Cerpen “POLITIK DAN PENDIDIKAN”

Cerpen

Oleh. Tana Saepudin 

 

Seorang guru SD di sebuah desa terpencil di suatu Daerah. Ia sangat mencintai pekerjaannya dan berdedikasi untuk mengajar anak-anak di desanya. Namun, ia sering merasa kesulitan untuk mendapatkan fasilitas dan bantuan yang memadai dari pemerintah. Ia harus berjuang untuk mendapatkan buku, alat tulis, dan bahkan listrik untuk sekolahnya.

 

Suatu hari, ia mendengar bahwa ada seorang calon legislatif yang berkunjung ke desanya. Ia berharap bahwa calon legislatif itu bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sekolahnya. Ia pun pergi ke tempat pertemuan untuk menyampaikan aspirasinya.

 

Namun, Ia kecewa ketika mendengar janji-janji manis yang tidak realistis dari calon legislatif itu. Ia merasa bahwa calon legislatif itu hanya ingin mencari suara dan tidak peduli dengan nasib pendidikan di desanya. Ia pun bertanya dengan tegas, “Apa yang akan Bapak lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa kami? Bagaimana Bapak akan mengalokasikan anggaran untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil? Apa yang akan Bapak lakukan untuk melindungi hak-hak guru dan siswa?”

 

Calon legislatif itu terkejut dengan pertanyaan Guru itu. Caleg tidak bisa menjawab dengan jelas dan hanya mengelak dengan alasan-alasan umum. Ia merasa bahwa Seorang guru itu hanya dianggap seorang pengganggu dan mencoba untuk menyingkirkannya dari pertemuan. Ia pun memerintahkan pengawalnya untuk mengusir guru tersebut dari tempat pertemuan.

 

Perasaan guru SD itu merasa marah dan sedih. Ternyata Ia merasa bahwa politik tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Ia merasa bahwa politik hanya tentang kekuasaan dan uang, bukan tentang kesejahteraan rakyat. Ia pun kembali ke sekolahnya dengan perasaan putus asa.

 

Tapi apakah betul para Calon Legislatif sebagai wakil untuk menyampaikan Aspirasi rakyat demikian? ? ?

 

“Tans_Cerpen