20 November 2024 13:25
Opini dan Kolom Menulis

Artificial Intelegence dan Pendidikan Agama Islam

Artificial Intelegence (AI)
Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, penciptaan, dan pengenalan gambar. Dari pengertian tersebut, secara umum, AI merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya. Kecerdasan buatan ini dapat digunakan menciptakan sistem belajar mandiri dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk memecahkan masalah baru dengan cara seperti yang dilakukan manusia. Sebagai contoh, kecerdasan buatan ini dapat merespons percakapan manusia secara bermakna, membuat teks asli dan gambar serta membuat keputusan berdasarkan input data valid yang diberikan.
 
 
Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa artificial intelegence atau kecerdasan buatan ini berasal dari suatu konferensi yang disebut dengan Dartmouth Conferences pada tahun 1955, dan orang yang mengisnpirasinya adalah John McCarthy (1927-2011). Sementara saat ini, AI telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti search engine, asisten virtual seperti Google Assistant, dan Cortana. Bahkan kemajuan teknologi AI ini telah mencapai tingkat yang menakjubkan, sebagai contoh Ketika digunakan pada kendaraan otonom (self-drive) yang memungkinkan kendaraan melaju secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Selain itu dibidang-bidang lain seperti kesehatan, reformasi birokrasi, ketahanan pangan, dan bidang pendidikan, penggunaan kecerdasan buatan (AI) ini dapat diterapkan dan dikembangkan menjadi lebih cerdas dan adaptable.
 
 
Penggunaan AI dibidang pendidikan disinyalir dapat membantu pelajar dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik serta mandiri di masa depan. Melalui teknologi AI ini, pembelajaran tidak hanya memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, namun juga memperhitungkan behaviour atau tingkah laku atau kebiasaan siswa sehari-hari.
 
Pandangan Islam Terhadap Artificial Intelegent (AI)
Islam adalah agama yang sesuai dengan semua zaman, islam sangat consent terhadap ilmu pengetahuan. Terdapat banyak isyarat bahkan perintah yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits yang memerintahkan umatnya untuk berilmu pengetahuan. Hal ini wajar karena bahkan syarat diterimanya ibadah pun, salah satunya adalah dengan ilmu.
 
Adalah sunnatullah bahwa Allah SWT menciptakan makhluk kedunia ini secara berpasang-pasangan. Dalam konteks teknologi AI yang diciptakan oleh manusia pun, tidak bisa terlepas dari itu, karena memang umumnya manusia sendiri selalu dilingkupi dengan dua hal yaitu positif dan negatif. Seperti AI yang merupakan sebuah tool (alat) yang bisa berguna bagi orang Islam. Namun disatu sisi AI juga bisa menjadi ancaman. Berguna, karena itu mempermudah berbagai hal termasuk penyebaran informasi mengenai Islam, misalnya. Namun bisa pula menjadi ancaman, karena AI bisa menjadi sumber otoritas kebenaran, apalagi bagi yang awam.
 
Oleh karena itu islam memandang bahwa teknologi apapun yang menjadi kunci utamanya adalah pemakai teknologi itu sendiri. Apakah AI akan digunakan untuk kebaikan dan hal yang bermanfaat, atau justru malah sebaliknya yang pada akhirnya dikhawatirkan bermuara pada kesombongan dan kesesatan.
 
Sebagai orang islam yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, fondasi keimanan dan keilmuan harus kita miliki. karena seyogyanyalah dalam AI seharusnya kita yang menjadi sumber informasi dari AI tersebut. Dengan demikian kita akan semakin termotivasi untuk giat mencari dan menambah khazanah wawasan dan menguasai ilmu pengetahuan terutama tentang ilmu-ilmu keislaman yang berlandaskan Al Qur’an dan Hadits.
 
Peran Teknologi AI dalam Pendidikan Agama Islam
Teknologi sejatinya adalah alat yang dapat memudahkan semua pekerjaan manusia. Untuk proses keberhasilan khususnya dalam pembelajaran pendidikan agama islam, penggunaan teknologi adalah solusi alternatif. 
 
Salsabila,et.al, (2022) menjelaskan bahwa terdapat 4 (empat) pemanfaatan teknologi dalam Pendidikan Agama Islam, yaitu :
1. Teknologi disediakan sebagai fasilitas yang berkualitas baik bagi guru maupun siswa.
2. Teknologi digunakan untuk menghadapi dan membantu pendidik dan siswa dalam menyelesaikan masalah pembelajaran
3. Teknologi dapat membantu para pendidik menjadi lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajarnya.
4. Teknologi harus mampu membawa kemajuan dalam Pendidikan Agama Islam.
 
