5 October 2024 20:21
Sastra dan Budaya

Kebeningan Hati Ibu

Kebeningan Hati Ibu
(Tatang Rancabali)

Reranting terpelanting melintang dipematang
Dedaunan kering terjatuh perlahan
Tertahan di rerumputan
Janganlah bergaduh dipemakaman ibu

Rerintik hujan
Siramilah nisan ibu dengan berkah doa-doa yang dibawa
Naungi pekuburan dengan hamparan awan putih
Genangi tanah merahnya bagai aliran darah dalam jasadku

Ibu
Kau wewakil Tuhan
Perantara aku ada
Dalam dekap naungan kasih sayang tiada tara
Bukan hanya kata-kata ibu berjasa
Tak pernah lelah mengasuh
Selalu mengalah demi aku anakmu

Kaulah pembohong besar penuh wasilah
Tubuh ringkihmu terlihat gagah
Derita penyakit kau anggap lumrah
Demi menutupi sedih agar aku tak tahu untuk berbalas budi
Walau sedikit menitikkan air mata
Beningnya hati keluar dari sari – sari nyawamu

Rancabali, 22-12-2022:12.22
=====
Kidung Rindu Untuk Ibu
(Tatang Rancabali)

Terbuka mata di dinihari
Teringat kasihmu diwaktu kecil
Belaian lembut kasih Ibu
Dengan telapak tangan kasar pekerja keras
Namun masih terasa indah mendarat di kulit legamku yang bau matahari

Jendela usang kubuka lebar
Nampaklah di halaman rerintik hujan
Deras terus membasahi dedaun
Menghunjam pepohonan euqaliptus diantara bukit Tikukur dan bukit aseupan nan indah

Dingin mengiris pipi tiada henti dialiri air mata kepedihan
Berdesis memanggil namamu ibu
Dalam rajutan suara-suara cintamu pada deretan lirik-lirik lagu  cinta dan harapan

Akhir desember menyeret hitungan bulan Masehi
Menjemput warsi januari
Kutitipkan pesan kidung Rindu penuh cinta
Untuk terus mengenang di pelupuk mata
Kala bersama bulan-bulan meriah menggelinding tiada henti
Dalam aisan kusam penuh doa untukmu ibu

Rancabali, 2112-2022:03.09

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *