20 December 2024 23:39
Berita NasionalReportase

Adakah Sanksi Bagi SD yang Masih Menerapkan Tes Calistung? Ini Kata Kemdikbud

Adakah Sanksi Bagi SD yang Masih Menerapkan Tes Calistung? Ini Kata Kemdikbud

HIBAR PGRI- Kembali ditegaskan dalam Peluncuran Merdeka Belajar episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, bahwa tes calistung dalam PPDB SD/MI tahun ajaran 2023/2024 akan dihapuskan. Dalam masa transisi ini, apakah ada sanksi bagi satuan pendidikan yang masih menerapkan tes calistung?
Dalam agenda Silaturahmi Merdeka Belajar: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan melalui Youtube Kemdikbud RI Kamis (6/4), Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, menyatakan belum ada sanksi bagi satuan pendidikan yang masih menerapkan tes calistung.
 
Menurutnya, Kemdikbudristek masih menekankan pada pendekatan persuasif dalam masa transisi ini.
 
“Kita masih percaya bahwa penggunaan pendekatan persuasif kepada seluruh satuan pendidikan merupakan cara atau mekanisme yang paling baik,” jelasnya.
 
Lanjutnya, Kemdikbud telah memberikan banyak alat bantu bagi satuan pendidikan. Sehingga diharapkan satuan pendidikan mulai menghapuskan tes calistung dalam PPDB.
 
“Saya pikir ini merupakan hal yang sangat baik untuk satuan pendidikan untuk mulai menghapuskan tes calistung dari PPDB,” tuturnya.
Tentang Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan
 
Kemendikbudristek saat ini tengah berusaha memperkuat transisi dari PAUD ke SD menjadi lebih menyenangkan. Dalam upaya ini, terdapat 3 poin penting yang perlu diperhatikan oleh SD/MI, yaitu:
 
1. Menegaskan aturan pelarangan tes calistung pada proses penerimaan peserta didik baru di pendidikan dasar (SD/MI)
2. Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama
a. Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan belajarnya
b. SatuanPAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar.
3. Menerapkan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi anak, yakni:
a. Pembelajaran aktif dan eksploratif, membangun rasa ingin tahu, dan sarat dengan interaksi positif yang membangun percaya diri anak.
b. Menghindari asesmen di kelas berupa tes lisan dan tertulis untuk mengurangi potensi stress pada anak usia dini. Hasil asesmen digunakan sebagai dasar pembinaan, bukan pelabelan “anak pintar” dan “tidak pintar”.
c. Laporkan perkembangan peserta didik kepada orang tua/wali saat pelaporan hasil belajar.***
 
Sumber: Detik 

Keindahan Ilmu dan Ahlak

WASILLAH SHUBUH Jum’at, 20 Desember 2024.. Bismillahiir Rohmaanir Rohiim Assalamu’alaikum wrm wbrkt KEINDAHAN ILMU DAN AKHLAK Saudaraku, Ilmu itu kelihatannya

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *