Sastra dan Budaya

MUHASABAH SHUBUHJum’at mubarok 9 Agustus 2024 BismillahirrahmaanirrahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt Ketika HATI Telah BERKARAT Saudaraku,Hati adalah jendela jiwa, maka kata hati dan bahasa kalbu

Balada Pagi (Tatang Rancabali) Demi lampu-lampu taman temaram Meredup oleh luruhnya dedoa subuh Melebur dalam tubuh-tubuh bersujud Hingga menggetarkan seluruh

Akhlak Pinggir Jalan (Tatang Rancabali) Kududuk di loneng ituMenatap lalu lalang kendaraan Melintas di depan mata Berkecepatan tinggi Binar jalan

Sesakitan  (Tatang Rancabali) Batuk mengalun mendendang malamMelenyapkan lelap lelah bersuara lantang Dahak bergelimang suara gelegarMengoyak dada napas tersengal  Malam semakin larut Memaksa selimut bertumpuk membungkus

Seputih Kanvas Negeriku (Tatang Rancabali) Diatas kanvas negeri Kau lukis keindahan fatamorgana Sehingga terlihat jelas luka menganga Mengalirkan air mata

Gelandang ( Tatang ) Aku menggelandang menyusuri ladang kerontang Menjelajahi larik-larik bukit nurani Para pengasuh hati tanggalkan misteri Sepi seperti

Talaga Wening (Tatang Rancabali) Diri tumanya ka jirim Jisim nu meunang karisiBari ngadaweung ngabangbang areuy Hareupeun talaga canémbrang hérang Hayang

Mulut Ujung Pena (Tatang) Kata-kata bijak menghibaKadang menghinakan hambaMengharapkan bantuan tuan dan puanSelaras dengan keinginan Namun tuan kukuh pendirianTerlihat angkuh

Kewarasan Miris (Tatang Rancabali) Kau berikan gizi asupan literasi Berisi helai-helai berbau desahDegup jantung kewarasan terasah Sehingga pemangku lemah Kewarasanku

Sedingin Malam (Tatang Rancabali) Semilir angin menerpa dedaunan Menenangkan suasana Hingga terlelap tidur setelah penat Membujur lemas menghela nafas Rembulan