5 October 2024 16:36
Opini dan Kolom Menulis

BURUAN SAE

“BURUAN SAE”

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

“Buruan Sae” merupakan ikon lain dari Urban Farming atau Pertanian Perkotaan. Bagi warga Kota Bandung, buruan sae identik dengan pertanian perkotaan. Semangat nya jelas, ingin memperkokoh ketahanan pangan. Itu sebab nya, buruan sae layak menjadi kebanggaan dan kekuatan masyarakat kota, yang tetap ingin memelihara nilai dan budaya pertanian.

Buruan Sae sendiri terdiri dari dua kata. Dalam pemahaman kita sehari-hari, buruan memiliki arti “halaman”. Sedangkan sae arti nya bagus. Jadi, buruan sae dapat dimaknai sebagai “halaman bagus”. Dengan kata lain dapat juga disebutkan, program buruan sae merupakan wujud nyata Pemerintah Kota Bandung dalam rangka memuliakan pertanian.

Dalam konteks pembangunan ketahanan pangan, para perancang kebijakan buruan sae, mendambakan agar setiap jengkal tanah yang ada di Kota Bandung, harus produktif dan mampu memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat. Tidak boleh ada lahan yang nganggur. Apalagi jika sengaja diterbengkalaikan.

Program Buruan Sae sendiri, sebetul nya ingin memberi bukti soal kesungguhan masyarakat kota dalam mempertontonkan kecintaan nya terhadap sektor pertanian sekaligus mendukung program ketahanan pangan secara nyata. Arti nya, suatu hal yang wajar, bila kegiatan buruan sae di lapangan, cukup mendapat dukungan dari segenap pemangku kepentingan di kota Bandung.

Kegiatan urban farming atau urban agriculture merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan
dalam wilayah kota yang terbatas yang memanfaatkan baik lahan maupun ruang untuk memproduksi
hasil pertanian di wilayah perkotaan. Lokasi budidaya dalam urban farming adalah kebun komunitas dan halaman belakang, di atap, balkon, tembok pagar, lahan kosong dan taman.

Urban Farming bisa juga dikatakan sebagai salah satu cara memproduksi tanaman dengan berbagai teknik, antara lain vertikultur, hidroponik, aquaponik dan vertiminaponik, wall gardening dan sistem terpal. Semua cara diatas dapat dilihat dalam program buruan sae, yang saat ini semakin diminati oleh warga Kota Bandung. Tercatat sudah lebih dari 300 kelompok yang bergiat dalam buruan sae.

Usaha pertanian dalam bentuk urban farming (baik usaha perseorangan, usaha berbadan hukum, maupun usaha pertanian lainnya) merupakan bagian sangat penting dalam pelaksanaan Sensus Pertanian 2023. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pendataan perlu adanya knowledge transfer dari pakar urban farming dan kalangan oraktisi di lapangan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai karateristik urban farming.

Dihadapkan pada gambaran yang demikian, tidak ada salah nya bila mereka yang memiliki kepentingan untuk menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023, perlu mencari data yang akurat sekaligus mendengar suara petani perkotaan terkait dengan pengembangan urban farming itu sendiri. Hal ini penting, karena petani perkotaan memiliki pola dan karakter tersendiri dalam melakukan kegiatan usahatani nya.

Boleh jadi kita sudah sering mendiskusikan atau meng-FGD-kan soal “pertanian perkotaan” sebagai terjemahan dari “urban farming”. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan lain sebagai nya, Pertanian Perkotaan telah muncul menjadi gaya hidup (style of life) warga perkotaan.

Mereka tampak antusias menanam beragam komoditas pertanian di halaman rumah atau ditempat lain yang memungkinkan tanaman tumbuh. Mereka membeli benih sendiri. Mereka menanam dan memelihara tananan nya dengan penuh perhatian. Setisp pagi sebelum pergi ke kantor disiram nya. Begitu pun tatkala mereka pulang kantor.

Jenis komoditas yang banyak dibudi-dayakan adalah hortikultura, baik sayur-sayuran, tanaman obat atau tanaman hias. Produk yang dihasilkan biasa nya dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga agar tingkat kesehatan nya makin membaik. Namun ada juga yang membagikan nya kepada para tetangga dengan gratis.

Berdasar pantauan yang dilakukan, para pegiat Urban Farming jarang yang mengelola nya secara komersil untuk dijadikan bagian dari mata pencaharian nya. Mereka hanya terinspirasi dari informasi yang banyak diinstagram, yutube, dan lain sebagai nya. Bahkan ada juga yang sekedar mengisi waktu senggang nya.

Pegiat Urban Farming umum nya warga perkotaan yang memiliki hobi mengurus tanaman. Di beberapa tempat banyak pensiunan Aparat Sipil Negara (ASN) yang memanfaatkan waktu sisa nya dengan mengembangkan Urban Farming. Di kota lain diberitakan ada juga anggota DPR/D yang memiliki kepuasan tersendiri kalau diri nya mengurus tanaman.

Pendek kata, bisa dikatakan Urban Farming yang oleh warga Kota Bandung diwujudkan dalam bentuk kegiatan buruan sae, kini mengedepan menjadi kebutuhan bagi orang-orang yang ingin mengisi waktu nya dengan produktif. Namun ada juga yang menjadikan Urban Farming sebagai kegiatan penyaluran hobi terpendam nya seseorang.

Buruan Sae mencoba menampung semua hasrat warga kota Bandung yang ingin berkiprah dalam pertanian perkotaan. Peluang dan kesempatan, kini terbuka lebar. Di bawah kepemimpinan Kang Gingin Ginanjar selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung serta dukungan penuh dari Pj. Walikota Bandung Kang Bambang Tirto, kita boleh optimis buruan sae bakal tampil sebagai program yang mendunia.

Ayo lanjutkan !

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *