6 October 2024 05:50
Opini dan Kolom Menulis

Fenomena Petani Milenial Jabar

FENOMENA PETANI MILENIAL JABAR

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Fenomena adalah suatu fakta atau peristiwa yang dapat diamati. Istilah ini mulai digunakan dalam filsafat modern oleh Immanuel Kant, yang membedakannya dengan noumena, sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung. Lalu, apa yang disebut dengan fenomena sosial ? Apa yang menjadi ciri pokok sebuah peristiwa bisa disebut fenomena sosial ?

Secara umum, fenomena sosial adalah “semua perilaku yang dipengaruhi atau memengaruhi seseorang dan atau sekelompok orang” dalam melakoni kehidupan. Pengertian fenomena sosial adalah peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan bermasyarakat. Perilaku disini termasuk sikap, tindakan dan wawasan.

Petani Milenial muncul menjadi perbincangan publik dalam beberapa tahun belakangan seiring dengan berkembangnya era Milenial. Sebagaimana yang kita ketahui, Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi Langgas) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini.

Generasi Y atau Milenial lahir tahun 1981-1996. Dengan bahasa lain dapat juga dikatakan, Generasi Milenial atau generasi Y adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga tahun 1995 pada saat teknologi telah maju. Mereka tumbuh di dunia yang telah mahir menggunakan media sosial dan juga smartphone sehingga otomatis mereka sangat mahir dalam teknologi.

Banyak pemikiran yang memaknai Petani Milenial sebagai program pengembangan wirausaha tani yang melibatkan petani-petani muda di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan serta korporasi/para pemangku kepentingan lain agar terciptanya ekosistem pertanian yang mandiri, maju dan berkelanjutan.

Ada tiga ciri generasi petani milenial diantaranya berusia 19 – 39 tahun, memiliki jiwa milenial, bersikap adaptif terhadap teknologi digital, dan memiliki jaringan kerjasama usaha. Kelebihan yang dimiliki oleh generasi milenial tentunya sangat banyak seperti memiliki wawasan yang luas dan selalu ingin tahu, kreatif, inovatif, terbiasa dengan multi tasking, fleksibel dalam menghadapi perubahan dan lain sebagainya.

Ciri petani milenial adalah militan, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan menguasai teknologi dan mempunyai jejaring yang luas, terutama program-program yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian. Menurut catatan (BPS per 2021), persentase pemuda usia 16-30 tahun yang bekerja di sektor pertanian terus turun. Kini hanya ada 3,95 juta petani muda yang termasuk generasi milenial, atau 21,9% dari total petani di Indonesia.

Jawa Barat sendiri, kelihatannya tidak mau tertinggal dengan lahirnya Petani Milenial. Terlebih bila hal ini dikaitkan dengan citra Jawa Barat sebagai salah satu lumbung padi nasional. BPS mencatat sekitar 17 % produksi padi nasional disumbang oleh Jawa Barat. Suasana ini, tentu akan terjaga dengan baik, jika dan hanya jika, Jawa Barat mampu mengoptimalkan kehadiran Petani Milenial.

Semangat ini dapat menjadi kenyataan, manakala dikaitkan dengan tujuan program Petani Milenial itu sendiri. Tujuan program Petani Milenial adalah pertama, sebagai salah satu upaya pemulihan perekonomian masyarakat di bidang pertanian. Kedua, untuk menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di bidang usaha pertanian di kalangan generasi muda (milenial).

Petani Milenial Jawa Barat dikembangkan ketika Gubernur Jawa Barat dijabat Kang Emil. Ada keinginan besar Kang Emil untuk menampilkan Petani Milenial Jawa Barat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pencapaian Visi Jawa Barat Juara. Kang Emil berharap agar Petani Milenial Jawa Barat bisa tumbuh dan tampil sebagai embrio dari terwujudnya Petani Juara.
Sayang, harapan Kang Emil ini belum terwujud, mengingat jabatannya selaku Gubernur telah selesai. Pertanyaannya adalah apakah Pj. Gubernur Jawa Barat Kang Bey memiliki komitmen untuk melanjutkan cita-cita Kang Emil diatas atau tidak ? Sebagai warga Jawa Barat, tentu kita berharap agar kebijakan dan program Petani Milenial terus berlanjut dengan berbagai perbaikan di berbagai aspek.

Salah satunya, kita perlu memiliki Grand Desain Pembangunan dan Pengembangan Petani Milenial Jawa Barat 25 Tahun ke Depan lengkap dengan penyusunan Roadmapnya. Ini penting, karena tanpa adanya perencanaan yang berkualitas, kita akan kesusahan dalam menjaga keberlangsungsn program yang digariskan. Apalagi jika selama ini muncul kesan, ganti pejabat otomatis ganti kebijakan.

Kebetlanjutan Program Petani Milenial di Jawa Barat, sudah saatnya memperoleh perhatian serius dari para penentu kebijakan di Jawa Barat. Jangan biarkan semangat yang baik ini berhenti di tengah jalan. Kita ingin agar berbagai kekurangan dan kelemahan penyelenggaraan progran Petani Milenial Jawa Barat secepatnya kita benahi. Kembalikan Petani Milenial ke rel yang semestinya.

Stop program Petani Milenial Jawa Barat sebagai pencitraan seseorang. Bebaskan program Petani Milenial dari kepentingan politik. Kita ingin program Petani Milenial mampu menyentuh kaum muda untuk ikut dan terlibat di dalamnya dengan penuh kesadaran. Selain itu, Pemprov Jawa Barat harus berani membuat “jaminan”, bila kaum muda berkiprah di dalamnya, mereka tidak akan hidup sengsara.

Demikian, beberapa catatan kritis terhadap perkembangan Program Petani Milenial Jawa Barat yang dalam perjalanan di masa lalu, sempat mengundang perdebatan yang cukup menghebohkan. Semoga ke depan, kita akan memiliki program Petani Milenial yang lebih berkualitas ditopang oleh perencanaan yang utuh, holistik dan komprehensif.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *