Dasar Orang Baik Mempunyai Syarat, Harus Mempunyai Akal

RENUNGAN FAJAR BAROKAH
Jum’at 9 Februari 2024

Dasar Orang Baik Mempunyai Syarat, Mesti Berakal.

Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Wr Wb,

Saudaraku,
Ketahuilah bahwa Ada beberapa ciri-ciri orang baik yang kita bisa lihat :

1. Orang Baik cenderung LEBIH BANYAK TERSENYUM. Percaya atau tidak, kebaikan seseorang bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum, tidak di manipulasi dan penuh keikhlasan tidak terhalang oleh hati yang baperan…
Mengapa… Karena semakin banyak orang tersenyum, maka Hawa Positif akan bertebaran disekitarnya. Selain itu, dengan tersenyum, orang akan terkesan lebih ramah dan bisa dipercaya.

2. Pikiran-pikiran negatif seperti iri hati & dengki jarang menghinggapi orang baik.
Orang Baik akan selalu 
MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun sehingga akan menyebarkan suasana nyaman.

3. Orang Baik biasanya lebih sering MENYAPA DULUAN. Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yg berbuat jahat padanya sekalipun.
Orang baik selalu terhindar dari rasa menjadi orang penting, ingin dicari dan dibutuhkan.
Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.

4. Orang Baik TIDAK INGIN MENUNJUKKAN BAHWA DIA BAIK. Tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk (kekurangan) dirinya.

5. Orang Baik selalu PINTAR MENGENDALIKAN EMOSI. Mereka terlihat sangat sabar dan toleran.
Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.

6. Orang Baik akan bercerita atau MEMBAGIKAN HAL-HAL YG BERMANFAAT dengan tujuan memberi tahu.
Bukan untuk menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yg benar.

7. Orang Baik selalu menghafal 3 kata sakti. Yaitu MAAF, TOLONG, & TERIMA KASIH.

8. Orang Baik tidak akan keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain.
Apalagi jika dia merasa bersalah. Mereka tidak akan segan-segan untuk *MEMINTA MAAF & MEMPERBAIKI KESALAHAN.* Berbeda dengan orang jahat yg memiliki gengsi tinggi & menganggap dirinya selalu benar. Jangankan mengaku salah, menganggap orang lain berprestasi saja gengsi, Ada saja alasan untuk mencari kesalahan serta untuk menjatuhkan orang lain.
“MEMANG BAIK MENJADI ORANG PENTING, TETAPI JAUH LEBIH PENTING MENJADI ORANG YG BAIK”

Saudara2ku yang dirahmati oleh Allah SWT,
Dasar Orang Baik Mempunyai Syarat,  Mesti Berakal.
Kalau tidak berakal tidak menjadi orang baik.
Ada papatah orang yg akalnya menjadi raja dan nafsunya menjadi tahanan, akan menjadi baik.
Dan Allah SWT akan murka kepada orang2 yang tidak mempergunakan akalnya.

“Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang2 yang tidak mempergunakan akalnya.”
(QS Yunus [10]:100).

Didalam akal orang Baik selalu jernih, akan selalu 
*MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF* dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun sehingga akan menyebarkan suasana nyaman.
Akal tidak bisa dipenjara hanya fisik yg bisa di penjara, sebagai contoh Prof Buya Hamka dipenjara, tetapi akalnya tetap jalan dan tetap berkarya hingga menulis buku.

Ditambah lagi hatinya bersih, didalam hati Orang Baik selalu PINTAR MENGENDALIKAN EMOSI.

Menjauhkan nafsu dari dalam hatinya, mereka tahu nafsu adalah sifat iblis yaitu setan.
Mereka terlihat sangat sabar dan toleran.
Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Oleh karena itu marilah kita sama-sama berusaha dan belajar untuk menjadi orang baik, yg selalu berbuat baik.

“Allah lebih mengetahui apa yg ada dalam hatimu; jika kamu orang baik, maka sungguh, Dia Maha pengampun kepada orang yg bertobat.”
(QS Al Israa’ [17]:25).

“dan berbuat baiklah, karena sesungguhmya Allah menyukai orang2 yg berbuat baik.”
(QSAl Baqarah [2]:195).

Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi kita semua untuk supaya bisa menjadi orang baik yang sabar dalam menghadapi setiap kejahatan & perilaku orang jahat. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.

Setiap hari hari, bershalawatlah bagi Rasulullah SAW, sebanyak-banyaknya :

“Barang siapa bershalawat atasku sekali, maka Allah ber-shalawat atasnya sepuluh kali” (HR Muslim).

Semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika tidak berkenan.

Wassalamu’alaikum (*)