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Peran AI dalam Pendidikan Agama islam secara umum adalah untuk menambah kecerdasan pendidik sekaligus memberi kemudahan dan membantu pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien dan berkualitas.
 
Penerapan AI dalam Pendidikan Agama Islam
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan AI dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, diantaranya yaitu :
1. Voice Assitant (Asisten Suara)
Melalui aplikasi ini baik pendidik maupun peserta didik dapat belajar tanpa harus membaca. Melalui fitur ini akan dapat mempercepat pencarian siswa terhadap materi-materi tambahan dan memungkinkan informasi yang didapatkan peserta didik lebih transparan dan akurat. 
 
2. Presentation Translator (Penerjemaah Presentasi)
Melalui aplikasi ini baik baik pendidik maupun peserta didik dapat menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang diinginkan. Aktivitas pendidik dan peserta didik hanya mendengarkan berbagai macam teks ataupun pidato tanpa perlu membaca dan menerjemahkan satu persatu. Teknologi ini memungkinan pengguna mendengarkan ucapan atau kalimat bahasa asing ke dalam bahasa yang mereka pahami.
 
3. Smart Content (Materi Cerdas)
Melalui jenis AI ini baik guru maupun siswa dapat mencari informasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang tercakup dalam bidang pendidikan. Fungsi Smart Content ini menyediakan bahan bacaan terbaru dari buku-buku yang baru dirilis. Hal ini akan memudahkan pembaca dalam hal ini peserta didik untuk menggali informasi yang mereka cari.
 
4. Mentor Virtual (Guru Maya)
Melalui jenis AI ini dapat memberikan umpan balik dari aktivitas belajar dan latihan soal yang telah dilakukan oleh para siswa serta dapat memberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali seperti guru atau tutor. Salah satu contohnya adalah Blackboard. AI ini merupakan alat yang banyak digunakan di perguruan tinggi di Amerika dan Eropa. Jenis AI ini juga banyak digunakan para professor dan dosen untuk mempublikasi catatan, pekerjaan rumah, kuis, hingga tes yang memungkinkan siswa dapat mengajukan pertanyaan dan tugas.
 
5. Personalized Learning (Pembelajaran Mandiri)
Melalui jenis AI ini siswa dapat belajar secara mandiri, dan memungkinkan para siswa mendapatkan layanan seperti asisten pribadi. Kerja AI dalam hal ini dalam bentuk pengumpulan data dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh peserta didik. Selanjutnya kecerdasan buatan ini akan memberikan solusi alternatif dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan serta mengoptimalkan cara belajar peserta didik agar proses belajar bisa lebih baik dan efektif serta lebih jauh dapat memberikan rekomendasi materi, hingga memberitahu jadwal belajar peserta didik. 
 
 Kesimpulan 
Penggunaan AI memiliki potensi dalam
meningkatkan kualitas suatu bidang, salah satunya adalah dunia pendidikan. Artificial Intelegence adalah sebuah inovasi dibidang teknologi pendidikan untuk memberikan kemudahan dalam pembelajaran. Artificial intelligence memiliki kekuatan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan pengajaran, membantu dunia pendidikan berkembang agar lebih bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik.
 
Penggunaan teknologi ini dengan bijak dan terkendali dapat memicu akselerasi pendidikan. Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) juga dapat menanamkan sifat mandiri dalam diri pelajar. Melalui AI, Tugas pendidik akan menjadi spesifik dalam lingkup memberikan pencerahan dengan kata kunci yang substansial. Pangkal dari setiap pemanfaatan teknologi bagi pendidik adalah tetap mengedepankan esensi dari mengajar yaitu menata moral dan perilaku dari pelajar. Sedangkan bagi peserta didik, AI dapat membantu mereka dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, serta memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik di masa depan.
Sebagai orang islam, tentunya kita harus mempelajari lebih lanjut tentang teknologi ini agar bisa memanfaatkannya dalam kegiatan sehari-hari seperti belajar, bekerja, berkomunikasi, dan lain sebagainya. Selalu optimis dan positif thinking untuk meraih manfaat dari kemajuan teknologi yang semakin pesat ini.(*)
 
 
PENULIS
SOPANDI, S.Pd.I
SDN Cilame Kec. Kutawaringin
Wk. Sekretaris PGRI Kec. Kutawaringin
 

Wafat Setelah Mengucapkan Kalimat Tauhid

𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuuh Wafat Setelah Membaca Kalimat Tauhid عن معاذ بن جبل رضي الله عنه قال ،قال رسول

Read More »

PERAN STRATEGIS KP3

PERAN STRATEGIS KP3 OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian tentang Petunjuk Teknis

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *