَاجِدِ

Suara tinggi dan keras di masjid-masjid.

‎وَ أُكْرِمَ اَلرَّجُلُ مَخَافَةَ شَرِّهِ

Orang dimuliakan karena takut kejahatannya
‎ وَ كَانَ زَعِيمُ اَلْقَوْمِ أَرْذَلَهُمْ

Pemimpin suatu kaum lebih rendah akhlaknya

‎وَ إِذَا لُبِسَ اَلْحَرِيرُ

Sutrera dijadikan pakaian

‎وَ شُرِبَتِ اَلْخَمْرُ

Khomer dijadikan minuman

‎وَ اُتُّخِذَ اَلْقِيَانُ وَ اَلْمَعَازِفُ

Penyanyi dan musik dijadikan hiburan

‎ وَ لَعَنَ آخِرُ هَذِهِ اَلْأُمَّةِ أَوَّلَهَا

orang yang hidup kemudian menghina orang yang terdahulu

‎فَلْيَتَرَقَّبُوا بَعْدَ ذَلِكَ ثَلاَثَ خِصَالَ

Maka tunggulan setelah itu tiga bencana :

‎رِيحاً حَمْرَاءَ
Angin merah

‎وَ مَسْخاً

Perubahan bentuk, pengrusakan, pemalsuan, pemutarbalikan, penyimpangan,dan korupsi

‎وَ فَسْخاً .

Pencabutan, pembatalan,, penghancuran(HR. Tirmidzi)

Semoga bermanfaat. Mohon dikoreksi jika ada yang keliru dan dilengkapi jika ada yang kurang dan semoga kita dijauhksn dari sifat istidroj

Aamiin ya robb

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh 

Berita Duka

Innalilahiwainailaihirojiun Telah Berpulang ke Rahmatullah pada 6 Juli 2024Naning Kartini (Guru Ngaji SDN Ciawigede Majalaya) Semoga almarhum diampuni dosanya dan

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *