FESTIVAL JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
FESTIVAL JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
Tanggal 15 Pebruari 2024, Tim Penilai Paritrana Award tingkat Provinsi Jawa Barat melakukan visitasi ke Pemerintah Daerah yang dinominasikan bakal mewakili Jawa Barat ke jenjang Nasional. Ada dua Pemerintah Daerah Kabupaten yang layak ditetapkan oleh Tim Penilai sebagai pemenangnya, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Ke dua Kabupaten ini, dalam proses penilaian, mampu menyisihkan Kabupaten/Kota lain yang ada di Jawa Barat.
Tulisan ini akan menyorot secara khusus, hasil kunjungan ke Kabupaten Sumedang, yang berdasar penilaian Wawancara dianggap memiliki kelebihan dalam mensosialisasikan dan menerapkan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di daerahnya. Visitasi menjadi sangat menarik untuk dicermati lebih seksama, karena telah terjadi proses komunikasi dialogis yang sangat inten dan interaktif antara Tim Penilai dengan Pj. Bupati Kabupaten Sumedang.
Ketika menyampaikan ucapan selamat datang kepada Tim Penilai. PJ. Bupati Sumedang menyatakan betapa pentingnya kebijakan Jaminan Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarskat Kabupaten Sumedang. Lewat Framework Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, digambarkan berbagai regulasi dan kebijakan yang secara nyata mendukung ke arah pencapaian program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini.
Pj. Bupati Sumedang yang didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kepala Dinas terkait lainnya, dalam penjelasannya menyebut butuh terobosan cerdas untuk mengoptimalkan kebijakan perlindungan sosial ketenagakerjaan ini hingga ke masyarakat dengan mengarus-utamakan pentingnya sinergitas dan kolaborasi diantara para pemangku kepentingan yang terlibat langsung mau pun tidak. Itu sebabnya, pengemasannya, perlu digarap secara lebih berkualitas.
Ketika diminta pandangannya soal penguatan kinerja, khususnya dalam merajut tiga “jejaring” (thinking-institusion-finance) dalam pengembangan program perlindungan sosial jaminan ketenagakerjaan. Pj. Bupati menyatakan perlunya ada harmonisasi antara pendekatan kultural, struktural dan pengelolaan keuangan yang tepat dan terukur. Ke tiga jejaring ini, penting dikemas sedemikian rupa, mulai perencanaan, penerapan hingga pengawasan di lapangan.
Di sisi lain, Pj. Bupati Sumedang juga mencatat pentingnya pengembangan digitalisasi dalam kegiatan di lapangan yang ditopang oleh adanya data berkualitas. Itu sebabnya, kehadiran “data base” menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan mempertontonkan pengalaman kolaborasi, Pj. Bupati juga menekankan perlunya kekompakan dan keserempakan penta helix dalam menjalankan program yang dirancangnya.
Satu tawaran terkait sosialisasi program perlindungan sosoal ketenagakerjaan adalah dengan menyelenggarakan Festival Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Kecamatan-Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang. Langkah ini, sungguh sangat efektif untuk digarap, mengingat belum seluruh masyarakat memahami secara baik apa itu program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan itu sendiri. Festival semacam ini diharapkan mampu memberi aura baru bagi masyarakat.
Penyelenggaraan Festival ini, tentu bukan hanya sekedar menggelar acara yang kesannya hura-hura, namun salah satu semangatnya, perlu dilandasi oleh semangat untuk membuka kesadaran baru bagi masyarakat (awareness) terhadap program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Langkah melahirkan kesadaran diarahkan sebagai “kunci pembuka” agar mssyarakat mulai mengenal dan memahami landasan falsafah dari program semacam ini.
Setelah tahap sadar masyarakat terbangun, dalam tahap berikutnya, diharapkan Festival ini pun dapat melahirkan minat (interest) masyarakat untuk ikut terlibat secara nyata dan langsung dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan ini. Jika masyarakat telah memiliki minat, selanjutnya masyarakat akan menilai (evalution) terhadap progran perlindungan sosial ini. Penilaian masyarakat, tentu cukup penting untuk diamati, karena tahapan inilah yang akan berlanjut atau tidak ke tahap selanjutnya.
