16 March 2025 11:28
Opini dan Kolom Menulis

APA DAN BAGAIMANA PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI DEEP LEARNING?

APA DAN BAGAIMANA PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI DEEP LEARNING?

Oleh IDRIS APANDI
(Praktisi Pendidikan)

Sebelum saya membahas apa dan bagaimana peran guru dalam pembelajaran mendalam (deep learning), saya terlebih dahulu ingin menyampaikan beberapa catatan. Pertama, murid tidak akan mau belajar dari guru yang tidak disukainya. Kedua, guru dalam mengajar murid harus berdasarkan nilai welas asih atau kasih sayang serta rasa cinta terhadap profesinya. Murid tidak akan mengingat seluruh materi yang diajarkan oleh guru, tetapi akan selalu terkenang terhadap perlakuan guru terhadap mereka. Ketiga, murid tidak peduli seberapa rinci atau tebal RPP atau modul ajar yang dibuat oleh guru, tetapi murid lebih peduli terhadap kehadiran dan cara guru mengajar di dalam kelas.

Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi isu yang saat ini banyak didiskusikan di kalangan pengamat dan praktisi pendidikan. Pendekatan ini menekankan terhadap proses pembelajaran yang bukan hanya menjadikan murid hapal terhadap materi, tetapi juga mampu memahami, mengaplikasikan, memaknai, dan merefleksikannya. Dengan kata lain, deep learning mengarahkan murid untuk berpikir kritis, analitis, evaluatif, dan reflektif. Pembelajaran yang terjadi bukan hanya pada level berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills/LOTS) yaitu mengetahui (C-1), memahami (C-2), dan mengaplikasikan (C-3), tetapi juga ke level berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) yaitu menganalisis (C-4), mengevalusi (C-5), dan mencipta (C-6).

Pada implementasi deep learning, pembelajaran diharapkan dapat berlangsung dengan berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (enjoyful). Mindful maksudnya adalah murid merasakan dirinya hadir di kelas baik secara fisik maupun mental serta siap mengikuti proses pembelajaran. Melalui apersepsi yang dilakukan oleh guru, murid tahu akan apa materi yang akan dipelajari, apa tujuan pembelajarannya, mengapa mereka harus mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, dan bagaimana cara mempelajarinya.

Meaningful maksudnya murid mampu memahami dan memaknai materi pelajaran yang dipelajarinya serta mampu mengaitkannya dengan kehidupan nyata melalui pengalaman belajar. Sedangkan enjoyful, murid merasakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui beragam metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Perlu digarisbawahi bahwa maksud menyenangkan di sini bukan berarti guru harus banyak melakukan ice breaking, humor, atau permainan yang membuat murid terhibur, tetapi maksudnyas adalah murid dapat mengikuti pembelajaran secara aktif, antusias, fokus, dan bersungguh-sungguh dalam suasana yang nyaman dan gembira. Dengan kata lain, selama dan setelah mengikuti pembelajaran, bagi murid, materinya dapat, senangnya pun dapat.

Guru memegang peran penting dalam implementasi deep learning. Karena sebagus dan sehebat apapun sebuah teori atau sebuah konsep, eksekusinya sangat tergantung kepada guru. Mungkin saja ada guru yang secara substantif telah melaksanakan hal tersebut hanya tidak disebut sebagai deep learning. Hal tersebut dapat dilihat dan dirasakan selama proses pembelajaran dan prestasi belajar murid-muridnya.

Walau demikian, mungkin saja masih banyak guru yang belum mengimplementasikan deep learning karena keterbatasan wawasan dan keterampilan. Oleh karena itu, momen saat ini perlu dimanfaatkan untuk belajar apa dan bagaimana implementasi deep learning dalam pembelajaran. Sudah cukup banyak tulisan, video, webinar, atau workshop yang membahas hal tersebut.

Peran guru dalam deep learning antara lain; sebagai salah satu sumber belajar, sebagai fasilitator, mentor, coach, dan asesor/evaluator. Hal yang diharapkan saat ini adalah guru merancang dan mengimplementasikan pembelajaran dengan cara yang mudah dipahami oleh murid. Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan strategi pembelajaran, sumber belajar/bahan ajar, media ajar/alat peraga, dan instrumen penilaian baik pada fase prapembelaran, selama pembelajaran (proses), maupun pascapembelajaran. Point pentingnya adalah pembelajaran diharapkan menjadi sebuah proses yang memberikan pengalaman bermakna dan berkesan bagi murid. Dengan kata lain, keberhasilan deep learning kuncinya ada pada kreativitas guru.

Fakta empirik menunjukkan bahwa guru yang kreatif adalah guru yang memiliki jiwa pemelajar, mau keluar dari zona nyaman, berpikir out of the box, dan tangguh dalam mengatasi tantangan. Saya yakin banyak guru yang seperti itu. Tinggal bagaimana guru mempertahankan semangat dan dan motivasi mengajar, serta meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif.

Deep learning merupakan salah satu jenis pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Bisa saja dielaborasi dengan pendekatan lainnya. Guru jangan ragu dalam berinovasi. Hal yang paling penting adalah murid bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Wallahu a’lam.(*)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *