DI DUNYA MAH DARMA WAWAYANGAN BAE, ANGING ALLAH NU NGUSIK MALIKEUN

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Judul tulisan diatas, dapat diterjemahkan “manusia tidak punya daya dan upaya, semua atas kehendak Allah SWT”. Kalimat diatas, benar-benar sebuah pengingat bagi ummat manusia tentang betapa besarnya kekuasaan Allah SWT. Kekuasaan manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuasaan Allah SWT. Seorang manusia hanya punya rencana, Allah SWT yang akan menentukan rencana tersebut, terlaksana atau tidak.

Itu sebabnya, jika masih merasa sebagai manusia, seseorang yang memiliki kekuatan, kekuasaan dan kewenangan, harus selalu sadar diri, apa yang akan diputuskan dalam melakoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, jangan sampai melampaui apa yang menjadi kekuasaan Allah SWT.

Sebentar lagi bangsa ini akan menggelar hajatan demokrasi, yang selama ini dikenali dengan istilah Pemilihan Umum Serentak. Diawali dengan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif pada bulan Pebruari 2024, kemudian dilanjutkan dengan Pemilihan Kepala Daerah di ujung-ujung tahun 2024. Sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, Pemilihan Umum adalah hak rakyat untuk memilih pemimpinnya.

Walau tingkat pendidikan politik rakyat masih belum sesuai dengan yang diharapkan, proses Pemilihan Umum secara langsung, dianggap lebih demokratis ketimbang Pemilihan Umum dengan sistem perwakilan. Pemilihan Umum secara langsung memberi kesempatan kepada rakyat untuk memilih calon pemimpin bangsa yang dicintainya.

Sebetulnya sah-sah saja, kalau ada Partai Politik yang mengusung kader terbaiknya untuk tampil sebagai Calon Presiden. Pertanyaannya adalah apakah Calon Presiden yang ditetapkan Partai Politik tersebut telah sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat ? Sebut saja, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golongan Karya dan Partai Amanat Nasional telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden.

Atau Partai Nasdem telah memil8h Anis Baswedan sebagai Calon Presiden atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden untuk Pilpres 2024, maka apakah nama-nama itu yang diinginkan rakyat ? Persoalan ini menarik untuk dijawab, karena pilihan Partai Politik, belum tentu sama dengan apa yang didambakan rakyat.

Kita juga tidak boleh menutup mata jika ada rakyat yang mendambakan seorang Rocky Gerung untuk tampil menjadi pemimpin bangsa. Sebagai tokoh kritis yang banyak menghujat kebijakan Pemerintah, tentu Rocky Gerung memiliki fans yang sangat fanatik, khususnya mereka yang tidak ingin terjebak status quo. Rocky Gerung dipersepsikan akan mampu membawa perubahan dalam mengarungi masa depan bangsa dan negara.

Menjadi seorang Presiden di negeri ini, memang aturan mainnya harus dicalonkan oleh Partai Politik. Tanpa ada dukungan Partai Politik yang memenuhi persyaratan, jangan pernah bermimpi untuk menjadi Presiden. Itu sebabnya, sehebat apa pun dirinya, namun jika tidak dicalonkan Partai Politik, tidak mungkin dirinya akan mendapat tiket politik untuk menjadi Presiden.

Namun begitu, penting dicatat, dunia politik di negeri ini, betul-betul tampil sebagai misteri kehidupan. Kita tidak pernah menyangka Partai Golkar akan menetapkan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden nya. Bukankah Hasil Munas Partai Golkar telah memilih Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden dari Partai Golongan Karya ? Ya, inilah dunia politik. Banyak intrik dan kepentingan.

Hal yang tidak jauh berbeda, bisa saja terjadi pada penetapan Calon Wakil Presidennya. Hingga kini, beberapa nama sudah digadang-gadang. Nama-nama yang dinominasikan menjadi Calon Wakil Presiden, tentu saja bukan orang sembarangan. Nama AHY Ketua Umum Partai Demokrat sering disebut sebagai pendamping kuat Anis Baswrdan.

Lalu terdengar nama Erik Tohir Menteri BUMN yang cukup ramai bakal mendampingi Prabowo Subianto. Kubu Ganjar Pranowo pun tak mau ketinggalan. Mereka tampak sibuk juga mencari pendamping yang paling cocok disandingkan dengan Ganjar Pranowo. Pencarian Calon Wakil Presiden jelas merupakan fenomena politik yang cukup menarik untuk dicermati. Bisa saja terjadi hal-hal yang penuh dengan kejutan.

Semua yang dilakukan Partai Politik dalam pencarian Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden diatas adalah ihtiar manusia dalam upaya melahirkan pemimpin bangsa yang jempolan. Sebagai anak bangsa yang merdeka, kita ingin agar Presiden/Wakil Presiden NKRI Periode 2024-2029 adalah orang-orang yang mampu membaca tanda-tanda jaman yang tengah menggelinding dengan cepat.

Pemimpin bangsa ke depan adalah sosok pilihan yang telah teruji dengan pengalaman dalam melakoni kehidupan berbangsa, berbegara dan bermasyarakat. Dirinya tahu persis apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan rakyat. Dirinya akan selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara ketimbang kepentingan pribadi, keluarga atau kelompoknya. Demi “merah putih” dirinya akan berjuang untuk memakmurkan rakyat.

Namun begitu penting dicatat, apa yang kita rencanakan belum tentu akan semulus dalam pelaksanaannya. Semua ihtiar dan usaha yang dijalani ujung-ujungnya akan berpulang kepada Ridho Allah SWT. Inilah sesungguhnya makna utama dari peribahasa DI DUNYA MAH DARMA WAWAYANGAN BAE, ANGING ALLAH NU NGUSIK MALIKEUN.

Oleh karenanya, sehebat apa pun pemikiran seseorang, secanggih apa pun teknologi yang digunakan, jika Allah SWT tidak berkehendak, jangan harap upaya yang ditempuh itu akan memberi hasil yang diimpikan. Termasuk di dalamnya soal penetapan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti. Ingat diatas langit-langit masih ada langit.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).