INDAHNYA HARI LEBARAN
INDAHNYA HARI LEBARAN
OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
Dapat dipastikan, Keluarga Besar Muhammadiah di negeri ini, hari Jumat, 21 April 2023 akan mengisinya dengan Hari Lebaran. Sedangkan Pemerintah telah menetapkan hari kemenangan itu pada hari Dabtu, 22 April 2023. Sebagaimana kebiasaannya, Pemerintah telah melakukan Sidang Isbath untuk menentukan hari Lebaran tersebut.
Informasi Pemerintah, Sidang Isbath telah dilakukan hari Kamis, 20 April 2023. Ramainya info Pemerintah akan menetapkan Hari Lebaran pada Sabtu, 22 April 2023, akhirnya menjadi kenyataan. Apa pun yang sudah terjadi saat ini, soal berbeda hari Lebaran antara Muhammadiah dan Pemerintah, memang telah sering terjadi. Yang terkena dampaknya ya masyarakat umum juga. Rakyat pun sering bertanya, mengapa hal yang seperti ini harus terus terjadi ?
Lalu, dipertanyakan pula, kok bisa, kalau awal puasanya sama, tapi hari Lebarannya berlainsn ? Padahal, pada saat penetapan tanggal merah di kalender tidak ada yang meramaikannya ? Atas hal yang demikian, mengapa Pemerintah tidak duduk bareng dengan segenap komponen bangsa, khususya Muhammadiah, untuk menentukan Hari Lebaran secara bersamaan ?
Berbeda Hari Lebaran, boleh jadi harus kita terima dengan lapang dada. Bukankah dibalik perbedaan tersebut ada hikmah yang dapat kita petik ? Ngak apa-apa berbeda hari Lebaran, asalkan nilai-nilai yang melandasi terciptanya hari Lebaran tidak berbeda. Semua ummat Islam sepakat hari Lebaran merupakan Hari Kemenangan dan kembali ke kesucian. Dalam bahasa masyarakat Hari Lebaran kembali menjadi 0 – 0 lagi.
Hari Lebaran bisa juga dimaknai sebagai suasana untuk saling berbagi. Mereka yang selama ini diuntungkan oleh adanya pembangunan diharapkan mampu berbagi dengan mereka yang dirugikan. Penikmat pembangunan wajar berbagi dengan para korban pembangunan. Suasana berbagi mestinya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam merayakan Hari Kemenangan ini.
Hari Lebaran juga alat untuk saling maaf memaafkan. Setiap orang dalam melakoni kehidupan nya dipastikan tidak akan luput dari kesalahan. Inilah konsekwensi dari posisi manusia tidak ada yang sempurna. Pada hari yang suci inilah, setiap anak bangsa akan melakukan upaya membersihkan diri dari berbagai perilaku buruk yang pernah dilakukannya. Disengaja atau tidak, pada Hari Lebaran itulah pintu tobat sesama anak bangsa di buka lebar-lebar.
Hari Lebaran, suka atau tidak, adalah hari yang ditunggu-tunggu. Semua ummat Islam di dunia, tampak berjuang keras untuk menyambut hari kemenangannya itu. Selain dituntut untuk melawan seabteg hawa nafsu, dirinya pun diminta untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Betapa sedihnya bangsa ini, tatkala kita sedang menjalankan puasa, tiba-tiba terdengar ada pejabat publik sekelas Walikota yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kejadian ini benar-benar menyebalkan. Sosok pejabat yang seharusnya menjadi panutan rakyat, kok bisa melakukan perbuatan tercela dan penuh kenistaan. Tega nian disaat orang-orang ingin mengarungi kehidupan dengan penuh berkah, kok ada pejabat yang berperilaku yang sungguh jauh dari nilai kesalehan. Perbuatan menerima suap atau sogokan dengan menggunakan jabatan sebagai jaminannya, bukanlah hal yang diijinkan dalam Pemerintahan.
Seorang Walikota, sudah sepatutnya menjaga dan memelihara amanah yang diembannya seperti apa yang dikatakan ketika mengucapkan sumpah jabatannya. Artinya, benar-benar sangat memalukan dan mengecewakan. Seolah dirinya sudah tidak lagi menghargai Al Quran yang menjadi saksi pada saat dirinya disumpah. Sifat keserakahan seorang anak manusia, rupanya lebih menonjol ketimbang mengedepankan sifat untuk berbuat kebajikan.
Biarkan saja dirinya diselesaikan oleh hukum dunia. KPK akan memprosesnya sebagai bagian dari perilaku korup dan grativikasi. Rakyat hanya mampu menonton, apakah KPK akan menerapkan rasa keadilan dalam menjalankan proses hukum yang bakalan diputuskanya nanti. Kita percaya KPK sendiri, tidak akan main-main dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai aparat penegak hukum, sekalipun selama ini ada saja pihak yang ingin mengobok-oboknya.
Kembali ke Hari Kemenangan dan Hari untuk mensucikan diri. Indahnya Hari Lebaran kali ini, tidak seharusnya dinodai oleh perilaku tercela para pejabat publik di negeri ini. Pemimpin yang mestinya mampu memberi sikap keteladanan kepada rakyat yang dipimpinnya, jangan lagi menjebakkan diri kepada gaya hidup ysng sofistikasi dan hedonis. Buang jauh-jauh nilai kehidupan yang seperti itu. Jadilah pemimpin yang mampu menjaga kehormatan dan tanggungjawab yang diembannya.
Hari Lebaran, semestinya kita isi dengan sikap, tindakan dan cara pandang yang penuh dengan kesalehan. Nilai saling memaafkan menggambarkan, setiap manusia itu, tidak ada yang sempurna. Besar atau kecil kesalahan itu akan selalu ada dalam diri manusia. Atas hal yang demikian, tidak salah jika hari Lebaran menjadi hari pengingat terhadap letidak-sempurnaan manusia. Hari Lebaran menjadi ukuran manusia dalam mengentalkan silaturahmi diantara sesama anak bangsa.
Tidak penting dipersoalkan kalau hari ini Keluarga Besar Muhammadiah telah melaksanakan Hari Kemenangannya. Di banyak mesjid suara takbir mulai menggema. Pagi harinya, mereka beramai-ramai datang ke lapangan untuk melaksabakan sholat Ied bersama. Betapa indahnya kehidupan. Setelah selesai, mereka bermaaf-maafan untuk saling menyuciksn diri. Mereka saling berkunjung untuk mengetatkan silaturahmi.
Di sisi lain, ada juga masyarakat yang merayakan hari Kemenangannya hari Sabtu, 22 April 2023, sebagaimana yang diumumkan Pemerintah. Apa pun harinya, berapa pun tanggalnya, yang penting mari kita sambut Hari Kemenangan dengan penuh keberkahan.
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara dari Gubernur Jabar, Predikat Tertinggi Kabupaten Sehat
HIBAR -Pemkab Bandung meraih penghargaan Swasti Saba Wistara dari Pj Gubernur Jawa Barat, sebagai predikat tertinggi dari kategori Swasti Saba
MENATA ULANG TATA KELOLA PUPUK BERSUBSIDI
MENATA ULANG TATA KELOLA PUPUK BERSUBSIDI OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Pemerintah berkomitmen untuk mempermudah petani mendapatkan pupuk bersubsidi.
Sekda Kabupaten Bandung Khawatirkan Fenomena Banyaknya ASN yang Bermain Judol dan Pinjol Ilegal
HIBAR -Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengungkapkan keprihatinannya akan fenomena maraknya judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol), termasuk
Selamat Kepada H. Adang Syafaat
Redaksi Majalah Hibar Mengucapkan Selamat Kepada Drs. H.Adang Syafaat, MM Atas tugas baru yang diemban sebagai Wakil Ketua 4
Amarah dan Kesabaran karena kritikan, perlu dikendalikan
RENUNGAN FAJAR JUMAT BAROKAH.Jum’at, 13 Desember 2024. Amarah Dan Kesabaran Akibat Kena Kritikan Perlu Dikendalikan bismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum Wrm wbrkt Saudarsku,Kita tahu
BAGAIMANA IMPLEMENTASI 3 PILAR DEEP LEARNING DALAM PEMBELAJARAN?
BAGAIMANA IMPLEMENTASI 3 PILAR DEEP LEARNING DALAM PEMBELAJARAN? Oleh : IDRIS APANDI (Praktisi Pendidikan) Istilah Deep Learning menjadi trending topic