Setelah melakukan penilaian, kemudian masyarakat menganggap penting, maka masyarakat tentu akan mencoba (trial) terlebih dahulu program yang ditawarkannya itu. Tahap ini akan sangat menentukan masyarakat untuk sampai kepada kesimpulan, apakah mereka akan menerima (adotion) atau tidak tawaran program tersebut. Ke lima tahap ini, sepertinya mutlak dikemas dengan baik, sehingga betul-betul dapat meningkatkan keikut-sertaan masyarakat dalam program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan itu sendiri.
Paritrana Award sebagai bentuk penghargaan yang diberikan oleh Presiden RI kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Pelaku Usaha meliputi perusahaan skala besar – skala menengah, usaha sektor layanan publik dan usaha mikro, yang mendukung penuh pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan, setiap tahun tentu perlu terus disempurnakan dalam penyelenggaraannya. Berbagai langkah dan terobosan cerdas penting disiapkan untuk menjawab perguliran jaman yang terus menggelinding.
Kita berkeyakinan, kalangan Pemerintah Kabupaten/Kota, pasti akan menunjukkan kelasnya sebagai daerah yang peduli dan hirau terhadap penting nya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat, sepertinya tidak ingin tercatat sebagai daerah yang “biasa-biasa” saja, namun para Kepala Daerahnya, pasti ingin disebut “luar biasa” dalam mewujudkan perlindungan sosial jaminan ketenagakerjaan.
Kabupaten Sumedang sebagai salah satu nominasi pemenang Paritrana Award 2024 tingkat Pemerintah Daerah se Jawa Barat, tentu memiliki banyak kelebihan dalam menyelenggarakan program perlindungan sosial ketenagakerjaan. Namun begitu, kita juga tidak mungkin akan menutup mata dengan kekurangan yang ada. Oleh karenanya, menjadi cukup beralasan, jika visitasi yang dilakukan akan mampu memacu perubahan ke arah yang lebih baik.
Yang menarik untuk dijadikan bahan diskusi, tentu lebih berurusan dengan cara pandang Pj. Bupati Sumedang terhadap langkah-langkah strategis untuk meningkatkan keikut-sertaan masyarakat terhadap perlindungan sosial ketenagakerjaan itu sendiri. Semangat menerapkan kolaborasi dan sinergitas serta koordinasi yang lebih berkualitas, boleh dibilang sebagai terobosan guna mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang lebih konktit.
Akhirnya kita percaya, program Festival Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tingkat Kecamatan se Kabupaten Sumedang, akan mampu mengajak semua komponen bangsa, untuk kelibatkan masyarakat dalam kegiatan jaminan sosial ketenagakerjaan itu sendiri.
(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).
Mendikdasmen: Percepatan Lahirnya Generasi Emas Terwujud melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
HIBAR– Senam pagi di SMP Negeri 4 Pekanbaru kali ini terasa berbeda. Ratusan peserta didik, didampingi guru dan tenaga kependidikan
Outdoor KMD Kwarran Soreang Angkatan 309, Memberikan Pengalaman Baru Bagi Calon Pembina
HIBAR– Pelaksanaan pelatihan Kursus Mahir Dasar (KMD) Pramuka Kwarran Soreang Angkatan 309 menginjak pada kegiatan outdoor di lapangan selama 3
Kadisdik Kabupaten Bandung: Leksam Bedas Berkiprah di Tiga Gerakan Literasi Nasional, Ini Sasarannya
HIBAR -Anugerah Literasi Leksam Bedas Tingkat SMP/MTs Kabupaten Bandung tahun 2024 digelar di Gedung Moch Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang,
TIDAK IMPOR BERAS, KUNCINYA ADA DI PRODUKSI
TIDAK IMPOR BERAS, KUNCINYA ADA DI PRODUKSI OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA 2025 telah dicanangkan sebagai tahun tidak impor beras.
DP3AKB Jabar Respons Cepat Tangani Kasus Perundungan Siswi SD di Garut
HIBAR – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat melakukan respons cepat terhadap laporan kasus
Tim Indonesia Raih Dua Penghargaan pada Ajang World Universities Debating Championship di Panama
HIBAR -Membuka tahun 2025, prestasi gemilang diraih oleh tim Indonesia pada ajang bergengsi World Universities Debating Championship (WUDC) yang diselenggarakan