RENUNGAN FAJAR BAROKAH
Selasa, 30 Juli 2024
Allah Dapat Menghidupkan Kembali Manusia yg Telah Meninggal
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum WrWb,
Saudaraku,
Kehidupan manusia diawali dari Allah SWT menciptakan-Nya dari setetes mani, menjadi manusia yang sempurna untuk kemudahan hidup didunia.
“Bukankah dia dahulu setetes mani yg ditumpahkan (kedalam rahim).
Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,
lalu Allah menjadikan dari padanya sepasang: laki2 dan perempuan.”
(QS Al Qiyaamah [75]:37-39).
Dan apa2 yang ada disisi kita, termasuk kita sendiri dan apa2 yang kita miliki sekarang ini juga tidaklah kekal, akan lenyap. Yakinlah bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang abadi.
“Apa yg ada disisimu akan lenyap, dan apa yg ada disisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberikan balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yg telah mereka kerjakan.”
(QS An Nahl [16]:96).
Dan kelak nanti kita akan dimatikan-Nya.
“Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.”
(QS Yaasin [36]:83).
Pada hari Kiamat kita akan dibangkitkan-Nya (dihidupkan-Nya) kembali.
“Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.”
“Kemudian Dia memudahkan jalanya.”
“Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.”
(QS ‘Abasa [80]:19-22).
Saudara2ku yg dirahmati oleh Allah SWT,
*Allah Dapat Menghidupkan Kembali Manusia yg Telah Meninggal.*
Kita yakin bahwa Allah SWT lah yang menghidupkan dan mematikan makhluk hidup termasuk semua manusia sebagai hamba-Nya.
Laa ilaaha illaa huwa yuhyi wa yumit rabbukum wa rabbu aabaa ikumul-awwalin.
“Tidak ada Tuhan (yg berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak2mu terdahulu.”
(QS Ad-Dukhaan [44]:08).
Dan ternyata Allah SWT dengan Kekuasan-Nya Mampu menghidupkan kembali tulang belulang yg telah hancur luluh, dan menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu).
“Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.”
(QS Yaasin [36]:77-82).
Untuk itu marilah kita bermuhasabah (introspeksi diri), dan persiapkan untuk pulang kampung akhirat dengan bekal amal ibadah yang se-baik2nya, dan amal saleh yang se-banyak2nya.
Dan sebaik-baiknya *Bekal* Pulang Kampung Akhirat adalah *Takwa*.
“Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang² yang mempunyai akal sehat!”
(QS Al-Baqarah [2]:197).
Dan jangan lupa kita selalu bertasbih dengan memuji kebesaran Allah SWT.
“Semua yg berada di langit dan yg berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
“Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS Al-Hadiid [57]:1-2).
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat karunia kenikmatan dan kebahagian hidup di dunia dan hidup di akhirat, mengampuni segala dosa2 yg pernah kita lakukan, dan meridhoi kita tinggal di Surga A’dn, Surganya Allah SWT….
Barakallah….
Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.
Semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Wassalamu’alaikum